69 Gunung Dipantau 24 Jam, Ini Kabar Terkini Gunung Krakatau, Merapi, Sinabung dan Agung

Pemerintah melalui Badan Geologi Kementerian ESDM memantau secara terus menerus keadaan gunung api di Indonesia

Penulis: Teddy Malaka |
Tribun Bali
Anak Gunung Krakatau 

BANGKAPOS.COM -- Pemerintah melalui Badan Geologi Kementerian ESDM memantau secara terus menerus keadaan gunung api di Indonesia. Bahkan 69 gunung dipantau secara terus menerus selama 24 jam/hari.

Demikian disampaikan Badan Geologi melalui Laporan Kebencanaan yang diterbitkan Selasa (2/10/2018).

Dari 127 Gunungapi Aktif di Indonesia, 69 gunung dipantau secara menerus 24 jam/hari

Status saat in ada satu gunung api status AWAS/Level IV, yaitu G. Sinabung (Sumut) sejak 2 Juni 2015.

Satu) gunung api status SIAGA/Level III, yaitu G. Agung  Bali sejak 10 Februari 2018.

Sebanyak 19 gunung api Status Waspada/Level II (Merapi, Marapi, Kerinci, Dempo, Krakatau, Semeru, Bromo, Rinjani, Sangeangapi, Rokatenda, Soputan, Lokon, Karangetang, Gamalama, Gamkonara, Ibu, Dukono, Lewotolok dan Banda Api

Sisanya 48 gunung api: Status NORMAL/Level I.

Berikut ringkasannya: 

1. Gunungapi Sinabung (Sumatera Utara):

Tingkat aktivitas Level IV (AWAS). G. Sinabung (2460 m dpl) mengalami erupsi menerus sejak tahun 2013.

Dari kemarin hingga pagi ini visual gunungapi jelas hingga tertutup kabut, asap kawah tidak teramati karena gunung tertutup kabut. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah Timurlaut dan Tenggara.

Melalui rekaman seismograf pada 1 Oktober 2018 tercatat:- 1 kali gempa Hembusan- 1 kali gempa Low Frekuensi- 1 kali gempa Tektonik Lokal- 1 kali getaran banjir dengan amplitudo masimum 22 mm dan lama gempa 3139 detik

Rekomendasi:
- Masyarakat/pengunjung agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km untuk sektor Utara -Barat, 4 km untuk sektor Selatan - Barat, dan dalam jarak 7 km untuk sektor Selatan - Tenggara, didalam jarak 6km untuk sektor Tenggara - Timur serta didalam jarak 4 km untuk sektor Utara -Timur

- Mengingat telah terbentuk bendungan di hulu Sungai Laborus maka penduduk yang bermukim di hilir di sekitar daerah aliran sungai Laborus agar tetap menjaga kewaspadaan karena bendungan ini sewaktu waktu dapat jebol karena tidak kuat menahan volume air sehingga mengakibatkan lahar/banjir bandang ke hilir.

VONA:
VONA terakhir terkirim kode warna ORANGE, terbit tanggal 22 Juni 2018 pukul 09:06 WIB, terkait letusan dengan ketinggian kolom abu sekitar 3460 m di atas permukaan laut atau sekitar 1000 m di atas puncak, angin bertiup ke arah barat-selatan.

Halaman
1234
Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved