PDIP Tolak Manuver Emil Dardak Maju di Pilgub Jawa Timur Disamakan dengan Jokowi

"Kan baru dua tahun, kan semua ada tahapan-tahapannya, bagi kami peningkatan jenjang karir itu ditentukan oleh rakyat, bukan ..."

Tribunnews.com / Nurmulia Rekso Purnomo
Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto 

Sementara PDIP di Jawa Timur mendukung pasangan Saifullah Yusuf dan Abdullah Azwar.

Baca: Tampil Gaya Menggunakan Sepatu Bertali? Ini Dia 15 Cara dengan Model Ikatan yang Menarik

Karena Emil Dardak baru dua tahun menjabat sebagai Bupati Trenggalek, Hasto Kristiyanto menganggap apa yang dipelajari Emil Dardak sebagai Bupati Trenggalek, belumlah banyak.

Emil juga belum teruji mentalitasnya.

Baca: Tak Disangka, Anjing Ini Mati Karena Patah Hati, Begini Penjelasannya

Dalam keadaan tersebut, Emil Dardak justru pindah ke partai lain.

Diketahui, Joko Widodo yang kini menjabat sebagai Presiden RI juga pernah tidak menuntaskan jabatannya.

Baca: 5 Zodiak Ini Suka Bikin Ngangenin Kamu, Ingat Jangan Sampai Kehilangan Mereka Ya!

Baca: Beginilah Cara Ashanty Skak Mat Warganet yang Bully Dirinya Saat Foto di Kamp Pembantaian Nazi

Pada tahun 2012 lalu saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo untuk periode yang kedua, Joko Widodo atau yang dipanggil Jokowi, maju di Pilkada DKI Jakarta sebagai calon gubernur, dan menang.

Pada 2014 lalu saat baru dua tahun lebih menjabat Gubernur DKI Jakarta, ia maju sebagai calon presiden, dan menang.

Baca: Pemuda Ini Temukan Tanaman Unik Seperti Telur Burung, Saat Menetas Mengejutkan, Begini Wujudnya

Namun kasus Emil Dardak, kata Hasto, tidak bisa disamakan dengan yang dilakukan Jokowi.

Kader PDIP itu menurutnya sudah cukup belajar sebagai Wali Kota Solo, dan memutuskan hijrah di periode kedua.

Sementara Emil Dardak hanya mengantongi pengalaman dua tahun sebagai kepala daerah.

Baca: Kisahnya Bikin Merinding, Netter Ini Tantang Siapa pun yang Berani Uji Nyali di Rumah Nenek di Jogja

"(Jokowi) kan sudah lima tahun di Wali Kota, sudah dua periode, bertahap. Kami tidak pernah loh mencalonkan setengah hati, kecuali dia pernah full jabatan, karena partai mengapresiasi bahwa mereka yang berhasil di tingkat kabupaten - kota, kemudian kita dorong ke atas," katanya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved