Militer AS Sudah Siap Menginvasi Indonesia Jika Upaya CIA Mendorong G30S Urung Terjadi

Kekuatan PKI menurut penilaian intelijen AS akan sangat berbahaya bagi perkembangan ideologi komunis di Asia Tenggara.

Editor: fitriadi
Istimewa
Operasi penumpasan anggota PKI oleh TNI AD. 

Target operasi rahasia CIA saat itu ada dua macam, pertama membunuh Presiden Soekarno dan kedua menciptakan instabilitas dengan cara memperalat serta mempersenjatai unsur-unsur kekuatan di berbagai daerah yang akan melancarkan pemberontakan.

CIA kemudian mendanai dan sekaligus mendalangi pemberontakan PRRI/Permesta dengan tujuan memecah belah Indonesia dan menjatuhkan Presiden Soekarno.

Tapi upaya CIA untuk menjatuhkan Soekarno melalui pemberontakan PRRI/Permesta ternyata gagal.

Baca: Bung Karno Ampuni Tokoh Pemberontakan PRRI Demi Utuhnya NKRI

Agen CIA, Allen Lawrence Pope yang turut bertempur di Sulawesi dengan menggunakan pesawat pengebom bahkan tertangkap dan kemudian dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Indonesia.

Tapi berkat peran Bung Karno yang memiliki hubungan baik dengan Presiden AS saat itu, John F Kennedy, Allen Pope kemudian dibebaskan.

Sebagai imbalannya, pemerintah AS memberikan hadiah sebanyak 12 pesawat C-130 Hercules dan kucuran dana dari AS melalui Civic Mission Program.

Tapi Civic Mission Program tetap saja merupakan sarana CIA untuk menjatuhkan Soekarno, karena berkat program itu CIA bisa mendapat akses secara leluasa ke seluruh lapisan TNI dan merekrut kader-kader TNI yang anti Bung Karno.

Para kader TNI bisa dengan mudah direkrut oleh CIA karena saat itu Bung Karno yang dekat dengan orang-orang PKI dan negara-negara komunis, telah dianggap sebagai “presiden yang pro komunis”.

Apalagi Bung Karno saat itu juga sedang menggalakkan gagasan mengenai Nasional, Agama, dan Komunis (Nasakom) yang diharapkan akan mempersatukan segenap rakyat Indonesia tapi justru menyebabkan perpecahan dan pertumpahan darah serta kejatuhan dirinya.

Baca: Mengenal Lebih Dalam Sosok Semaun dan Pengaruhnya di Indonesia Kala Itu

Demi mendorong agar Bung Karno “makin komunis”, pemerintah AS sengaja melakukan embargo persenjataan.

Padahal di tahun itu (1962-1963) pemerintah sedang membutuhkan banyak senjata untuk mendukung Operasi Trikora demi membebaskan Irian Barat.

Akhirnya pemerintah Indonesia terpaksa membeli persenjataan dari Rusia sehingga Indonesia pun seolah-olah sudah menjadi negara yang berpihak kepada Rusia.

CIA pun mulai menjalankan skenario yang telah disusunnya secara matang.

Halaman
123
Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved