Fahri Hamzah yakin 02 Menang: Pimpinlah Pengepungan Ini Jenderal! Benteng Lawan Telah Jatuh

Yakin 02 Menang, Fahri Hamzah: Pimpinlah Pengepungan Ini Jenderal! Benteng Lawan Telah Jatuh

Bangka Pos/Krisyanidayati.
Fahri Hamzah saat kunjungan ke Bangka Belitung. 

Maret 2019:

Jokowi-Maruf: 51,4 persen

Prabowo-Sandiaga: 36,0 persen

Rahasia: 12,6 persen

Baby boomers (53-71)

Dari Mata Hingga Pusar, Inilah 8 Area Tubuh yang Tak Boleh Disentuh dengan Tangan, Bisa Berbahaya

Oktober 2018:

Jokowi-Maruf: 58,1 persen

Prabowo-Sandiaga: 27,1 persen

Rahasia: 14,8 persen

Maret 2019:

Jokowi-Maruf: 48,9 persen

Prabowo-Sandiaga: 34,6 persen

Rahasia: 16,5 persen

Silent gen (71+)

Terungkap Penyanyi Hollywood Ini Bongkar Kesan Saat Lihat Syahrini, Tapi Dikecewakan karena Reino

Oktober 2018:

Jokowi-Maruf: 47,1 persen

Prabowo-Sandiaga: 31,1 persen

Rahasia: 21,8 persen

Maret 2019:

Jokowi-Maruf: 65,4 persen

Prabowo-Sandiaga: 19,2 persen

Rahasia: 15,4 persen.

Reaksi Mahfud MD saat Razman Nasution Singgung Kembali soal Gagal Jadi Cawapres Jokowi di ILC

Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terbaru mereka, terkait elektabilitas capres-cawapres, satu bulan menjelang Pilpres 2019.

Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa mengatakan, elektabilitas kandidat nomor urut 01 Jokowi-Maruf Amin masih unggul dibandingkan kandidat nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Hasil survei LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas Jokowi-Maruf Amin sebesar 58,7 persen, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 30,9 persen, suara tidak sah 0,5 persen, dan belum menentukan pilihan 9,9 persen.

Lantaran pakai model surat suara, maka ada asumsi surat suara yang tidak sah.

"Jokowi-Amin masih unggul dari Prabowo-Sandi dengan selisih tetap sekitar 20 persen, tapi masih ada sisa waktu 40 hari," kata Ardian Sopa di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (5/3/2019).

Ardian Sopa juga menyebut, temuan survei ini sebenarnya sudah bisa menggambarkan hasil Pemilu Pilpres 2019 sebenarnya pada 17 April nanti.

Sebab, selisih capres 01 dan capres 02 masih terpaut jauh, sementara pemungutan suara tinggal sebulan.

Dulu Hanya Sopir Biasa, Lihat Penampakkan Rumah Crazy Rich Tanjung Priok ini, Mewah Banget

"Kalau dilihat dari tren ini, pertarungan sudah selesai. Kalau dari lihat tren, tetapi namanya politik itu bisa berubah," jelas Ardian Sopa.

Survei terbaru itu digelar pada 18-25 Februari 2019, terhadap 1.200 responden yang dipilih dengan multistage random sampling, menggunakan metode surat suara.

Metode pengumpulan data juga dilakukan dengan wawancara tatap muka. Margin of error survei ini 2,9 persen.

Sedangkan berdasarkan hasil survei nasional lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN), selisih elektabilitas kedua pasangan calon hanya 8 persen. 

Dalam rilis yang dipublikasikannya, paslon 01 masih unggul dengan angka 49 persen, sedangkan Jokowi-Maruf Amin terpaut 8 persen di belakangnya, yakni 41 persen. Sedangkan 10 persen sisanya belum menjawab.

"Dalam periode masa kampanye Bulan November 2018 sampai Januari 2019, petahana seperti kehilangan momentum yang membuat kompetitornya bisa menipiskan ketertinggalan," kata Direktur SPIN Igor Dirgantara di Bakoel Koffee, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (7/3/2019).

Survei SPIN digelar pada periode 27 Desember 2018 hingga 8 Januari 2019, dan melibatkan 1.213 responden.

Detik-detik Video Ustaz Abdul Somad Mohon Dimaafkan, Minta Doakan Ibunya Hingga Pamit Usai Tausiah

Survei ini menggunakan metode multistage random sampling, dengan margin of error sebesar 3 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Mengecilnya jarak elektabilitas kedua pasangan calon, kata Igor, mengacu pada persepsi publik terkait dua hal, yakni ekonomi yang belum baik dan melambungnya harga kebutuhan pokok.

Dalam pertanyaan tertutup soal tiga hal yang paling mereka khawatirkan, masalah lapangan kerja dan pengangguran menempati urutan teratas (68 persen), disusul concern soal kenaikan harga-harga kebutuhan pokok (64 persen), serta korupsi (52 persen).

Sedangkan dua hal utama kekhawatiran mereka terhadap masalah ekonomi, 73 persen responden menjawab naiknya harga kebutuhan pokok, diikuti masalah lapangan kerja dan pengangguran sebesar 44 persen.

Sebanyak 59 persen responden menyadari ada harga makanan dan kebutuhan pokok lainnya meningkat. Sedangkan 37 persen menilai sama saja, dan hanya 4 persen menjawab harga turun.

"Kondisi keuangan masyarakat dalam dua tahun belakangan ini bisa dibilang juga tidak membaik," ujar Igor.

Geng Jalanan Terkenal di Selandia Baru Temui Keluarga Korban Sehari Serangan Teror Brenton Tarrant

Soal peluang ekonomi dan pemberdayaan masyarakat, sebagian besar responden juga merasa terkendala dalam era pemerintahan hari ini.

Angkanya tidak cukup signifikan, sebab 45 persen responden merasa cukup didukung, 11 persen sangat didukung, 30 persen sedikit didukung, 12 persen sama sekali tidak didukung, dan tidak tahu sebesar 2 persen.

"Pembangunan infrastruktur penting, tetapi pemberdayaan masyarakat ternyata jauh lebih kuat diharapkan. Demikian juga halnya dengan harapan publik dalam masalah perbaikan ekonomi rakyat sehari-hari yang seharusnya menjadi prioritas pemerintah ketimbang pembangunan infrastruktur," jelas Igor.

Terlebih, lanjut Igor, ada pandangan bahwa saat ini Indonesia terlalu tergantung pada utang dan investasi asing.

Kondisi tersebut menimbulkan konsekuensi dan persepsi bahwa orang Indonesia hanya punya peluang ekonomi lebih kecil dibanding orang asing.

Deretan Perubahan Wajah Mantan Kekasih Reino Barack, Luna Maya, Ternyata Sudah Cantik dari Lahir

Isu ekonomi adalah fokus utama Prabowo-Sandi dalam visi-misi. Survei SPIN menyebut program dan kampanye Prabowo-Sandi menimbulkan banyak kesan positif, serta meningkatkan likeability mereka di mata publik.

"Hal itu dianggap selaras dengan apa yang disuarakan rakyat lewat survei SPIN ini, yaitu persoalan ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat," ucap Igor.

Seperti, lanjutnya, sulitnya lapangan pekerjaan, tingginya harga kebutuhan pokok, korupsi, dan isu tenaga kerja asing.

Dengan hasil demikian, Igor mengira persaingan antara paslon Jokowi-Maruf Amin dan Prabowo-Sandi bakal berlangsung ketat jelang hari H pemungutan suara pada 17 April mendatang.

Namun, kata dia, peluang, khususnya isu ekonomi yang selaras dengan realita di masyarakat, setidaknya lewat survei SPIN ini, paslon 02 cenderung punya kesempatan lebih besar.

"Saat ini kesempatan ada pada Prabowo-Sandi," cetusnya. (*) 

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Yakin 02 Menang, Fahri Hamzah: Pimpinlah Pengepungan Ini Jenderal! Benteng Lawan Telah Jatuh

Sosok Pria Misterius di IG Ayu Ting Ting yang Jadi Sorotan Terungkap, Umi Kalsum Beri Petunjuk ini

Liburan ke Prancis, Begini Beda Gaya Luna Maya & Syahrini Saat bermain Salju, Intip Videonya di Sini

Tampil Cantik dan Berani, Begini Gaya Nia Ramadhani saat Ambil Rapot Anak ke Sekolah

Tanggapan Jusuf Kalla hingga Mahfud MD soal KPK Temukan Uang Ratusan Juta di Ruang Menag, Lazim Dong

Kelewat Ambisius, SBY Akhirnya Bongkar Sosok yang Ingin Jadi Presiden di Bukunya ini

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved