PT EPCOS Indonesia Berikan Beasiswa Pendidikan Untuk Lima Mahasiswa Polman Babel

Lima mahasiswa Polman Negeri Bangka Belitung berhasil meraih beasiswa dari PT EPCOS Indonesia di Batam

Penulis: nurhayati | Editor: M Zulkodri
Bangka Pos / Nurhayati
Lima mahasiswa Polman Negeri Bangka Belitung yang berhasil meraih beasiswa dari PT EPCOS Indonesia berfoto bersama Pimpinan SCA Dept PT EPCOS Indonesia Umamah didampingi Pimpinan Legal Dept PT EPCOS Indonesia Syilvana bersama Kepala Kantor Urusan Internasional Polman Negeri Bangka Belitung Dedy Ramdani Harahap, Rabu (21/11/2018) di Polman Babel. 

Laporan Wartawan Bangka Pos Nurhayati

BANGKAPOS.COM, BANGKA--Lima mahasiswa Polman Negeri Bangka Belitung berhasil meraih beasiswa dari PT EPCOS Indonesia di Batam yang merupakan perusahaan manufaktur di bidang elektronik sensor.

Ke lima mahasiswa tersebut yakni Febi Ferdiansah Prodi D3 Teknik Perancangan Mekanik, Syavira Dwi Lingga Prodi D3 Teknik Elektronika, Hengki Pradana Prodi D3 Teknik Elektronika, Weli Supanto Prodi D3 Teknik Elektronika, dan Supradeni Prodi D3 Teknik Perawatan dan Perbaikan Mesin.

Para mahasiswa Polman Negeri Babel tersebut dinilai mempunyai performa yang bagus di bidang akademik, mental yang baik, kesehatan yang prima dan juga bisa berkomunikasi dalam Bahasa Inggris.

"Dari seleksi itu terpilihkan lima orang dari 50 mahasiswa yang mendaftar," kata Kepala Kantor Urusan Internasional Polman Negeri Bangka Belitung Dedy Ramdani Harahap kepada bangkapos.com, Rabu (21/11/2018) di Polman Negeri Bangka Belitung.

Selain mendapat beasiswa kelima mahasiswa Polman tersebut, setelah lulus kuliah bisa langsung menjalani ikatan dinas selama dua tahun di PT EPCOS.

"PT EPCOS ingin cari mahasiswa yang betul-betul bisa tinggal lama, itu juga yang menjadi point wawancara kemarin. Apakah mereka mau kerja disana lama atau tidak. Kalau hanya mau satu tahun mungkin mereka nggak di pilih kalau mau lama mungkin mereka bisa dipilih," jelas Dedy.

Pihak PT EPCOS memilih Polman Negeri Bangka Belitung untuk memberikan beasiswa bagi mahasiswa, karena dinilai sistem pendidikan, kultur, disiplin dan etika kerja yang diterapkan di politeknik manufaktur ini sudah mirip dengan industri, sehingga jika lulus kuliah langsung siap bekerja di industri.

Apalagi hampir 40 persen lulusan Polman Negeri Bangka Belitung kerja di Batam. Untuk itulah pihak PT EPCOS melihat potensi mahasiswa Polman Negeri.

"Waktu datang ke sini mereka merasa terlambat untuk merekrut jadi mereka coba rekrut sejak awal dari semester tiga. Kalau dari semester lima atau semester enam mereka masuk khawatir stok sudah habis karena tiap tahun hampir 80 persen lulusan Polman sudah terserap di industri," jelas Dedy.

Ia berharap, dengan adanya beasiswa dari PT EPCOS ini adanya penambahan kuota beasiswa dan bisa mengundang perusahaan lain untuk membuat program beasiswa sehingga banyak alumni Polman Negeri Bangka Belitung yang bekerja di perusahaan baik di Babel maupun di luar daerah.

"Ironisnya alumni kami dari Bangka tetapi yang pakai banyak orang luar Bangka sehingga harapannya pelaku usaha yang ada di Bangka melihat potensi ini sehingga jangan sampai mahasiswa yang sudah terpilih ini malah dipakai untuk mengembangkan provinsi lain. Pemerintah maupun swasta mulailah membuat program yang sama untuk di Bangka sehingga bisa memajukan Bangka juga," harap Dedy.

Diakui Pimpinan SCA Dept PT EPCOS Indonesia Umamah, pihaknya sudah melakukan penjajakan kerjasama dengan Polman Negeri Bangka Belitung. Mereka menilai ada kecocokan kultur daerah di Kabupaten Bangka yang mirip dengan di Batam.

"Ini tahun pertama, kami sebut pilot project. Kami sudah jajaki lihat dahulu seperti apa materi pengajarannya, fakultasnya apakah matching dengan kebutuhan industri kami itu salah satu pertimbangan," jelas Umamah.

Menurutnya, para mahasiswa yang mendapat beasiswa tersebut bersedia bekerja dengan PT EPCOS. Pihaknya sudah melakukan interview dengan para mahasiswa dan ada jurusan tertentu di Polman yang dibutuhkan oleh pihak perusahaan.

Beasiswa pendidikan yang didapatkan masing-masing mahasiswa tersebut sebesar Rp 7 juta per semester terdiri biaya pendidikan sebesar Rp 4 juta serta biaya hidup sebesar Rp 500.000 perbulan selama dua tahun. Kelima mahasiswa tersebut juga mendapat kesempatan praktek kerja industri dan ikatan dinas selama dua tahun di PT EPCOS.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved