Di Mana Sebenarnya Sandiaga Uno yang Tak Temani Prabowo Saat 2 Kali Jumpa Pers Soal Quick Count

Pantauan Kompas.com, Prabowo hanya ditemani sejumlah elite partai koalisi dan barisan tim kemenangannya.

Editor: Alza Munzi
Tribunnews/JEPRIMA
Hasil Debat Capres ke-4: Kumpulan cek fakta Prabowo Subianto, bahas korupsi hingga membandingkan kapal selam Indonesia dengan Singapura. 

BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno tak terlihat mendampingi Prabowo Subianto saat

memberikan keterangan terkait hasil hitung cepat pilpres 2019 di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019).

Pantauan Kompas.com, Prabowo hanya ditemani sejumlah elite partai koalisi dan barisan tim kemenangannya.

Bebarapa di antaranya yakni Presiden PKS Sohibul Iman, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi

Dasco Ahmad, Sekjen PAN Eddy Soeparno, serta Ketua DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean.

Ada juga Ketua Tim Pemenangan BPN Djoko Santoso, Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil

Anzar, dan beberapa tokoh lain seperti Rizal Ramli dan Rahmawati Soekarnoputri.

Prabowo diketahui dua kali hadir di hadapan publik untuk menggelar konferensi pers.

Dan pada waktu Prabowo hadir ke hadapan publik tak terlihat Sandiaga mendampingi pasangannya di Pilpres 2019 tersebut.

Sandiaga sebenarnya sempat hadir di Kertanegara pada siang itu.

Namun, setelah itu ia menuju hotel Ambhara untuk memantau hasil hitung cepat.

Tak diketahui dengan pasti di mana Sandiaga berada saat Prabowo memberikan keterangan menanggapi hasil hitung cepat sore kemarin.

Dalam keterangannya, Prabowo menyebut banyak kejadian yang merugikan pendukung

dirinya dan Sandi dalam pemungutan suara pemilu 2019, Rabu (17/4/2019) hari ini.

"Terus terang saja saya prihatin dari tadi malam banyak kejadian yang merugikan pendukung 02," kata Prabowo.

Prabowo menyebut banyak surat suara yang tidak sampai ke TPS.

Sejumlah TPS juga baru dibuka pukul 11.00.

Banyak juga pendukungnya yang tak mendapat undangan pencoblosan.

Selain itu, banyak juga temuan surat suara sudah tercoblos untuk paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf.

"Tapi walau demikian hasil exit poll kita di 5000 TPS, menunjukkan kita menang 55,4 persen," kata

Prabowo disambut riuh para pendukung yang berkumpul di kediamannya.

Prabowo mengimbau pendukungnya tetap terus mengawal perhitungan di TPS dan tak

terpengaruh dengan hasil hitung cepat sejumlah lembaga yang memenangkan Jokowi-Ma'ruf.

Prabowo juga mengimbau pendukungnya tetap tenang, tidak anarkis dan melakukan hal di luar koridor hukum.

"Kita fokus mengawal kotak suara karena kotak suara itu kunci kemenangan kita, agar kebohongan-kebohongan yang sudah dilakukan bisa dilawan," ujar dia.

Sementara hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, termasuk Litbang Kompas menunjukkan hasil pasangan Jokowi-Maruf Amin mengantongi kisaran 54 persen suara. 

Litbang Kompas misalnya mengambil sampel di 2.000 TPS di sejumlah wilayah Indonesia.

Untuk quick count kali ini, Litbang Kompas mengambil sampel 488.826 pemilih dari 2.000 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Secara umum, 2.000 TPS yang kami ambil berdasarkan DPT (daftar pemilih tetap) terakhir yang dikeluarkan KPU," kata Kepala Pusat Data Hitung Cepat Litbang Kompas, Gianie, di Jakarta, Rabu (17/4/2019).

Hingga pukul 19.40 WIB Rabu (17/4/2019) hasil Litbang Kompas dengandenga 86,50 persen yakni

Jokowi-Ma'ruf: 54,43 persen 
Prabowo-Sandiaga: 45,57 persen

Klaim Kemenangan

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subiantomenyampaikan

pernyataannya kepada publik usai munculnya hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei.

Prabowo menyampaikan bahwa berdasarkan perhitungan sementara pihaknya menang.

"Tapi hasil exit poll kita di 5 ribu TPS, menunjukkan kita menang, dan hasil hitung cepat

ini kita menang 52,2 persen," ujar Prabowo di depan kediamannya, Jalan Kertanegara nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, (17/4/2019).

Prabowo meminta semua relawan untuk mengawal proses penghitungan suara.

Pasalnya ada upaya penggiringan opini yang dilakukan oleh lembaga survei.

"Saudara sekalian, terus awasi TPS amankan c1 dan juga jaga di kecamatan jangan lengah," katanya.

Prabowo juga menyoroti sejumlah keganjilan dalam penyelenggaraan Pemilu 2019.

Di antaranya yakni adanya surat suara yang telah dicoblos sebelum digunakan.

"Kita terus terang saja prihatin dari tadi malem banyak kejadian-kejadian yang merugikan

pendukung 02. Banyak surat suara yang tidak sampai, banyak TPS yang buka jam 11, banyak

pendukung kita yang tidak sampai undangannya, banyak surat suara yang sudah dicoblos 01," pungkasnya.

Imbauan Prabowo ke Pendukung
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengimbau pendukungnya untuk tidak terprovokasi dan melakukan tindakan anarkis.

Prabowo meminta para pendukungnya untuk terus memantau penghitungan suara.

"Saudara sekalian saya mengimbau pendukung-pendukung sekalian untuk tenang dan tidak

terprovokasi dan tindakan anarkis, dan tetap jaga kotak suara agar kebohongan-kebohongan yang

sudah dilaksanakan bisa dilawan," kata Prabowo di depan kediamannya, Jalan Kertanegara nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019).

Prabowo meminta para pendukungnya untuk tidak melakukan tindakan berlebihan terhadap

hasil hitung cepat atau kecurangan yang ditemukan dalam penyelenggaraan Pemilu.

"Untuk para pendukung saya untuk sama sekali tidak terprovokasi dan melakukan tindakan

berlebihan, tindakan apapun atau tindakan hukum apapun," katanya.

Prabowo juga menyoroti sejumlah keganjilan dalam penyelenggaraan Pemilu 2019.

Di antaranya yakni adanya surat suara yang telah dicoblos sebelum digunakan.

"Kita terus terang saja prihatin dari tadi malem banyak kejadian-kejadian yang merugikan

pendukung 02. Banyak surat suara yang tidak sampai, banyak TPS yang buka jam 11, banyak

pendukung kita yang tidak sampai undangannya, banyak surat suara yang sudah dicoblos 01," pungkasnya. (Tribunnews.com/Kompas.com)


Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved