Siswi Magang Sering Diajak Tamu Spa 'Begituan' di Hotel Berbintang

Para pelajar yang masih di bawah umur diajak berhubungan badan oleh tamu pada tempat mereka praktik kerja lapangan.

Editor: fitriadi
net
Ilustrasi 

BANGKAPOS.COM, MEDAN - Siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 8 Kota Medan, Sumatera Utara yang sedang magang di perusahaan spa pada hotel berbintang empat di Batam, Kepulauan Riau mengaku mendapat pelecehan seksual.

Para pelajar yang masih di bawah umur diajak berhubungan badan oleh tamu pada tempat mereka praktik kerja lapangan.

"Usai saya melayani tamu spa, pelanggan laki-laki, tiba-tiba mencolek-colek saya. Diganggu, jadi saya marah. Kemudian, teman saya juga ada diajak berhubungan badan di tempat spa yang sama. Tapi teman saya juga menolak," ujar seorang siswi di Batam saat dihubungi Harian Tribun Medan/www.tribun-medan.com, pekan lalu.

Baca: Bus Masuk Jurang, Postingan Terakhir Guru SD Cantik Ini Dibanjiri Doa

Siswi tersebut mengeluh. Ia bercerita, siswi magang kerap mendapat perlakuan tidak senonoh dari pelanggan nakal yang gemar mencolek-colek, akibatnya siswa magang sering terlibat cekcok dengan tamu.

Siswi magang ini pun harus berani menjawab tamu bahwa spa tempatnya belajar bekerja tidak menyediakan pelayanan tambahan, layanan plus-plus, seperti berhubungan badan.

Baca: Satu Keluarga Alami Musibah Mengerikan Usai Selfie di Telaga Sarangan

Evakuasi korban laka bus pariwisata PO Solaris Jaya K 1677 CD masuk jurang di Banaran, Kelurahan Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Minggu (26/2/2017).
Evakuasi korban laka bus pariwisata PO Solaris Jaya K 1677 CD masuk jurang di Banaran, Kelurahan Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Minggu (26/2/2017). (Mitra Relawan Solo Raya)

Selain itu, kata kembali mengeluh, tidak ada ketentuan khusus, para siswi hanya diwajibkan melayani pelanggan perempuan sehingga mereka kerap digoda pria hidung belang.

Pada prinsipnya spa tempatnya belajar menyediakan berbagai perawatan holistik yang dikemas sesuai kenyamanan dan kebutuhan pelanggan.

Baca: Kenapa Raja Salman Memilih Bali? Bisa Jadi Ini Jawabannya

Spa adalah perawatan tradisional yang menggunakan air sebagai medianya.

Spa berasal Bahasa Latin salus per aquam yang artinya sehat melalui air.

Ada juga yang menyebutkan bahwa Spa merupakan nama sebuah kota di Belgia yang memiliki pemandian air panas, tempat ini kerap digunakan bangsawan Romawi ketika ingin terapi relaksasi menggunakan air, biasanya dilakukan untuk memanjakan diri setelah perjalanan jauh.

Nama spa kemudian berkembang ke seluruh Eropa, dan kini dipakai di seluruh dunia untuk tempat terapi air.

Baca: Dul Menangis Dengar Seperti Suara Malaikat saat Umroh

Perawatan spa adalah proses perawatan yang ditawarkan oleh tempat atau salon-salon spa, sebagian bahkan menjurus pada Spa plus-plus, dengan pelayanan pekerja seks komersial.

Siswi tadi menambahkan, sempat merasa gelisah, dan khawatir saat mendapatkan pengalaman buruk tersebut.

Oleh sebab itu, ia melapor permasalahan ini kepada keluarga, di Medan.

Pada hotel berbintang tersebut, ada banyak siswi magang yang berasal dari daerah di Indonesia.

Baca: Detik-detik Mencekam saat Pelaku Bom Meneror Pegawai Kelurahan Arjuna

Siswa/siswi SMKN-8 Medan berjumlah puluhan orang yang magang di Batam, yang tersebar di berbagai hotel berbintang di kota yang berseberangan laut, sepelemparan batu, dengan Siangpura. Mereka berpencar-pencar lokasi dan wilayah magang.

"Kami mulai magang di sini tidak ada yang sama, semuanya berbeda-beda, jadi nanti pulangnya ada juga hingga Mei. Jadi kami berpencar-pencar, tidak serupa dan kami rata-rata magang di sini selama empat bulan," katanya.

Dia merasa tidak trauma walaupun pernah mengalami peristiwa yang tidak mengenakan selama magang.

Baca: Mahasiswa Jual Gorengan untuk Biayai Kuliah hingga Jadi Sarjana

Namun, ia berharap ada perhatian ataupun pemilihan pelanggan untuk para siswi agar dapat belajar secara nyaman. Artinya, enggak diganggu pelanggan pria.

"Kenapa anda memilih magang di Batam?" tanya Tribun Medan/www.tribun-medan.com. Ia menjawab, sekolah yang menentukan lokasi magang untuk siswa/siswi. Alasannya, ada banyak ilmu yang diraih bila magang ke Batam.

"Kami magang di Batam agar dapat sertifikat dan banyak ilmu yang diperoleh di sini. Nanti pulang gunakan uang pribadi, namun kami juga dapat uang saku, uang makan dari hotel. Setiap bulannya dapat upah Rp 250 ribu," ujarnya.

Baca: Ayah Tiduri Anak Tiri Selama 3 Tahun Alasannya Demi Ritual

Tidak hanya itu, para siswi magang juga sering dapat uang tips dari pelanggan yang datang.

Adapun besarnya tip yang diperoleh mulai Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.

Ia memahami citra Kota Batam tidak seelok kota-kota lain di Indonesia.

"Saya di sini jarang sekali keluar, paling hanya makan doang sehingga badan saya sudah besar begini," katanya.
Usai menerima informasi tersebut, Tribun Medan/www.tribun-medan.com berusaha mendapatkan konfirmasi dari pihak SMKN 8 Medan.

Baca: Kelompok Penyihir Kirim Santet untuk Lengserkan Donald Trump

Wartawan menemui pihak sekolah agar mendapat penjelasan tentang program magang siswa/i di Batam.

Namun, petugas keamanan sekolah tidak mengizinkan wartawan memasuki pelataran sekolah.

"Kepala sekolah tidak berada di lokasi, dan para wakil kepala sekolah juga tidak berada di lokasi. Mereka lagi mempersiapkan kunjungan Gubernur Sumut ke sekolah pada awal Maret ini," ujar seorang petugas keamanan saat mendatangi sekolah, pada Rabu (22/2) sekitar pukul 10.00 WIB.

Petugas keamanan tersebut, meminta kembali datang pada Kamis (23/2) pagi, agar dapat bertemu dengan dewan guru maupun kepala sekolah.

Baca: Luis Milla Beri Kesempatan 15 Pemain Kembali Ikut Seleksi Tahap Kedua

Kemudian, saat Tribun Medan kembali datang, besoknya, keamanan tetap tidak mengizinkan masuk ke sekolah.

"Masih enggak ada kepala sekolah, begitu juga wakil kepala sekolah. Jadi enggak ada arahan untuk memperbolehkan wartawan masuk," katanya.

Baca: Juarai Piala Liga Inggris, Mourinho Persembahkan Tropi Pertama bagi Setan Merah

Tribun Medan coba meminta petugas keamanan tersebut untuk ke ruang dewan guru maupun yang bisa menerima untuk wawancara. Namun, petugas keamanan tersebut menolak usulan tersebut.

"Sudah anda buat janji dulu, jangan ngotot, nanti kami enggak enak, kena marah. Jadi harus saling memahami saja. Soalnya payah kalau tidak ada arahan memperbolehkan wartawan masuk meliput di sekolah," ujarnya.

Cabuli Siswi

Sebelumnya, kasus pelecahan seksual yang dialami siswi SMKN 8 Medan, pernah terjadi.

Kala itu, pada 2013 silam, Kepala SMKN 8 Medan Ali Hasmi Nasution mencabuli PB (17) siswinya di kamar hotel milik sekolah.

Baca: Si Ganteng Pangeran Mutaib Dampingi Raja Salman ke Indonesia, Ini Dia Sosoknya

PB bersama orangtuanya kemudian, melaporkan Ali ke Polrestabes Kota Medan, sehingga kasus berlanjut di persidangan.

Ali Hasmi Nasution dijatuhi hukuman 1 tahun penjara dengan dua tahun masa percobaan.

Majelis hakim menyatakan Ali bersalah mencabuli siswinya.

Hukuman itu dijatuhkan majelis hakim yang diketuai Dahlan Sinaga di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Selasa (4/11).

Ali Hasmi Nasution dinyatakan telah melakukan perbuatan yang diatur dan diancam dengan Pasal 82 UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

"Menyatakan terdakwa Ali Hasmi Nasution bersalah melanggar UU Perlindungan Anak yaitu perbuatan cabul," kata Dahlan Sinaga.

Meskipun demikian, Ali tidak ditahan, namun bila dua tahun percobaanberbuat kejahatan serupa, langsung dapat hukuman satu tahun penjara.

Adapun, pertimbangan majelis hakim memberikan hukuman itu karena adanya perdamaian antara Ali dengan siswi itu.

Peristiwa pencabulan itu terjadi ketika PB bersama dua temannya sedang latihan praktik untuk mengikuti lomba keterampilan siswa (LKS) di kamar hotel milik sekolah, Rabu (4/9/2013).

Kala itu, Ali Hasmi memegang papan nama PB sembari bertanya arti gadis itu.

Setelah itu, Ali meminta PB memijatnya namun siswi itu menolak dan melaporkan tindakan pencabulan itu kepada orangtuanya.

Orangtua PB mendatangi sekolah dan melaporkan perbuatan kepala sekolah itu ke Polrestabes Medan. (Tribun Medan)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved