Inilah Kekhawatiran Nabi Muhammad Terhadap Umatnya yang Sudah Terjadi Saat Ini

Bahkan, ketika ia meninggal pun yang ia pikirkan adalah bagaimana kehidupan umatnya setelah ia pergi

Editor: Iwan Satriawan
islamislogic.wordpress.com
Ilustrasi 

BANGKAPOS.COM--Rasulullah SAW, sebagai Nabi akhir zaman begitu mencintai umatnya.

Bahkan, ketika ia meninggal pun yang ia pikirkan adalah bagaimana kehidupan umatnya setelah ia pergi.

Nabi Muhammad pun pernah menangis karena bagaimana umatnya kelak.

Namun kini, setelah sepeninggal Nabi Muhammad ada hal yang begitu ia khawatirkan akhirnya benar-benar terjadi.

Meski masih ada beberapa umatnya yang berpegang teguh dengan ajarannya.

Tapi ada beberapa yang tergelincir dan terlena.
Khususnya kepada dunia.

Kita tahu, memang Allah SWT memerintahkan untuk mencari penghidupan, bahkan sampai diumpamakan malam sebagai siang dan siang menjadi malam.

Tapi ada satu hal yang perlu kita ingat, Harta tidak dibawa mati, kecuali harta yang diamalkan.

Rasulullah sendiri juga menganjurkan kita dan menjamin akan banyaknya karunia bagi umat-umatnya yang bersungguh-sungguh dalam mencari harta untuk kehidupan diri, keluarga, dan membiayai dakwah di jalan-Nya.

Bahkan disebutkan, ada dosa yang tidak terampuni kecuali karena lelah yang dirasakan oleh seseorang setelah seharian bekerja mencari nafkah.

Sayangnya, harta inilah yang paling dikhawatirkan Rasulullah SAW.

Rasulullah pernah menyebutkan satu kekhawatiran beliau kepada umatnya terkait harta dan cara menjemputnya.

Kekhawatiran ini diriwayatkan secara shahih oleh Imam al-Bukhari dan Muslim dalam kitab Shahih-nya.

“Bukan kemiskikan yang aku khawatirkan pada kalian sepeninggalku, melainkan jika dunia dibentangkan pada kalian, lalu kalian saling berlomba memperolehnya hingga sebagian dari kalian memukul sebagian lainnya.”

Di zaman kita saat ini, kekhawatiran Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sudah terbukti.
Kaum Muslimin berebut mengejar dunia, padahal dunia ditinggalkan oleh para sahabat Nabi yang amat mulia dan merupakan generasi terbaik sepanjang sejarah umat manusia.

Jika para sahabat amat tak berhasrat dengan dunia, bahkan mereka langsung menghabiskannya di jalan Allah Ta’ala saat dikurniai banyak harta, sebagian kaum Muslimin justru mengeruk dunia melalui amalan-amalan akhiratnya.

Padahal para sahabat dulu sampai menangis sedih saat dikaruniai harta.
Mereka langsung mencari rumah dan mencari sebanyak mungkin orang miskin yang berhak menerima infaq mereka.

Bahkan, ketika Islam berjaya di masa ‘Umar bin Khaththab, saat perbendaharaan-perbendaharaan dunia dihamparkan kepada khalifah pengganti Abu Bakar ash-Shiddiq ini, beliau menangis karena ia tidak ingin terlena karena fitnah harta.

Namun tahukah, ada sebuah kisah hikmah yang layak ditelaah.
Bagaimana seorang pedagang kayu bakar menemani mayit saudagar kaya selama 40 hari.

Begini kisahnya
Alkisah seorang Konglomerat yang sangat kaya raya menulis surat wasiat: "Barang siapa yang mau menemaniku selama 40 hari di dalam kubur setelah aku mati nanti, akan aku beri warisan separuh dari harta peninggalanku."

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved