Teman Ungkap Pribadi Letkol Dono yang Jadi Bahan Ejekan, Tak Marah Tapi Balas dengan Kata-kata Ini
Letkol CPM Dono Kuspriyanto, yang ditembak mati di Jatinegara, dikenal sebagai pribadi yang supel dan humoris.
Letkol CPM Dono Kuspriyanto tewas bersimbah darah.
Polisi masih terus memburu pelaku.
Sepeda motor yang diduga digunakan pelaku, yakni Yamaha NMax menjadi salah satu barang bukti.
"Sedang dilakukan penyelidikan," kata Kepala Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, Rabu (26/12).
Meski kasus ini belum terungkap dan belum ada keterangan detail atas motif para pelaku, dari peristiwa tersebut ada 4 fakta yang didapat.
Kasus ditangani Puspom AU
Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) Angkatan Darat (AD), Mayjen Rudi Yulianto menegaskan kasus pembunuhan Letkol CPM Dono Kuspriyanto tengah dialami pihak Puspom Angkatan Udara (AU).
"Kasus ini sedang ditangani Polisi Militer Angkatan Udara (AU), kita Puspom AD hanya membantu saja dengan satuan-satuan yang ada guna menyelidiki bahan-bahan apa yang diperlukan untuk Pom AU dalam proses penyidikan kita berikan," ungkapnya.
Dirinya pun meyakini penyelesaian kasus tidak perlu waktu yang lama.
Dirinya memperkirakan penyelidikan kasus pembunuhan Letkol CPM Dono Kuspriyanto dapat selesai hanya dalam waktu satu pekan ke depan.
"Menurut saya tidak perlu waktu lama ya, satu minggu seharusnya sudah selesai sudah. Kita kan sudah mengarah kepada siapa, perbuatan siapa (pelaku penembakan).
Sementara itu, terkait sanksi yang bakal ditetapkan oleh pelaku penembakan, Mayjen Rudi Yulianto tidak dapat menetapkan.
Sebab, sanksi dijatuhkan kepada pelaku lewat sidang militer di pengadilan militer.
"Saya tidak bisa menentukan apakah sanksi itu harus bagaimana, tunggu hasil proses penyidikan. Bisa saja (pelaku dipecat), bisa tidak," ungkap Mayjen Rudi Yulianto.
Dimakamkan