Kisah Mengerikan 'Inti Iblis', Bom Atom ke-3 yang Pernah Direncanakan untuk 'Memusnahkan Jepang'

Bom atom dengan nama "inti iblis" (Demon Core) sudah siap dirakit, menunggu untuk dilepaskan ke Jepang

Editor: Iwan Satriawan
Sciencealert.com
Bom inti iblis 

Mereka bahkan memiliki nama panggilan tidak resmi untuk eksperimen berisiko tinggi tersebut, yang mengisyaratkan bahaya dari apa yang mereka lakukan.

Mereka menyebutnya misi "Menggelitik Ekor Naga", bila mereka salah langkah itu akan berakhir dengan sensasi terbakar.

Sayangnya, itulah yang terjadi pada fisikawan dari Los Alamos, Harry Daghlian.

Pada malam hari pada tanggal 21 Agustus 1945, Daghlian kembali ke lab setelah makan malam, untuk melakukan misi "Menggelitik Ekor Naga" sendirian.

Dia ke lab tanpa ada ilmuwan lain (hanya penjaga keamanan) di sekitar, yang sebenarnya merupakan sebuah pelanggaran protokol keamanan.

Ketika Daghlian bekerja, ia mengelilingi bola plutonium dengan batu bata yang terbuat dari karbida tungsten, yang memantulkan neutron oleh inti di atasnya.

Bata demi bata, Daghlian membangun dinding reflektif di sekitar inti, sampai peralatan pemantauan neutronnya menunjukkan plutonium yang akan menjadi superkritis.

Dia pindah untuk menarik salah satu batu bata itu, tetapi dengan tidak sengaja dia menjatuhkannya langsung ke atas bola, menghasilkan cahaya biru dan gelombang panas.

Daghlian mengulurkan tangan segera dan mengambil batu bata, namun dia mendapat sensasi kesemutan di tangannya saat dia melakukannya.

Dalam waktu singkat dia telah menerima dosis radiasi yang mematikan.

Tangannya terbakar, melepuh, dan dia akhirnya jatuh koma setelah berminggu-minggu mual dan nyeri.

Dia meninggal hanya 25 hari setelah kecelakaan itu.
Petugas keamanan yang bertugas juga mendapat efek radiasi namun tidak mematikan.

Insiden bom atom Demon Core belum selesai.

Pada tanggal 21 Mei 1946, salah satu rekan Daghlian, fisikawan bernama Louis Slotin, mendemonstrasikan eksperimen kekritisan serupa, menurunkan kubah berilium di atas inti.

Seperti batu tungsten karbida sebelumnya, kubah berilium memantulkan neutron kembali ke inti, mendorongnya ke arah kekritisan.

Halaman
123
Sumber: Suar.id
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved