Wanita yang Dituding sebagai Sniper Pembunuh Razan Najjar Akhirnya Muncul Berikan Informasi Penting
Rebecca memang masih tinggal di Israel, tapi bekerja sosial sebagai relawan guru bahasa Inggris di sekolah dasar di Israel.
"Saya ingin seluruh dunia melihat, mengapa pasukan Israel menargetkan kami yang hanya paramedis ini? Kami bahkan tidak melawan, tidak menyerang dan tidak melakukan apapun yang membahayakan. Kami hanya menyelamatkan orang yang terluka, mencoba menyembuhkan luka mereka,"
"Jadi, tolong jawab kenapa mereka menargetkan kita juga?"
Keluarga dan rekan-rekan Najjar menduga bahwa ini merupakan salah satu alasan kuat kenapa sniper Israel menargetkan Najjar.
Baca: Tak Ada Nama Ronaldo, Ini Daftar Top Scorer Piala Dunia yang Masih Aktif Bermain
Mengutip dari cuitan akun resmi Twitter pasukan militer Israel, @IDFSpokesperson pada tanggal 31 Maret 2018 (yang sekarang telah dihapus), pasukan militer itu tak pernah meluncurkan peluru acak tanpa kontrol.
Mereka selalu tahu target mereka, dan tahu di mana peluru itu akan bersarang.

twitter IDFSpokesperson
Melihat kesaksian keluarga dan rekan Najjar, ada kemungkinan bahwa kematian Najjar telah ditargetkan sebelumnya dan bisa saja rekaman wawancara tersebut jadi salah satu pemicunya.
Kematian Razan al-Najjar membuat wanita bernama Rebecca ikut merasakan imbasnya.
Baca: Klub-klub Inilah Pemasok Pemain Terbanyak di Piala Dunia 2018
Kematian Razan al-Najjar membuat wanita bernama
Rebecca menerima banyak ancama pembunuhan.
Ia dituduh sebagai sosok sniper yang menewaskan Razan al-Najjar.
1. Tak pernah jadi sniper
Situs Times of Israel menghubungi langsung Rebecca untuk meminta keterangan darinya.
Rebecca memang seorang tentara IDF (Israel Defense Forces) dan direkrut pada tahun 2014.
Namun tidak sekalipun dia menjadi sniper selama bertugas menjadi tentara IDF.
Dia hanya bertugas sebagai tentara biasa dan tidak pernah mengambil pelatihan sebagai penembak jitu.