Kisah Mengerikan Para Wanita Jadi Budak Seks, Ada yang Gila, Meninggal Dunia Hingga Trauma Psikis
Perempuan yang tidak mengenakan sehelai benang pun, tampak berlari secepat-cepatnya di jalanan kotor.
Satu paket penyiksaan
Pria sadis ini diketahui melibatkan metode-metode penyiksaan secara psikologis, termasuk menutup mata dan melakukan siksaannya secara pelahan. Pelecehan secara verbal juga dilakukan, termasuk selalu menceritakan apa yang akan dilakukan terhadap “budaknya” setiap kali beraksi. Tujuannya agar korban tetap kehilangan keseimbangannya dan selalu menuruti apa pun keinginan Ray.
Ditemukan juga sebuah daftar yang berisi 16 teknik mencuci otak, seperti mengisolasi, menciptakan ketakutan, pelecehan, serta beberapa “kenikmatan” kecil, sebuah cara terbaik untuk membuat budak patuh.
Terdapat juga beberapa tulisan Ray, salah satunya salinan American Psycho karya Brett Easton Ellis. Novel tersebut menunjukkan aksi kekerasan seorang pria kepada korbannya, dilakukan ketika pelaku ingin membebaskan stres yang dialaminya.
Seperti karakter utama dalam novel tersebut, Ray menganggap dirinya sebagai seorang manusia yang memberi perintah dan korbannya sebagai pion dalam suatu permainan. Ray merasa dirinya dan si korban adalah paket.
Dalam rekaman suara, Ray menggambarkan dirinya sebagai “ahli penjara” dengan afiliasi ke Gereja Setan. Budak seksnya juga bukan hanya miliknya sendiri, melainkan milik semua anggota pengikutnya. Dengan kata lain, wanita yang diculiknya dapat diperkosa dan disiksa secara bergiliran oleh orang lain dalam sebuah rancangan hiburan manusia yang paling sadis.
Bagaimana dengan Hendy? Dia lebih banyak diam dan terlihat tidak mempunyai sedikit pun niat untuk menolong. Bahkan, menurut Cynthia dan rekaman video, dia tampak menikmati pertunjukan itu. Atas berbagai temuan tersebut, Ray dan Hendy ditahan dan dituntut atas 12 tindak kriminal, termasuk menculik dan konspirasi. Mereka juga menghadapi tuntutan denda AS$1 juta untuk setiap orang.
Baca: Unik, Pria Ini Lamar Ceweknya Melalui Tato, Jawabanya Menegangkan
Munculnya korban lain
Meski kejahatannya sudah jelas, namun upaya untuk mengadili Ray tak semudah dibayangkan. Jalan bagi polisi dan jaksa untuk membuktikan kesalahan Ray sangat berat. Apalagi Ray yang belakangan diketahui pernah bekerja sebagai mekanik, tidak memiliki jejak kriminal. Berbeda dengan Hendy yang diketahui pernah pindah negara bagian karena perampokan, pencurian, dan kepemilikan narkoba.
Adanya video, foto, peralatan “Toy Box” dan ruangannya; tetap membuat pembuktian masih sulit. Profesi Cynthia yang menjadi PSK, rupanya membuat kredibilitasnya kurang.
Beruntung, tak lama setelah berita kasus ini dimuat di media, datang mantan korban lain. Angelica M. menyatakan pada 17 Februari 1999, dirinya juga mengalami penyiksaan yang sama. Namun, dia bukan wanita dalam video. Jadi masih dimungkinkan adanya korban ketiga.
Angelica menceritakan dirinya bisa lolos karena berhasil membujuk para pelaku untuk membiarkan dia pergi. Mereka melepaskan Angelica di sebuah jalan tol yang jaraknya bermil-mil dari rumahnya.
Kini, Ray dan Hendy harus menerima tambahan tuntutan lebih dari dua kali lipat dari sebelumnya, yaitu totalnya menjadi 25 tuntutan. Sayangnya, tidak ada keterangan lebih lanjut mengapa kasus Angelica tidak diketahui sebelumnya.
Kemunculan Angelica membuat FBI merasa harus turun tangan. Lembaga ini mengerahkan 100 agen yang disebar ke hampir semua negara bagian untuk mencari saksi atau kemungkinan adanya korban lain. Maklum, saat itu mereka berasumsi Ray memiliki riwayat panjang dalam pelecehan dan sudah mempraktikkannya. Mereka juga menganggap kasus ini mungkin jauh lebih buruk dari dugaan siapa pun.