Pilpres 2019
Debat Cawapres 2019 : Sandiaga Uno Curhat Pernah Jadi Pengangguran, Ma'ruf Amin Bawa 3 Kartu 'Sakti'
Debat Cawapres tadi malam menuai banyak sekali pro dan kontra. Tentu hal tersebut bukanlah hal baru, ini yang dibicarakan
Penulis: Edy Yusmanto |
BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Perjalanan debat ketiga Calon Wakil Presiden (Cawapres) tadi malam berjalan lancar.
Cawapres nomor urut 01 dan 02 sudah hadir dan menyampaikan visi dan misi jika terpilih nanti.
Pro dan kontra atas apa yang disampaikan keduanya tentu bukanlah hal tabu.
Berpendapat vbbaik dari masing-masing pribadi maupun tim pemenangan sudah menjadi hal lumrah di masa-masa politik ini.
Bangkapos.com melansir sejumlah sumber mengenai apa yang menjadi perbincangan keduanya.
Seperti yang disampaikan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno.
Ia mengaku pernah mengalami masa-masa sulit bahkan tidak mendapatkan pekerjaan.
• Gadis 17 Tahun Dinikahi Pria Tiongkok, Lalu Disiksa dan Diperlakukan Seperti Ini
• Tak Lagi Jadi Asisten Menteri Susi, Fika Fawzia Kerja di Facebook hingga Posting Makan Cumi Mentah
Pengakuan ini disampaikannya saat debat cawapres pada Minggu 917/3/2019) malam.
Menurut Sandiaga, anak-anak muda saat ini membutuhkan pelatihan agar tidak menjadi pengangguran.
Anak-anak muda berharap dipertemukan dengan penyedia lapangan kerja agar mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.
"Saya pernah merasakan jadi pengangguran. Yang dibutuhkan oleh masa depan anak-anak kita adalah kesempatan," ujar dia.
Dia pun kembali menyatakan visinya untuk menekan pengangguran melalui Rumah Siap kerja yang merupakan pelayanan terpadu satu pintu, sehingga bisa menjadi wirausahawan dan bergabung dengan program Oke Oce yang dia bentuk kala mennjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Oleh karena itu dengan Rumah Siap Kerja untuk anak muda kita beri pelayanan terpadu satu pintu, mereka mungkin bisa diarahkan jadi wirausaha sehingga mereka bisa bergabung dengan program Oke Oce di Jakarta yang bisa turunkan pengangguran hingga 20.000 sepanjang 2018," ujar dia.
"Dengan pendidikan di Rumah Siap Kerja nggak hanya meningkatkan keterampilan tetapi membuka peluang, bukan belas kasihan," kata Sandiaga.
• Istri Keluar Kamar Mandi Bareng Pria Lain, Suami Khilaf Bereaksi Berbuat Dosa Ini
Bawa 3 Kartu
Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin membawa 3 kartu andalan sebagai perwujudan visi Indonesia Maju jika ia terpilih pada pemilu 2019.
Menurutnya, visi Indonesia Maju kuncinya ada pada pembangunan manusia.
“Jokowi-JK sudah melakukan banyak hal, tapi kerja belum selesai, kami Jokowi-Ma’ruf akan berikhtiar untuk membangun dan melindungi bangsa Indonesia agar lebih sejahtera,” kata dia saat debat ketiga Pilpres 2019, Minggu (17/3/2019).
Jokowi-Ma’ruf akan mengeluarkan 3 kartu sakti jika terpilih menjadi presiden untuk menjamin cita-cita generasi muda Indonesia.
Di bidang kesehatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akan berlanjut, demikian pula dengan Program Keluarga Harapan(PKH).
“ Di bidang pendidikan, beasiswa akan kami tingkatkan sampai kuliah, untuk anak Indonesia jangan takut untuk bermimpi, negara telah hadir dan akan terus hadir,” tandansnya.
Total akan ada 3 kartu yang dikeluarkan, yakni Kartu Indonesia Kuliah, Kartu Indonesia Kerja, Kartu Sembako Murah.
“ Semua itu agar anak-anak miskin bisa kuliah, ibu belanja murah, mudah mendapatkan kerja,” kata Ma’ruf.
Pemerintah juga akan menyediakan tempat latihan dan kursus secara gratis bagi para generasi muda.
Debat ketiga diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019).
Pada debat kali ini, calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin akan saling beradu gagasan dengan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno.
Temanya pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya.
Sementara, Sandiaga Uno mengatakan ingin menghentikan Ujian Nasional jika ia terpilih dalam Pilpres 2019.
Pada penyampaian visi misi Debat Cawapres 2019, Sandiaga Uno menyampaikan beberapa rencananya jika ia dan Prabowo menang dalam pemilu mendatang.
Terutama solusinya untuk pendidikan Indonesia.
Sandiaga memastikan, jika ia terpilih dalam Pilpres 2019 bersama Prabowo, mereka akan menghentikan sistem Ujian Nasional.
Sebagai gantinya, Sandiaga dan Prabowo akan mengganti Ujian Nasional dengan sistem penerusan minat dan bakat.
"Kita juga pastikan bahwa sistem Ujian Nasional dihentikan, digantikan penerusan minat dan bakat," jelas Sandiaga.
Tak hanya itu, Sandiaga Uno berencana akan menerapkan konsep sekolah link and match nantinya.
Lewat konsep tersebut, akan dihadirkan penyedia dan pencipta lapangan kerja hingga akhirnya bisa tersambung ke sistem pendidikan Indonesia.
Sebelumnya, Sandiaga juga mengungkapkan meningkatkan kualitas pendidikan juga harus diiringi dengan kualitas guru.
Caranya adalah lewat peningkatan kesejahteraan guru, terutama guru honorer.
"Meningkatkan kualitas pendidikan adalah kulitas guru, kesejahteraan guru, terutama honorer, kita akan tingkatkan kesejahteraan dan memastikan status guru," jelas Sandiaga.
Sandiaga juga menargetkan untuk memperbaiki kurikulum pendidikan yang berfokus pada pembangunan akhlak karimah atau terpuji.
"Kurikulum kita perbaiki, agar memiliki fokus pada pembangunan karakter akhlak karimah," katanya.
Manfaat 3 Kartu
Lalu apa kegunaan dan manfaat ketiga kartu tersebut?
Berikut Tribun rangkum dari berbagai sumber.
1. KIP Kuliah
Dikutip dari Instagram @jokowi.amin, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah diberikan agar bisa membantu anak-anak Indonesia melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah.
KIP Kuliah sendiri nantinya dikhususkan untuk anak-anak yang berasal dari keluarga miskin.
Dengan adanya KIP, mereka bisa bersekolah SD, SMP, SMA/SMK hingga perguruan tinggi secara gratis.
Tak hanya perguruan tinggi dalam negeri, KIP Kuliah juga bisa digunakan untuk berkuliah di luar negeri.
"Dan kuliahnya nanti tak hanya di dalam negeri. Tapi juga kuliah di luar negeri, di universitas terbaik," ujar Jokowi di Pelataran Monumen Perjuangan, Jalan Dipati Ukur, Kota Bandung, Jawa Barat pada Minggu (10/3/2019), seperti dilansir Kompas.com.
Adanya program KIP Kuliah ini muncul berdasarkan pengalaman Jokowi di masa lalu.
"Saya merasakan sendiri sebagai anak enggak mampu. Mau sekolah sulit, mau kuliah lebih sulit lagi. Oleh sebab itu, KIP Kuliah ini akan diperuntukkan anak-anak dari keluarga prasejahtera," katanya.
Berdasarkan penjelasan Jokowi, KIP Kuliah bisa digunakan mulai 2020 mendatang.
2. Kartu Pra Kerja
Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, Kartu Pra Kerja dibuat agar bisa memberikan layanan pelatihan bagi para pencari kerja.
Berdasarkan penjelasan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kartu Pra Kerja diperuntukkan bagi para pencari kerja yang telah mengikuti pelatihan namun belum mendapat pekerjaan.
"Jadi, setelah mendapatkan pelatihan, harapannya kan dia dapat pekerjaan. Nah, sambil dia menunggu (dapat pekerjaan) itulah, pemerintah itu akan berikan insentif. Karena negara juga memikirkan nasib masa transisi kan," kata Moeldoko saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Selasa (5/3/2019).
Insentif yang dimaksud Moeldoko sendiri akan diberikan selama pencari kerja masih menganggur.
Namun, Kartu Pra Kerja akan diambil jika pemilik telah mendapatkan pekerjaan.
Begitu juga insentifnya akan dihentikan.
"Setelah itu (mendapatkan pekerjaan) ya dicabut dong. Misalnya dua bulan dia sudah dapat kerja, dicabut," lanjut Moeldoko.
3. Kartu Sembako Murah
Kartu ketiga yang ditunjukkan Maruf Amin adalah Kartu Sembako Murah.
Dalam pidato kebangsaan Jokowi yang digelar di Sentul International Convention Center, Jawa Barat, Minggu (24/2/2019), ia mengungkapkan soal Kartu Sembako Murah dibuat untuk memperkuat Program Keluarga Harapan (PKH).
"Program Keluarga Harapan (PKH) akan saya perkuat dengan program Kartu Sembako Murah," kata Jokowi seperti dilansir Kompas.com.
Jokowi sendiri telah menegaskan yang mendapatkan Kartu Sembako Murah adalah mereka yang kurang mampu.
"Kita akan keluarkan Kartu Sembako Murah seperti ini. Tetapi jangan berharap yang kaya dapat ini, yang kaya dapat ini enggak boleh. Ini hanya untuk yang masih prasejahtera," ujar Jokowi di Lapangan Ruko Puri Mansion, Minggu (10/3/2019).
Menggunakan Kartu Sembako Murah, masyarakat miskin nantinya bisa membeli sembako berharga khusus.
Meski begitu, Jokowi mengungkapkan program Kartu Sembako Murah masih membutuhkan proses.
"Tapi nunggu, ini nunggu. Jangan nanti setelah April (menagih) 'Pak mana kartu sembako murahnya'. Sebentar, kita akan siapkan terlebih dahulu," lanjutnya. (Bangkapos.com/Edy Yusmanto/Tribunnews.com)
