Kisah Adik Pemalas Berubah Setelah Lihat Kakaknya Bekerja Keras
Suatu hari, Hannah mendatangi rumah kakak perempuannya untuk menyapanya.
"Yah, ada tumpukan kayu bakar di halaman belakang, tetapi aku tidak bisa memotongnya karena aku tidak dapat menemukan kapakku."
"Namun ada parang dan palu yang dapat kamu gunakan untuk memotong kayu."
"Jika kamu bisa menyelesaikannya malam ini, aku akan memberimu Rp10 juta."
"Namun pada dua kondisi, kamu tidak boleh dibantu siapa pun atau menggunakan apa pun selain parang dan palu," kata Esther
Hannah kemudian pergi ke halaman belakang dan menghitung kayu bakar yang dia butuhkan untuk memotong.
Total ada 200 kayu bakar.
Baca: Ini 3 Posisi Berhubungan Intim yang Aman Bagi Mereka Bertubuh XL
Dia harus memotongnya menjadi empat bagian untuk setiap kayu dan dia memiliki tiga jam sampai matahari terbenam.
Hannah kemudian berpikir dia bisa melakukannya sehingga dia memberi tahu Esther bahwa dia akan melakukan pemotongan.
Kemudian dengan cepat dia mulai memotong, hanya setengah jam, dia bisa memotong lebih dari 50 kayu bakar.
Dia memberi tahu kakaknya dengan keyakinannya, dia bisa menyelesaikannya dalam waktu singkat dan bahwa kakaknya harus memberinya uang yang dijanjikan kepadanya.
Namun, ternyata tugas itu jauh lebih sulit daripada yang diharapkan Hannah saat dia mencoba memotong lebih banyak kayu bakar.
Pada jam berikutnya, dia mendapati dirinya semakin lambat dan tangannya penuh dengan lepuhan.
Akhirnya, dia berhenti.
Baca: Tak Banyak yang Tahu Begini Eksekusi Hukuman Mati di Jepang
Hannah tidak bisa memotong semua kayu bakar dan dia terlalu lelah untuk melanjutkan tugasnya.
Hannah akhirnya memberi tahu Esther bahwa dia tidak bisa menyelesaikan pekerjaannya.
