Gadis Cantik Bali Tewas Kecelakaan Maut di AS, Niat Kumpulkan Pundi-pundi Uang Kandas
Dua bulan sebelum Sinta meninggal dunia, sang ibu sering mengalami mimpi buruk.
Sinta berangkat pada November 2016, dan harus kembali pada November 2017. Visa yang digunakan adalah visa khusus, yaitu Visa J1 (berlaku selama satu tahun masa training).
Ia mendapat kontrak sebagai tenaga magang selama setahun di Hotel Sanrigius Miami.
Namun hingga masa training-nya habis, ia tetap tinggal di Amerika Serikat. Sinta yang jago masak kemudian dikabarkan bekerja di sebuah restoran Jepang.
Baca: Heboh Kabar Ayu Ting Ting Mau Menikah Ternyata Bukan Hoax, Ini Pengakuannya
Agus mengakui, secara etika kerja ada kesalahan di korban. Namun, yang perlu dilihat adalah kemauan korban yang memang tidak ingin lagi membebani orangtuanya dan ingin mandiri.
Ketika ada lowongan, Sinta pun memutuskan bekerja di Amerika.
Pihak keluarga sudah mengimbau untuk pulang, dan itu dilakukan beberapa bulan sebelum tanggal 28 November 2017, atau saat masa training Sinta habis di sebuah hotel.
"Secara etika kerja atau periode training memang salah. Tapi ini murni adalah pengabdian seorang anak ke orangtuanya. Korban ingin membahagiakan orangtuanya, meski sudah disuruh pulang untuk melanjutkan kuliah dan wisuda," tegasnya.
Baca: Siswa SMP Tewas Tertabrak Bus TransJakarta Gegara Bercandaan di Jalur Busway
Sementara untuk kepulangan jenazah, perkembangan terakhir informasi orang yang membantu pihak keluarga di Amerika menyebut, bahwa dua hari lalu sudah ada koordinasi dengan instansi terkait di Amerika. Aspek-aspek legal sudah terpenuhi.
Kini hanya menunggu karantina untuk diproses oleh Dinas Kesehatan Amerika. Dinas Kesehatan Amerika akan memberikan surat keterangan kematian.
"Di Dinas kesehatan itu jenazah akan diperiksa untuk dinyatakan bahwa bebas virus. Sekarang jenazah berada di Rumah Sakit Universty Medical Center di Louisianna New Orelans Amerika Serikat," ungkapnya.
Baca: Kisah Perjuangan Nenek Hidupi Cicit yang Tak Pernah Diberi ASI oleh Ibunya
Setelah dari pemeriksaan di Dinas Kesehatan Amerika, maka jenazah akan dipindahkan ke funeral home (rumah duka milik negara).
Kemudian rumah duka yang akan mengurus semua pengiriman jenazah, baik pesawat hingga administrasi lainnya ke alamat tujuan pengiriman jenazah di Bali ini
"Untuk biaya sejauh ini kami tidak pernah menggalang, tapi kami hargai upaya teman-teman korban yang berada di Amerika yang sudah sangat membantu dengan membuat website untuk penggalangan dana. Kami keluarga berterimakasih," ucap Agus.