Beginilah Ritual Elang Darah 'Viking', Metode Penyiksaan Paling Mengerikan di Dunia untuk Musuhnya
Ritual Elang Darah: Metode Penyiksaan Viking Paling Mengerikan di Dunia yang Ditujukan pada Musuhnya
Proses elang darah memang sangat kejam dan mengerikan sehingga sulit untuk percaya bahwa itu sebenarnya bisa dilakukan.
Terlepas dari apakah itu hanya sebuah karya fiksi sastra, tidak dapat disangkal fakta bahwa ritual itu benar-benar mengerikan.
Tangan dan kaki korban diikat untuk mencegah pelarian atau gerakan tiba-tiba.
• Reaksi Mahfud MD saat Razman Nasution Singgung Kembali soal Gagal Jadi Cawapres Jokowi di ILC
Kemudian, orang yang ingin membalas dendam menusuk korban dengan tulang ekornya dan naik ke tulang rusuk.
Setiap tulang rusuk kemudian dengan cermat dipisahkan dari tulang belakang dengan kapak, yang membuat organ-organ internal korban terlihat.
Korban dikatakan tetap hidup sepanjang eksekusi.
Yang lebih buruk lagi, orang Viking secara harfiah akan menggosok garam ke luka menganga untuk menambah rasa sakit.
Seolah-olah ini tidak cukup, setelah semua tulang rusuk orang itu dipotong dan menyebar seperti jari-jari raksasa, penyiksa kemudian menarik keluar paru-paru korban untuk membuatnya tampak seolah-olah orang itu memiliki sepasang sayap yang tersebar di punggungnya.
Dengan demikian, korban telah menjadi burung berlendir dan berlumuran darah.
• Terungkap Penyanyi Hollywood Ini Bongkar Kesan Saat Lihat Syahrini, Tapi Dikecewakan karena Reino
Ritual Di Balik Elang Darah

Raja Aella bukanlah raja terakhir yang menghadapi elang darah.
Seorang sarjana percaya setidaknya empat tokoh penting lainnya dalam sejarah Eropa Utara mengalami nasib yang sama.
Raja Edmund dari Inggris juga menjadi korban Ivarr the Boneless.
Halfdan, putra Raja Haraldr dari Norwegia, Raja Maelgualai dari Munster dan Uskup Agung Aelheah semuanya diyakini sebagai korban penyiksaan elang darah karena mereka adalah korban dari Ivarr the Boneless yang tanpa ampun dan haus darah.
Itu berarti metode penyiksaan bisa terjadi di Inggris, Irlandia, dan Prancis.