Bertahun-tahun Jadi Pemuas Nafsu, Wanita Ini Ingin Balas Dendam dengan Cara Begini

Seorang wanita Yazidi ingin balas dendam usai bebas dari cengkeraman teroris ISIS

Editor: Alza Munzi
dailymail.co.uk
Ilustrasi (tidak ada hubungan dengan isi berita). Seorang istri pejuang ISIS (kiri), menyesal bergabung. 

BANGKAPOS.COM - Tekad Heiza Shangkal sudah bulat.

Perempuan Yazidi yang pernah dipaksa jadi budak seks ISIS yang kini sudah pulang ke rumahnya itu hanya ingin balas dendam.

Dia berharap bisa bertemu para militan yang menerornya.

Heiza diculik bersama ribuan perempuan Yazidi lainnya.

Saat itu ISIS menyerbu Irak dalam serangan brutal pada Agustus 2014 lalu.

Sekitar 50 ribu anggota kelompok agama dan etnis yang telah lama dianiaya tersebut terjebak saat ISIS mengepung Gunung Sinjar, Irak utara.

Laki-laki dewasa dibunuh, anak laki-laki ditangkap dan dipisahkan.

Mereka dilatih sebagai tentara anak-anak.

Perempuan dewasa dan anak perempuan dijual jaringan perbudakan seksual.

"Ketika pembantaian tersebut terjadi di Shankal (nama lain yang diberikan orang-orang Kurdi untuk Sinjar) dan ISIS menculik anak-anak dan perempuan,” katanya.

“Dan saya adalah salah satu dari mereka yang dibawa pergi itu," kata Shankal dalam sebuah wawancara dengan situs berita Arab24 seperti diteruskan oleh The Independent, Rabu (20/7/2017).

Akunnya menunjukkan bahwa dia adalah satu dari ribuan wanita Yazidi yang diambil sebagai budak seks.

Dia dibeli dan dijual di beberapa pasar di wilayah “kekhalifahan” versi ISIS.

"Saya dijual dan dibeli," katanya.

Ketika dia akhirnya dibebaskan, dia "tiba di tangan para sahabat", mereka membawanya kembali ke Sinjar, kampung halamannya.

Halaman
12
Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved