Kisah Rio Martil Pembunuh Sadis yang Berakhir di Depan Regu Tembak

Sehari-hari Rio Martil dikenal tak banyak bicara, meski juga tidak terkesan menyeramkan bagi orang lain.

Editor: fitriadi
net
Rio Martil 

la mengemasi barang-barangnya yang sebenarnya tidak terlalu banyak, lalu mencari kunci mobil di saku celana Jeje.

Sebelum keluar kamar, sempat diliriknya arloji milik korban, dilepas dan ditaruhnya dalam saku celanya.

Di luar kamar, Rio mencoba bersikap tenang dan langsung melangkah menuju ke depan hotel.

Tapi rupanya beberapa langkah menjelang lobi, seorang pelayan yang mengenalinya langsung menyapa, "Mana Pak Jeje, Pak?"

"Oh dia di kolam renang," jawab Rio sekenanya.

Seolah tanpa mau berpanjang lebar ia terus melangkah ke depan hotel, arah parkir mobil.

Jawaban itu mengagetkan pelayan.

Masalahnya, hotel tempatnya bekerja tidak ada kolam renang.

Apalagi Rio terlihat agak terburu-buru menuju mobil Toyota Kijang seri LGX bernomor polisi R 7078 EA.

Pelayan itu juga merasa janggal, karena tidak biasanya mobil milik Jeje dilepas begitu saja kepada penyewanya.

"Pak, Pak, tunggu Pak!" Pelayan itu berteriak agak keras, untuk menghentikan Rio sambil berusaha menarik perhatian sekitarnya.

la langsung menyusul Rio ke parkiran.

Dikira maling

Teriakan itu rupanya membuat Rio panik.

la berusaha memasuki mobil.

Sumber: Intisari
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved