Pria Ini Mau Ambil Baju Malah Tercebur di Arus Banjir Belitung, Begini Nasibnya 3 Hari Kemudian

Jasad korban sudah ditemukan dalam keadaan membusuk sekitar 100 meter dari pondok kebun

Editor: Alza Munzi
Pos Belitung/Novita
Ilustrasi (tidak berhubungan langsung dengan isi berita). Rumah warga Dusun Kembiri Desa Kembiri Kecamatan Membalong Kabupaten Belitung yang masih tergenang air, Rabu (19/7/2017). 

BANGKAPOS.COM, BELITUNG - Pulau Belitung berduka.

Hujan yang mengguyur wilayah tersebut sejak, Jumat (14/7/2017) membuat sejumlah kampung terendam air.

Bahkan ada kawasan yang ketinggian airnya hampir mencapai atap rumah warga.

Kondisi itu melumpuhkan kegiatan warga terutama di Belitung Timur.

Selain kerusakan rumah, jalan, sawah dan benda lainnya, banjir juga menyebabkan korban baik luka-luka maupun meninggal.

Diketahui, banjir yang melanda sejumlah kawasan di Kabupaten Belitung, menyebabkan Ali Mustofa (22), warga pendatang asal Lampung Tengah, tewas setelah terseret arus deras, Minggu (16/7/2017) sekitar pukul 10.00 WIB di Dusun Kampong Baru, Desa Simpang Rusa, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung.

Korban ditemukan oleh warga sekitar, Selasa (18/7/2017).

Jasad korban sudah ditemukan dalam keadaan membusuk sekitar 100 meter dari pondok kebun tempat mereka tinggal, dan bagian perut korban sudah melepuh.

Seluruh bagian wajah korban, sudah dalam kondisi rusak, diduga akibat tergerus dengan kayu atau pepohonan yang ada di kebun lada tersebut.

Korban sepat dibawa oleh Polsek Membalong ke RSUD H Mardisi Judono Kabupaten Belitung untuk dilakukan visum.

Teman satu kampung korban, Dian (22) menceritakan, Ali terseret arus deras lantaran hendak mengambil pakaiannya yang terjatuh dari lantai dua pondok kebun lada tempat tinggal mereka yang dilanda banjir.

Di pondok itu mereka tinggal berenam.

Waktu itu, korban mengambil pakaian dengan cara menggapai menggunakan tangan.

Lantaran tumpuan korban tidak begitu kuat, akhirnya korban terjatuh ke dalam air dan hanyut.

Kedalaman air ketika itu mencapai 2 - 3 meter, pasca hujan terus mengguyur Pulau Belitung.

"Arusnya memang derat waktu itu, kami juga tidak bisa berbuat banyak. Istilahnya terjebak dan tidak bisa kemana-mana kami waktu itu," ucapnya.

Satu buah jerigen sempat dilemparkan oleh Dian untuk menyelamatkan Ali dari lantai dua pondok kebun lada yang dilanda banjir.

Jerigen kosong itu dilemparkan saat korban sudah hanyut sekitar 10 meter, lantaran diseret oleh arus deras.

"Sempat saya lempar derigen, tapi arus memang deras jadi dia (korban) terikut arus. Kami semua di pondok itu orang enam," ungkap Dian.

Baca: Niatnya Mau Syuting di Pulau Belitung, Dewi Sandra Malah Terdiam Lihat Lokasi Jadi Begini

Menurut Dian, korban baru enam hari berada di Belitung, dan baru mau mencari pekerjaan

"Mau ikut-ikutan saja, belum bekerja," kata Dian.

Kapolsek Membalong Iptu Sugraito mengatakan, telah membawa dan mengevakuasi korban secara langsung bersama dengan warga sekitar.

Baca: Aksi Para Presenter Cantik Ini Bikin Ngelus Dada, Tampil Polos dengan Gaya Begini

Kali pertama yang menemukan korban adalah rekan mereka.

"Habis itu, baru mereka memberi kabar ke warga dan warga ke kami. Dari hasil identifikasi memang tidak ada tanda-tanda kekerasan, namun tubuh korban sudah dalam keadaan membengkak dan kulit tubunya sudah membiru," kata Sugraito.

Korban ditemukan, hanya menggunakan celana pendek berwarna abu-abu.

Baca: Mengejutkan, Ini Temuan Psikolog Soal Hasrat Seksual Wanita yang Diremehkan Pria

Kata Sugraito, lima rekan korban sempat berusaha menolong korban dengan melemparkan derigen, dan kemudian menggunakan perahu sampan.

"Nah setelah tiga hari baru ditemukan, dan korban ditemukan mengapung di sekitar lokasi eks tambang timah di Kampung Baru," pungkasnya. 

Paling parah

Baca: Kisah Mantan Ajudan Kapolres Jakarta Barat, Terpaksa Ditembak Anggota Polres Babar Gara-gara Ini

Dusun Canggung, Desa Lenggang, Kabupaten Belitung Timur menjadi area terparah yang dilanda banjir Minggu (16/7/2017) lalu.

Dusun yang berada di tepian Bendungan Pice itu porak-poranda diterjang luapan sungai lenggang yang diguyur hujan lebat.

Puluhan rumah warga rusak, diantaranya nyaris roboh akibat terjangan air beserta material pasir itu.

Kondisi rumah warga rusak parah pasca banjir di Dusun Canggu, Desa Lenggang, Kecamatan Gantung, Kabupaten Beltim, Rabu (19/7/2017).
Kondisi rumah warga rusak parah pasca banjir di Dusun Canggu, Desa Lenggang, Kecamatan Gantung, Kabupaten Beltim, Rabu (19/7/2017). (Pos Belitung/Dede Suhendar)

"Air itu mulai naik Minggu pagi, cepat sekali naiknya. Apalagi waktu bandar di pintu masuk Pice itu jebol, tambah parah," ujar Rizal seorang warga yang ditemui posbelitung.com di lokasi kejadian, Rabu (19/7/2017).

Selain rumah warga, akses jalan juga rusak parah.

Bahkan pada area yang sudah kering menyisakan tumpukkan pasir putih yang dibawa oleh aliran banjir.

Baca: Wanita Cantik dan Pria Tanpa Baju Sedang Beginian di Kolam, Warna Air Mendadak Berubah

Meskipun air surut, namun genangan masih terlihat di beberapa titik.

Bahkan sebagian rumah masih tergenang karena aliran sungai lenggang masih meluap.

Baca: Isi Bra Berwarna Merah Muda Miliknya Dibongkar, Wanita Ini Temukan Fakta Mengejutkan

Kemudian, di sepanjang Jalan Diponegoro menuju pasar, terlihat jemuran pakaian, karpet dan kasur di atas pagar.

Selain itu, kursi mebel turut dijejer untuk dijemur ketika cuaca mulai panas.

Sumber: babel news
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved