Bangka Pos Hari Ini

Pemkot Pangkalpinang Temukan Penyebab Menu Ayam MBG Berbau, Periksa Dapur SPPG

Mulai dari sayuran, telur, hingga ayam, semuanya aman. Hasil uji menyatakan bahan pangan yang digunakan terbebas dari residu pestisida . . .

Bangka Pos
Bangka Pos Hari Ini, Rabu (24/09/2025). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang bergerak cepat menindaklanjuti pemberitaan terkait menu Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak-anak TK yang sempat diterima dalam kondisi berbau tidak sedap.

Selasa (23/9), Dinas Pangan dan Pertanian bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pangkalpinang melakukan pemeriksaan langsung di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tamansari, Dapur Pondok Cabik.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang, Samri, menjelaskan pihaknya sehari sebelumnya sudah lebih dulu melakukan pemeriksaan terhadap bahan pangan segar yang digunakan, baik asal tumbuhan maupun hewan ternak. Pemeriksaan dilakukan dengan metode rapid test.

“Mulai dari sayuran, telur, hingga ayam, semuanya aman. Hasil uji menyatakan bahan pangan yang digunakan terbebas dari residu pestisida,” ujar Samri kepada Bangkapos.com, Selasa (23/9).

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, penyebab munculnya bau pada menu MBG ternyata bukan berasal dari
bahan pangan, melainkan pada tahap penyimpanan makanan usai dimasak. 

“Jadi setelah dimasak, makanan masih dalam kondisi panas langsung ditutup karena mengejar proses pengantaran. Akibatnya, saat dibuka di sekolah, muncul bau pengap. Itu yang membuat lauk ayam kemarin terasa kurang baik,” jelasnya.

Samri menambahkan, pihaknya langsung memberikan pengarahan di lokasi dapur, terutama terkait standar penanganan, penyimpanan, dan distribusi makanan.

Menurutnya, sistem distribusi juga akan diperbaiki setelah peristiwa ini.

“Dinas Kesehatan juga akan memberikan pelatihan lebih lanjut terkait tata cara penanganan makanan yang benar. Apalagi jumlah paket MBG ini ribuan, tentu perlu perhatian ekstra. Kalau makanan panas ditutup terlalu lama, rasanya bisa berubah. Itu jadi pembelajaran bagi kita semua,” ucapnya.

Lebih lanjut, Samri menegaskan, tugas Dinas Pangan dan Pertanian bukan hanya memeriksa bahan pangan segar sebelum dimasak, melainkan juga memastikan tempat penyimpanan dan pemisahan bahan pangan kering maupun basah sesuai standar.

“Harapan kita, kejadian seperti kemarin tidak terulang lagi. Ini jadi pengalaman berharga agar penanganan MBG lebih serius, sehingga makanan yang disalurkan benar-benar aman, sehat, dan berkualitas untuk anakanak,” tegasnya.

Kepala Sekolah (Kepsek) TK Pertiwi, Sri Suwarsih mengungkapkan paa hari pertama penyaluran MBG, Senin (23/9) sebagian menu ayam yang diterima peserta didik tercium agak berbau, meskipun tidak semua.

“Alhamdulillah menunya sangat bagus, porsinya juga sangat istimewah dapat ayam, susu, sayur terus nasi, tahu. Nah, Alhamdulillah anak-anak makan. Tetapi sebagian dari pada menu tadi, ada ayamnya terasa agak bau dan jadi ayamnya tidak dimakan,” jelasnya ditemui Bangkapos.com di TK Pertiwi, Selasa (23/9).

“Nasi sama sayur dan susunya dimakan karena anak-anak TK walaupun dikasih makan apapun, yang namanya makan nasi itu mereka sangatlah susah. Dibawain bekal orang tua juga kadang-kadang tidak dimakan,” ujarnya.

Dikatakan Sri, pihaknya menerima MBG dari SPPG sekitar pukul 08.00 WIB dan disalurkan kepada peserta didik sekitar pukul 09.00 WIB dengan jumlah MBG sebanyak 170 sesuai dengan jumlah peserta didik.

Halaman
12
Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved