Kenali Mentilin atau Tarsius, Hewan Maskot Bangka Belitung yang Kini Langka dan Sulit ditemukan

Bangka Belitung memiliki keunikan fauna langka yang mungil, unik, dan lucu ini bernama Tarsius bancanus atau lebih kita kenal dengan Mentilin

Editor: Teddy Malaka
Bangka Pos / Adelina Nurmalitasari
Tarsius atau dalam bahasa lokal disebut pelili'an yang ditemukan posbelitung.co bersama pengelola Bukit Peramun pada Selasa, (21/8/2018). 

BANGKAPOS.COM – Tarsius bancanus atau lebih dikenal Mentilin merupakan endemik Sumatera dan Kalimantan yang ditetapkan sebagai fauna identitas Bangka Belitung.

Hanya saja keberadaan hewan unik ini mengalami kelangkaan karena banyaknya pembukaan kawasan hutan ilegal yang mengancam keanekaragaman hayati itu.

Mengutip dari primata.ipb.ac.id, hawan itu dikategorikan dalam status konservasi vulnerable yang berarti rentan terhadap kepunahan oleh IUCN Redlist. Oleh CITES, tarsius ini dimasukkan dalam daftar Apendiks II.

Sedangkan oleh pemerintah Indonesia, Tarsius bancanus dan semua jenis tarsius dilindungi berdasarkan PP. No. 7 Tahun 1999.

Mentilin sebagai salah satu kekayaan bumi Indonesia bahkan ditetapkan menjadi maskot Bangka Belitung perlu dilestarikan dan dipelihara.

Sehingga, dibutuhkan penangkaran yang dirancang secara alami di kawasan hutan Bangka Belitung.

Khusus di Bangka, Mentilin masih bisa ditemui di sejumlah tempat. Seperti, Hutan Pelawan di Desa Namang Kabupaten Bangka Tengah.

Mengutip dari Bangkapos.com, areal hutan wisata ini ditemukan jenis pohon pelawan yang tingginya tidak melebihi dari 10 meter.

Bahkan, masih ada berkembang biak hewan mentilin yang terkadang ditemukan pada malam hari.

Mentilin juga dapat ditemui di air terjun Dusun Sadap Desa Perlang Kecamatan Lubuk Besar.

Tidak hanya itu, di area ini terdapat kayu Pelawan khas Bangka berukuran besar.

Arsel Community pengelola Bukit Peramun saat memotret tarsius yang ditemukan pada Selasa (21/8/2018) malam
Arsel Community pengelola Bukit Peramun saat memotret tarsius yang ditemukan pada Selasa (21/8/2018) malam (Bangka Pos / Adelina Nurmalitasari)

Hewan hutan tropis yang kini sulit ditemui ini sekilas terlihat seperti monyet namun mempunyai mata lebih bulat dan besar.

Meskipun tubuhnya relatif mungil dengan panjang berkisar 12-15 cm dan berat sekitar 128 gram (jantan) dan 117 gram (betina).

Sama halnya dengan monyet, satwa unik ini mempunyai bulu berwarna coklat kemerahan dan abu-abu kecoklatan.

Serta, memiliki ekor yang panjang bahkan melebihi panjang tubuhnya bisa mencapai 18-22 cm.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved