Asteroid Ini Akan Menghantam Bumi, Kiamat Bakal Terjadi pada 2032, Ini Jelasnya
Asteroid Ini Akan Menghantam Bumi, Jika Terjadi Kiamat akan Terjadi pada 2032, Ini Jelasnya
Apa yang Seharusnya Manusia Lakukan Bila Asteroid Jatuh ke Bumi?
Kita hidup di dalam sebuah planet yang dikelilingi dengan berbagai benda angkasa.
Selain bintang dan planet, Bumi dikelilingi (jauh dan dekat) oleh miliaran benda angkasa lainnya, termasuk asteroid yang bisa saja melayang mengarah ke Bumi.
Pada dasarnya, Bumi memang cukup sering kedatangan asteroid. Hanya saja ukuran asteroid tersebut tergolong sangat kecil, sehingga ketika memasuki Bumi, batuan angkasa ini akan terbakar habis sebelum menyentuh Bumi.
Baca: Luna Maya Tiba-tiba Emosi saat Ariel Noah Pura-pura Tak Kenal Ketika Ditelepon: Gua Tabok Juga Lu!
Meski begitu, miliaran asteroid berukuran besar tetap saja menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup manusia, hewan, dan semua penghuni Bumi. Lantas, apa yang seharusnya kita lakukan jika asteroid berhasil menembus "perisai angkasa" Bumi?
Sebuah studi mengenai efek jatuhnya asteroid yang dipublikasikan dalam jurnal Geophysical Research Letters oleh American Geophysical Union (AGU), menunjukkan bahwa cara terbaik untuk menyelamatkan diri adalah dengan masuk ke bawah tanah.
Dalam studi tersebut, ketika asteroid menghantam Bumi, tsunami dan gempa bumi bukanlah ancaman terbesar, melainkan angin kencang dan gelombang kejut.
Pada umumnya, ledakan angin terjadi bersamaan dengan gelombang kejut. Angin akan bertiup sangat kuat hingga mampu melemparkan tubuh manusia dan meratakan hutan.
Sementara itu, peningkatakan pada tekanan atmosfer akan menciptakan gelombang kejut yang cukup kuat untuk menghancurkan organ dalam manusia.
Baca: Fakta Baru Kasus Vanessa Angel, Punya Kuasa Hukum Baru Hingga Jane Shalimar Diminta Tak Ikut Campur

Mungkin Anda masih ingat video ketika Hirosima dan Nagasaki dijatuhi bom atom?
Bagaimana dampak angin kencang dan gelombang kejut ledakan tersebut? Nah, kurang lebih seperti itulah ancaman terbesar yang muncul. Angin kencang dan gelombang kejut dapat menyebabkan 60 persen kematian.
Temuan ini bukanlah sekadar isapan jempol, melainkan hasil penelitian dengan berbagai skenario simulasi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Clemens Rumpf, seorang asisten peneliti senior dari University of Southampton, Inggris, mengatakan dalam sebuah siaran pers bahwa ini adalah studi pertama yang dilakukan untuk melihat tingkatan atas tujuh dampak dari peristiwa jatuhnya asteroid ke Bumi.
Ketujuh dampak yang dimaksud Rumpf adalah ledakan angin, gelombang kejut, panas, puing yang berterbangan, gelombang tsunami, kawah, dan getaran seismik.