Dokter Terawan Dipecat dari IDI, Berawal dari Metode Cuci Otak hingga Seruan #SaveDokterTerawan
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memberikan sanksi kepada dokter Terawan Agus Putranto berupa pemecatan selama 12 bulan dari keanggotaan...
Terawan lalu menyediakan dua lantai ruangan di RSPAD khusus untuk menangani pasien stroke.
Nama ruangnya CVV (Cerebro Vascular Center).
Bagian ini setiap hari bisa menangani sekitar 35 pasien. Biayanya antara paling murah Rp 30 juta per pasien.
Tapi ada juga yang menyebut bisa Rp 100 juta per pasien.
Bahkan cukup banyak tokoh sudah mencoba metode DSA itu.
Seperti mantan Wapres Try Sutrisno, mantan kepala BIN Hendropriyono, tokoh pers Dahlan Iskan dan isteri serta sejumlah figur publik lainnya.
Baca: Pekik Merdeka Sukmawati Saat Minta Maaf Jika Puisi Ibu Indonesia Dianggap Menghina
Baca: Banyak yang Tak Tahu, Ini 3 Suami Rachmawati Soekarnoputri, No 1 Nikah saat Kondisi Memprihatinkan
Baca: 3 Zodiak Ini Dianggap Punya Sikap Kejam Sebagai Bentuk Defensif, Apakah Kamu Termasuk?
Pujian dan penghargaan berdatangan kepada Terawan. Yang paling tinggi memuji adalah mantan kepala BIN AM Hendropriyono.
Setelah memberikan plakat pemghargaan lewat Hendropriyono Strategic Consulting (HSC), pada 2015 lalu, Hendropriyono pernah bertekad akan memperjuangkan agar Terawan dengan metode modifikasi DSA- nya bisa mendapatkan hadiah nobel.
Banyak yang kagum, umumnya kalangan awam, tapi banyak juga yang kontra.
Paling keras menolakm adalah Prof DR dr Hasan Machfoed, ketua Persatuan Dokter Saraf Seluruh Indonesia (Perdossi).
Ia menilai ada salah kaprah dalam menerapkan metode “cuci otak” seperti yang dilakukan Terawan.
Seruan #SaveDokterTerawan
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar menyerukan upaya penyelamatan terhadap Mayjen TNI dr Terawan Agus Putranto.