Gajinya Cuma Rp 300 Ribu dan Jalan Kaki 10 Km Setiap Hari, Ini Kisah Guru Honorer di Sumedang

Pahlawan tanpa tanda jasa. Itulah gelar yang disematkan kepada tiap guru di Indonesia.

AAM AMINULLAH/KOMPAS.com
Casman, guru honorer asal Jatigede, Sumedang, Jawa Barat yang telah mengajar sejak tahun 1996. Casman mengajar siswa kelas 4 SDN Ciawi, Jumat (3/5/2019) pagi 

Ayah tiga orang anak ini menuturkan, dengan honor Rp 300.000 yang diterimanya saat ini, tentu tidak mencukupi kebutuhan hidupnya. Khususnya, dalam menghidupi istri dan ketiga buah hatinya.

Untuk menutupi kekurangan itu, sepulang mengajar dia langsung menggarap lahan sawah dan kebun milik salah seorang keluarganya.

Dari kerja kerasnya bersama istri menggarap lahan inilah kebutuhan hidup sehari-hari sedikitnya mampu tercukupi.

"Lahannya milik saudara, saya hanya menggarap saja, tak punya lahan sendiri. Lahan itu, saya garap bersama istri, khususnya saat tandur dan panen padi," ucap dia.

Casman berharap, di momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang biasa diperingati tiap tanggal 2 Mei ini, pemerintah lebih memperhatikan lagi nasib guru honorer.

"Kami berharap Bapak Presiden, atau siapa pun nantinya yang akan menjadi presiden hasil pemilu kali ini, dapat lebih memperjuangkan nasib para guru honorer," harap dia.(*)

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved