Kejam, Nurhaye TKW Asal Indonesia Dipaksa Minum Air Toilet dan Makan Kotoran Bayi Majikan
Saya pernah beberapa kali dipaksa minum air kloset. Pernah juga dipaksa memakan tahi anak bayi majikan
Penulis: Alza Munzi | Editor: Alza Munzi
Karenanya, Hairiah bersama Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Susi mendampingi Nurhaye melaporkan kejadian penganiayaan itu ke Polres Sambas, Senin (7/8/2017).
Abidin, keluarga Nurhaye juga ikut serta.
Kedatangan mereka disambut oleh Kasat Reskrim Polres Sambas, AKP Raden Real Mahendra di ruang kerjanya.
Dari keterangan, Nurhaye diduga sebagai korban perdagangan manusia.
Makanya, si majikan berani memperlakukan Nurhaye secara tidak baik.
Baca: Sering Dianggap Sepele, Ini 5 Amalan yang Dicatat Allah dan Bisa Mengantar ke Surga
Pemerintah Kabupaten Sambas telah berupaya menyampaikan kepada masyarakat, agar lebih memilih bekerja di negeri sendiri.
Jika ingin menjadi TKI, disarankan untuk melengkapi dokumen-dokumen resmi.
Tujuannya untuk mempermudah memberikan pengawasan dan perlindungan bagi tenaga kerja di luar negeri.
Penderitaan Nurhaye tak sampai di situ.
Menurut Hairiah, gaji Nurhaye selama bekerja sama sekali belum dibayar oleh majikannya.
Ia mengimbau agar masyarakat waspada terhadap sindikat perdagangan manusia, yang menawarkan bekerja di Malaysiad engan mengiming-imingkan gaji tinggi.
"Yang namanya luar negeri tetaplah negara yang berbeda dengan Indonesia, hukumnya berbeda, juga masyarakatnya berbeda. Apapun yang kita bayangkan, itu tidak sebanding lurus dengan apa yang kita dapat," pesannya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sambas AKP Raden Real Mahendra mengatakan akan menindaklanjuti laporan korban.
"Kami akan periksa terlebih dahulu, nanti kami mengumpulkan saksi-saksi. Kami akan berkoordinasi, baik dengan BNP2TKI dan Polda Kalimantan Barat, hingga ke Mabes Polri," jelasnya.