Stefanus Lakukan Ini Sebelum Bunuh dan Bakar Calon Istrinya

Stefanus, pria yang membunuh calon istrinya, meminta bantuan empat karyawan milik pamannya untuk menghilangkan barang bukti.

Editor: fitriadi
Istimewa
Stefanus dan mendiang calon istrinya. 

BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Pembunuhan sadis yang melibatkan dua sejoli yang akan menikah di Jakarta mendapat perhatian masyarakat.

Stefanus (ST) , pria yang membunuh calon istrinya LR (41), meminta bantuan empat karyawan pabrik konveksi milik pamannya untuk menghilangkan barang bukti.

Sekitar pukul 22.00 pada Kamis (3/5/2018), ia tiba di pabrik konveksi pamannya di Pekojan, Tambora, Jakarta Barat dan mengajak keempat karyawan, yaitu AZ (21), YD (18), EB (22) dan AR (23).

Baca: Kisah Awal Pertemuan Hingga Kasus Wanita Dibunuh dan Dibakar Calon Suaminya Terungkap

Kapolsek Tambora Kompol Iver Son Manossoh mengungkapkan, ST meminta bantuan mereka dengan dalih untuk membuang tumpukan kain konveksi.

 Namun, seorang karyawan merasa curiga karena melihat seperti ada kaki manusia di balik tumpukan kain tersebut.

"Ada salah satu karyawan AZ, pelapor juga, curiga 'kok ada seperti kaki manusia di dalam mobil?'. Makanya dia enggak ikut berdua sama AR. Yang dua orang lagi ikut," terang Iver.

Akhirnya, hanya dua karyawan yang ikut dengan ST di mobil, yaitu EB dan YD.

Mereka dibawa menuju Desa Karang Serang, Tangerang.

Baca: Sakit Hati hingga Mengaku Sudah Menikah, Ini 6 Fakta Wanita Dibakar Calon Suami di Jakarta

Keduanya diminta tidak menginjak tumpukan kain tersebut yang diletakkan di bangku tengah mobil.

Hal ini membuat karyawan tersebut curiga dan ketakutan.

Sesampainya di Tangerang, kedua karyawan itu diminta menurunkan mayat calon pengantin itu dari mobil.

"Dari keterangan sementara, EB dan YD ketakutan saat diminta bantuan nurunin mayat dari mobil ke pinggir pantai. Akhirnya mereka pergi melarikan diri," kata Iver. 

Sekitar pukul 01.00, ST kemudian membakar kekasihnya itu.

ST membunuh calon istrinya sehari setelah foto prewedding.

Mereka bertengkar sampai akhirnya ST menusuk LR hingga tewas. Mereka berencana menikah pada Agustus tahun ini.

Kasus ini kemudian dilimpahkan ke Polres Metro Jakarta Pusat dan ST ditahan di sana. (kompas.com)

Sadis! 5 Fakta Stefanus dan Pembunuhan Hingga Pembakaran Tubuh Calon Istrinya Sendiri

Satu lagi kasus pembunuhan sadis menyita perhatian masyarakat saat ini.

Yap, kasus pembunuhan sadis yang dilakukan Stefanus (25) terhadap calon istrinya, Laura (41) terungkap.

Secara sadis si pria menghabisi nyawa calon istrinya sendiri saat dirinya dalam keadaan marah. 

Terkait hal tersebut, berikut sejumlah fakta tentang pembunuhan sadis tersebut: 

1. Kenalan Bermula dari Kesamaan Hobi

Berdasarkan informasi yang Tribunnews.com, kasus pembunuhan disertai pembakaran mayat tersebut bermula dari pertemuan Stefanus dan Laura di sebuah lapang bulu tangkis.

Sebelum berniat menjalin hubungan ke jenjang pernikahan, Stefanus awalnya mengenal Laura saat berada di satu lapangan bulu tangkis di wilayah Jakarta Barat.

Laura yang merupakan lulusan S-2 di Australia memiliki hobi bulu tangkis tak sengaja bertemu Stefanus yang berprofesi sebagai sopir taksi online di lapang bulu tangkis.

Seringnya bertemu di lapang bulu tangkis membuat keduanya pun saling mengenal dan dekat.

