Kisah Mistis Pendaki Gunung Gede ini Bikin Merinding, Terungkap Sebulan Pasca Pendakian
Cerita seperti ini bisa dijadikan pengalaman agar para pendaki lebih berhati-hati saat akan melakukan perjalanan mendaki gunung
BANGKAPOS.COM--Benarlah nasihat ini. Jangan lupa berdoa saat hendak melakukan perjalanan jauh.
Inilah yang dialami 14 pendaki saat mereka mencoba menjajal Gunung Gede Pangrango.
Bukan apa-apa.
Cerita seperti ini bisa dijadikan pengalaman agar para pendaki lebih berhati-hati saat akan melakukan perjalanan mendaki gunung.
Baca: Ketika Seorang Antasari Azhar Penuhi Nazar Pulang Kampung ke Pulau Bangka
Sejumlah komentar netizen di akhir cerita menegaskan kejadian banyak yang hilang berhari-hari di gunung hanya karena pendaki tidak mempersiapkan diri dengan baik.
1,5 bulan setelah ekpedisi pendakian baru mereka sadar ada yang tidak wajar dengan mereka.

Kisah mistis mereka menjadi pembicaraan netizen di media sosial Instagram.
Dikutip dari akun Instagram @mountnesia, cerita mereka telah diposting dan menuai ratusan komentar 'ngeri' netizren.
Berikut kisahnya :
mountnesia : #MISTIS - Pengalaman dari @iwankurnia89 - KISAH MISTERI SIMPANG MALEBER GUNUNG GEDE
Ini adalah cerita yang kami alami saat melakukan pendakian ke Gunung Gede via jalur Gunung Putri pada pertengahan bulan Desember tahun lalu. Rencana pendakian ke Gunung Gede sudah kami persiapkan jauh-jauh hari mulai dari pembagian tugas hingga manajemen waktu pendakian dan jumlah rombongan kami ada 14 orang, 12 laki-laki dan 2 perempuan.
Bagi saya mendaki Gunung Gede bukanlah yang pertama. Tahun 2015 saya mendaki kesana via jalur Cibodas. Tahun 2016 saya mendaki ke Gunung Pangrango juga melalui jalur Cibodas, dan di tahun 2017 ini saya baru saja selesai Trekking di jalur Cibodas bersama Istri. Tapi untuk mendaki via jalur Gunung Putri adalah pengalaman pertama bagi saya.
Sesuai rencana kami sepakat untuk berangkat daro Bogor pada hari Jumat jam 06:00 pagi, namun karena berbagai macam alasan akhirnya kami berangkat jam 08:00. Kami terpecah menjadi beberapa grup karena ada yang langsung ke Cibodas untuk mengurus SIMAKSI.
Sekitar jam 10:00, rombongan kami berkumpul semua di kantor TNGGP Cibodas kecuali 2 orang perempuan yang langsung bertemu di Basecamp Gunung Putri karena berasal dari Cianjur. Bersama rombongan kecil dari Jakarta, sekitar jam 11:00 kami berangkat dari Cibodas menuju Gunung Putri dengan menyewa 2 angkot.
Jam 12:00 kami tiba di jalur Gunung Putri, sesuai kesepakatan kami ganti Shalat Jumat dengan Shalat Dzuhur di jalur pendakian agar tidak sampai di Suryakencana malam dan menghindari hujan plus kabut tebal. Semua rombongan sudah lengkap ketika kami melapor ke Basecamp Gunung Putri, dan memulai perjalanan dengan langit yang mulai mendung.