Hilang 3 Bulan Lalu, Pasangan Kekasih Ditemukan Berpelukan, Sang Ayah Sampai Lakukan Ini
Sepasang kekasih ini dikabarkan hilang saat pendakian tiga bulan yang lalu.
TRIBUNSTYLE.COM - Hidup dan mati manusia memang tak ada yang bisa menebak jalan ceritanya.
Manusia boleh berencana, tapi Tuhan yang menentukan.
Peristiwa tak terduga ini dialami sepasang kekasih bernama Rachel Nguyen (20) dan Joseph Orbeso (21).

Sepasang kekasih ini dikabarkan hilang saat pendakian tiga bulan yang lalu.
Keduanya menghilang di Taman Nasional Joshua Tree, California, Amerika Serikat pada 28 Juli 2017.
Baca: Heboh di Medsos Anies Baswedan Diduga Bertemu Bos Mayapada, Tapi Tak Diliput Media Nasional

Ayah Joseph, Gibert Orbeso, yang memimpin pencarian besar-besaran untuk mencari anaknya, mengatakan bahwa sekarang dia lega akhirnya menemukan mayat anaknya.
"Saya merasa kita memiliki penutupan," ujar Gilbert.
"Kami tahu kami menemukannya."
"Itulah tujuan utama kami, untuk menemukannya."
"Dan saya senang kita melakukannya dengan orang-orang hebat ini bersamaku dan semua orang lainnya."
"Saya akan mengatakan kepada Joseph bahwa saya sangat mencintainya."
"Saya harap mereka bisa beristirahat dengan tenang sekarang."
Baca: Wanita dan Pria Tengah Begituan di Dalam Selimut Panik Didatangi Petugas, Endingnya Mengejutkan

Pembungkus makanan, botol air dan potongan-potongan puing lainnya yang ditemukan di jalan membuat para pencari menemukan jejak tubuh pasangan itu.
Pencari mengatakan bahwa mayat Joseph dan Rachel saling berpelukan.
Gilbert menambahkan bahwa dia tidak pernah putus asa untuk menemukan pasangan itu.
"Saya percaya bahwa saya akan menemukannya."
"Saya tidak tahu kapan, tapi saya mendapat jawaban saya hari ini."

Pasangan tersebut dilaporkan hilang setelah mereka gagal check out dari hotel tempat mereka menginap.
Pihak berwenang mengatakan sebuah ping dari ponsel Joseph telah terekam di taman hari sebelumnya.

Mobil pasangan itu kemudian ditemukan di taman.
Suhu di atas 100 derajat pada akhir Juli dan tidak jelas apakah pasangan tersebut memiliki air dan persediaan dengan mereka.
Pihak berwenang mengatakan mayat tersebut akan diidentifikasi secara mendalam setelah diautopsi.

(TribunStyle/Yohanes Endra)
Mata kena tembak
Tragedi Las Vegas menjadi bencana yang menghebohkan dunia.
Aksi penembakan membabi buta dilakukan oleh seorang pria bernama Stephen Paddock dari kamar hotelnya.
Akibat kejadian ini 58 nyawa melayang dan lebih dari 500 korban terluka.
Satu di antara mereka adalah Tina Frost.
Tina adalah seorang akuntan yang berasal dari Maryland, Amerika Serikat.
Pada malam kejadian, Frost datang ke festival musik Route 91 Harvest bersama pacar, Austin Hughes dan rekan kerjanya.
Saat itu, Frost dan kekasihnya sangat menikmati konser yang berlangsung.
Sampai akhirnya tragedi penembakan tersebut terjadi.
Semua orang panik saat tragedi tersebut terjadi.
Hal yang mengerikan, Frost pun terkena tembakan.

Peluru tersebut menembus kepala Frost dan akhirnya bersarang di mata kanannya.
Perempuan berusia 27 tahun ini mengalami luka para dan dokter harus mengangkat mata kanannya.
Tak hanya itu, beberapa bagian tengkoraknya juga diangkat agar otaknya punya ruang pembengkakan.
Saat itu, kondisi Frost dinyatakan koma.
Keluarga dan teman-temannya tak yakin jika Frost bisa bertahan.
Namun, sebuah keajaiban terjadi.
Frost membuktikan bahwa dia adalah seorang pejuang.
Setiap hari, pasti ada keajaiban yang terjadi.
Sang ibu, Mary Moreland, selalu membagikan perkembangan anaknya melalui lama GoFundMe.
Ia menunjukkan organ-organ Frost yang sudah mulai bekerja.
3 Hari kemudian, Frost mulai bisa menggerakkan kakinya sesuai perintah.
Setiap perkembangan Frost menjadi harapan bagi keluarganya.
Setelah 2 minggu koma, Frost akhirnya bisa bangun dan kembali melangkah untuk pertam kalinya.
Frost bisa berjalan 6 langkah- 3 langkah menuju ke kursi dan 3 langkah kembali ke ranjang.
Keluarga Frost mengaku bangga dengan perkembangan perempuan tersebut.
"Setiap orang kagum dengan setiap gerakan yang ia lakukan."
Dokter saraf yang menangani Frost, Keith Blum, mengaku yang terjadi pada pasiennya ini adalah sebuah keajaiban.
Keluarga sangat bersyukur dan berharap Frost akan segera pulih.
"Kami semakin dan semakin yakin setiap hari bahwa dia saat dia keluar dari koma, dia akan jadi Tina kami yang dulu," ucap sang ayah, Rich Frost.
Momen Frost saat pertama kali membuka matanya sangat tak terlupakan.
"Dia membuka mata kirinya sedikit dan melihat ke sekeliling kami.
Ia mengetukkan kaki saat mendengar musik dan meremas tangan kami.
Ia juga memberikan jempol saat diminta," ungkap kerabatnya pada Fox Baltimore.
Perjalanan Frost untuk sembuh akan panjang, menyakitkan dan sakit.
Namun, keluarga tahu bahwa putrinya tersebut adalah seorang pejuang.
Kini, penggalangan dana terus dilakukan untuk membantu pengobatan Frost. (TribunStyle.com, Anggraini Wulan Prasasti)