Panit Reskrim Polsek Tambora, Jakarta Barat, Iptu Eko Agus mengatakan baik ST maupun LR, keduanya memiliki hobi bermain bulu tangkis.

‎"Mereka itu kenal karena sama-sama suka main bulu tangkis. Karena sering bertemu dan main bulu tangkis bareng makanya jadi dekat," kata Eko saat dihubungi TribunJakarta.com, Minggu (6/5/2018).

Keduanya sering bermain bulu tangkis di Lapangan yang berada di daerah Jelambar dan di daerah Pantai Indah Kapuk.

Lantaran memiliki kesamaan hobi itulah, keduanya yang terpaut usia 16 tahun itu semakin dekat hingga akhirnya berpacaran.

"Kenalnya itu sudah lama. Tapi kalau pacarannya baru sekitar 9 bulan," kata Eko.

Baca: Pemuda Ini Habisi Nyawa Calon Istrinya Gegara Sering Ungkit Biaya Pernikahan

Setelah menjalin hubungan, mereka pun memutuskan untuk menikah.

Rencananya dua sejoli tersebut akan menikah Agustus 2018.

Mereka pun sudah melakukan sesi foto prewedding, Rabu (2/5/2018).

2. Pertengkaran

Usai melakukan sesi foto Preweding di Ancol, Jakarta Utara, keduanya pun terlibat cekcok mulut.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tahan Marpaung saat mendampingi rekontruksi pembunuhan Laura di rumahnya, Jalan Alaydrus, Petojo Utara, Jakarta Pusat, Senin (7/5/2018), menuturkan peristiwa yang berujung maut tersebut.

"Rabu tanggal 2 Mei, Stefanus dan Laura mereka cekcok. Sehabis foto prewedding di Ancol, mereka kembali ke rumah dan kembali cekcok," ujar Tahan.

Motif pelaku menghabisi nyawa korban lantaran sakit hati karena kerap direndahkan.

"Korban LR (Laura) sering merendahkan derajat laki-laki bahwa dibilang numpang hidup dan akhirnya muncul percekcokan," tambah dia.

Baca: Yulia Mochamad Dikecam Gara-gara Saling Serang dengan Putri Opick di Instagram

Mulanya, Laura mencoba menusuk Stefanus tapi senjata tajam itu bisa dikuasainya.

Emosi tak terkendali, akhirnya Stefanus menghabisi korban dengan menusuknya empat kali menyasar dada, leher dan pinggang.

Pada saat penusukan korban berada di lantai dua dan kondisi rumah sedang sepi karena orang tua korban sedang bekerja.

"Tanggal 3 Mei pukul 11.00 WIB cekcok kembali, akhirnya korban LR mengambil pisau dan ingin menusukkan kepada tersangka ST. ditangkis lalu diambil, ditusukkan ke LR sebanyak empat kali," katanya.

3. Mayat korban dibawa pelaku

Usai membunuh Laura, Stefanus sempat pulang ke rumahnya di Kampung Janis, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.

Tujuannya untuk meminta bantuan kepada temannya agar ikut membantunya membakar jasad Laura‎.

Sedangkan jasad Laura disembunyikannya di dalam mobil Daihatsu Ayla B 1044 BYT.

Baca: Ketika Anak Presiden RI Menikah, Mas Kawin 40 Ekor Sapi hingga Semua Tamu Berderai Air Mata

Ketua RT 011/08, Muhtar mengatakan berdasarkan informasi yang ia terima, saat itu Stefanus memarkir mobilnya di parkir di dekat minimarket yang ada di Jalan Pekojan I.

Hal itu lantaran tempat tinggal Stefanus berada di gang sempit yang tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

"Saya dapat informasi dari RT lain kalau mobil yang digunakan itu diparkir di dekat Alfamart‎," kata Muhtar.

Panit Reskrim Polsek Tambora, Iptu Eko Agus membenarkan kalau Stefanus memarkirkan mobilnya di dekat minimarket.

"Iya parkirnya di dekat minimarket. Disana kan ada lahan kosong yang bisa buat markir mobil," kata Eko.

Pantauan wartawan TribunJakarta.com, lahan yang digunakan Stefanus untuk memarkirkan mobilnya berada di depan sebuah konveksi yang sudah tutup.

