PBNU Prediksi 1 Ramadhan 17 Mei, Tapi Keputusan Menunggu Sidang Isbat, Pasalnya Hilal di Posisi Ini
PBNU Prediksi 1 Ramadhan 17 Mei, Tapi Keputusan Menunggu Sidang Isbat, Pasalnya Hilal di Posisi Ini
Penulis: Teddy Malaka | Editor: Teddy Malaka
Ternyata penentuan hilal bukan hal mudah. Itu bukan hanya lantaran keterbatasan pandangan manusia tetapi juga kerap ada muncul hilal palsu hasil pencahayaan terhadap awan sehingga menyerupai hilal.
Lalau bagaimana para ahli dan ulama yang biasa melakukan rukyah bisa membedakan mana hilal –bentuk bulan yang pertama kali terbit—yang palsu dan yang asli?
“Bisa ditentukan melalui bentuk dan posisi hilal itu sendiri ketika pertama kali tampak,” ujar Ustad Rahman Helmi Msi, ahli astronomi atau ilmu hisab di hadapan jamaah Masjid Hasanuddin madjedi pada pemantauan Hilal tahun 2015 lalu.
Menurutnya, hilal yang asli itu adalah bentuknya seperti huruf U dengan posisi menghadap titik matahari.
“Bukan sebaliknya seperti huruf N atau yang posisi miring. Jadi kalau bentuknya tidak seperti ini artinya hanya pandangan atau bentukan cahaya,” ujarnya.
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengumumkan secara resmi awal puasa, awal ramadhan 1439 H atau 2018 ini jatuh pada 17 Mei 2018.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Tribunnews.com, pada Selasa (13/3/2018), melalui hasil hisab Majlis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah tertulis :
Awal Ramadhan 1439 H.
Ijtima' akhir bulan Sya'ban terjadi pada Selasa Kliwon, 29 Sya'ban 1439 H - 15 Mei 2018 pukul 18.50'.28" WIB.
Tinggi Hilal di Yogyakarta (saat terbenam Matahari) : -00°, 02', 50" (Hilal belum wujud).
"1 Ramadhan 1439 H jatuh hari Kamis Pahing, jatuh pada 7 Mei 2018," ujar tutur pimpinan pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, di Jakarta.
Sementara itu, hari raya Idul Fitri ditetapkan PP Muhammadiyah akan jatuh pada Jumat 15 Juni 2018.
"1 Syawal 1439 H jatuh hari Jumat legi, 15 Juni 2018," kata Haedar.
Awal Syawwal 1439 H:
Ijtima' akhir bulan Ramadhan 1439 H terjadi pada Kamis Kliwon, 29 Ramadhan 1439 H - 14 Juni 2018 pukul 02. 45' 53" WIB