Usai Bunuh Warga dengan Sadis di Papua, Egianus Bikin Ulah Konyol Lagi, Begini Geramnya Wiranto

Akun Facebook (FB) Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) memposting sebuah video.

Editor: Alza Munzi
KOMPAS.COM/ISTIMEWA
Helikopter milik TNI yang digunakan untuk mengevakuasi para korban pekerja di Nduga, Papua. 

Benda yang dipegang itu adalah granat 30mm dan 40 mm dari pelontar granat GP30

M203 yang jamak digunakan oleh pasukan infantri dalam pertempuran.

Pelontar granat jenis lain yang digunakan oleh aparat TNI-Polri ialah SAGL kaliber

40x46mm buatan Bulgaria dan masih banyak lagi.

Lebih konyolnya lagi, postingan lain TPNPB menunjukkan bom yang ternyata itu adalah granat asap White Phosporus.

Gamer PlayerUnknown's Battlegrounds saja pasti tahu dan tak asing dengan benda-benda macam di atas.

Terlebih pada pernyataan Menko Polhukam Wiranto, beliau mengatakan dalam usaha

penangkapan KKB Egianus Kogeya, TNI-Polri hanya gunakan pelontar granat dan senapan api.

Wiranto juga menegaskan TNI-Polri tak akan gunakan bom udara dalam meladeni ajakan perang KKB Egianus Kogeya.

"Kalau bom dijatuhkan dari udara, ini dilontarkan dari senapan. Jadi jangan sampai

ada berita simpang-siur," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (11/12).

Bom udara yang mungkin dimaksud oleh KKB Egianus Kogeya layaknya JDAM atau Paveway ialah seperti gambar di bawah ini:

Akun FB TPNPB tunjukkan benda yang mereka klaim bom
Akun FB TPNPB tunjukkan benda yang mereka klaim bom (Akun FB TPNPB)

Joint Direct Attack Munition (JDAM) dan Paveway sering digunakan oleh tentara

Amerika Serikat (AS) untuk membom tanpa ampun dan tak peduli menyoal HAM ketika

memberangus gerakan teroris macam Taliban, Al-Qaeda, ISIS dan musuh-musuh AS lainnya.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved