Di Pasar Ini, Istri Bisa Dibeli Untuk Dibawa Pulang, Harganya Mulai 3 Jutaan
Pasar istri di Bulgaria ini merupakan tradisi kuno, yang menjadi identitas Kalaidzhi, bahkan menjadi kebiasaan untuk bertahan hidup
BANGKAPOS.COM - Pasar biasanya menjual brang-barang yang secara umum dibutuhkan oleh masayarakat.
Kebutuhan tersebut antara lain, sembako dan barang barang yang memang dibutuhkan untuk keperluan sehari-hari.
Namun, bagaimana jika ada pasar yang menjual istri?
Bahkan bisa Anda beli dan bisa Anda bawa pulang?
Tapi jangan berpikiran negatif dulu.
Baca: Uniknya Tawar Menawar di Pasar Bisu Sumatera Barat, Tangan Saling Meraba di Balik Handuk
Pasar Istri ini bukanlah sebuah pasar yang menyediakan jasa prostitusi.
Pasar ini justru akan membantumu untuk menemukan jodoh dan hal ini ternyata legal. Sebab sudah menjadi tradisi di Kalidzhi Bulgaria.
Melansir News.com.au, pasar ini masih sangat asing sekali di Eropa Timur karena terkenal menjaga tradisi budaya mereka.
Di pasar ini, wanita muda dipaksa meninggalkan sekolah segera setelah mereka cukup matang untuk siap menikah, menurut seorang akademisi Alexey Pamporov yang telah mempelajarinya selama dua dekade.
Baca: Pria Misterius Peluk Calon Wali Kota Malang Yaqud Ananda Gudban Saat Hendak Ditahan KPK i
Budaya yang juga terkenal karena pasar istri atau pengantin ini diadakan hingga empat kali setahun di mana gadis-gadis muda berdatangan ke sebuah lapangan dan tempat parkir di seluruh negeri dengan gaun untuk bertemu calon suami.
Pamporov juga mengatakan meskipun munculnya media sosial, pasar ini tetap menjadi cara utama orang-orang muda bertemu.
Apalagi di sini, pernikahan harus mengikuti apa kata keluarga. Sehingga para gadis-gadis jarang bisa mengungkapkan keinginan mereka.
“Ada beberapa gadis yang bahagia dinikahkan. Tapi ada beberapa juga yang keberatan."
Tapi karena mereka tumbuh dalam budaya, apa yang bisa mereka lakukan?”, tambah Pamprov.
Baca: Lubang Misterius Muncul di Rumah Warga, Seorang PRT Terhisap ke Dalam
Pasar istri merupakan tradisi kuno, yang menjadi identitas Kalaidzhi, bahkan menjadi kebiasaan untuk bertahan hidup, meski kebanyakan anak perempuan memiliki pilihannya sendiri.
Meski pasar tradisional telah lama diubah, karena tekanan teknologi dan kemerosotan ekonomi di negara tersebut.
Namun, tradisi ini tetap kuat dan menjadi salah satu cara utama keluarga diperkenalkan satu sama lain di negara di mana mereka secara ekonomi dan sosial didiskriminasi.
Baca: Kantor Abu Tours Disegel Polisi, Izin Penyelenggaraan Haji dan Umrahnya Dicabut
Para pengantin pria membayar rata-rata 290 US Dollar (sekitar Rp3 juta) hingga 350 US Dollar (sekitar Rp4.7 juta) untuk gadis muda. Namun terkadang harganya bisa jauh lebih tinggi. (Intisari.grid.id/Afif Khoirul M/news.com.au)