Lahan di tempat itu hanya cukup untuk menampung dua mobil saja.

Baca: Sebelum Lebaran PNS Dapat Gaji, THR dan Gaji ke-13

‎Dari warga yang ditemui di dekat lahan itu mengatakan kalau lahan itu memang kerap digunakan warga sekitar untuk memarkirkan kendaraannya.

"Itu emang banyak yang suka parkir disitu. Tapi biasanya enggak pernah lama, ‎cuma sebentar aja," katanya.

Namun, ia tidak pernah memperhatikan siapa saja warga yang memarkirkan kendaraannya di tempat itu.

"Kita mah enggak engeh siapa yang parkir. Pas kasus ini aja kita tahunya pas udah ramai di berita," ujarnya.

3. Bakar jasad korban

Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tahan Marpaung menjelaskan jasad Laura sempat dibakar dengen menggunakan bensin sebelum dibuang di Pantai Karang, Serang, Tangerang.

Untuk menghilangkan jejaknya, Stefanus membungkus Laura dengan menggunakan karung yang disembunyikan di mobil Ayla B 1044 BYT.

"Stefanus pulang kerumah disiapkan dua karung untuk membungkus dari kaki dan kepala untuk menutupi korban," ujar AKBP Tahan Marpaung, Senin (7/5/2018).

Karena panik Stefanus terlintas untuk membeli bensin terlebih dahulu sebelum membakar Laura.

Palaku membakar pakaian beserta korban dengan tujuan menghilangkan jejak.

"Tanggal 4 Mei Stefanus sudah membeli bensin untuk dibakar ternyata belum terbakar sepenuhnya," tambahnya.

Baca: Calon Mama Muda Tak Sadar Aksinya Buang Jasad Janin di Tempat Sampah Terekam CCTV

Stefanus membeli bensin dua kali dengan tujuan menghanguskan korban.

"Balik lagi membeli dua liter untuk bakar dan beli lagi empat liter tapi belum hangus juga," katanya.

Akhirnya Stefanus membuang jasat korban dipinggir laut namun masih terlihat dan pada akhirnya ditahan menggunakan batu.

4. Asal usul kasus terungkap

Kapolsek Tambora, Kompol Iver Son Manossoh mengatakan kasus ini terungkap setelah rekan ST yakni AZ melaporkan kasus itu ke Mapolsek Tambora, Jumat (4/5/2018).

Hal itu lantaran ST sempat menyimpan jasad LR di dalam mobilnya yang diparkir di daerah tempat tinggal di Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.

"Saat itu korban dibungkus dengan beberapa kain sprei di dalam mobil pelaku," kata Iver di Mapolsek Tambora Jakarta Barat, Sabtu (5/5/2018).

Adapun ST membawa jasad korban ke rumahnya karena hendak meminta bantuan kepada empat temannya yang satu diantaranya yakni AZ untuk membantunya membuang jasad korban ke Pantai Karang Serang, Kabupaten Tangerang.

5. Jasad korban ditemukan

Dikutip dari Tribunjakarta.com, Kapolsek Tambora, Kompol Iver Son Manossoh mengatakan, tak berselang lama setelah adanya laporan itu, pihaknya mendapat informasi adanya penemuan mayat di pantai Karang Serang, Kabupaten Tangerang.

Pihaknya pun langsung mendatangi lokasi tersebut namun mayat tersebut sudah dibawa ke RSU Tangerang.

"Di lokasi kita temukan bercak darah dan bekas bakaran. Dan saat kita datangi rumah sakit kondisi mayat dalam kondisi mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya," ujar Iver.

Baca: 2 Formasi Ini Jadi Favorit Pada Penerimaan CPNS Gelombang Ketiga

Sementara itu, berbekal keterangan AZ, tak butuh waktu lama bagi polisi untuk menangkap ST.

Ia ditangkap di wilayah Pekojan, Tambora, Jakarta Bara‎t.

"ST ‎langsung kita jadikan tersangka sedangkan keempat rekannya termasuk AZ masih sebagai saksi dan akan didalami keterlibatannya," kata Iver.

Penyidik menjerat Stefanus pasal 338 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara. (*)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Ngeri! Ini yang Dilakukan Stefanus Sebelum Bakar Calon Istri

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved