Kisah Syekh Ahmad Maeno, Mualaf yang Jadi Imam di Jepang, Dakwahnya Melalui Musik yang Memukau
Mengenal Syekh Ahmad Maeno, Mualaf yang Jadi Imam di Jepang, Dakwahnya Melalui Musik Memukau
Saat itulah secara perlahan pandangannya yang negatif tentang Islam mulai berubah, dan hatinya mencair.
Namun pada saat itu Maeno belum memutuskan untuk masuk Islam, dia kembali ke Jepang.
• AHY Tetap Pede Pakai Plat B 2024 AHY Ketemu Jokowi Meski Karir Militer Habis Kalah Pilgub DKI
Suatu saat, Maeno kembali lagi ke Australia untuk berkunjung kepada keluarga tersebut.
Sang Ayah – kepala keluarga tersebut – memberinya hadiah terjemahan al-Quran berbahasa Inggris.
Dia berkata, “Bacalah buku ini, dan pikirkan olehmu.”
Maeno merasa bahagia, dan juga merasa dihargai karena dia dianggap memiliki kemampuan untuk memikirkan sesuatu tentang agama, padahal pada waktu itu dia masih remaja yang berusia 18 tahun.
Maeno kemudian melihat anak laki-laki di keluarga itu yang usianya setahun lebih tua darinya.
Anak laki-laki itu sangat tertarik dengan bukti-bukti saintifik yang sangat sesuai dengan isi al-Quran.
• Rayuan Penjual Bakpao ini Bikin Siswi SMP Jatuh Cinta, Lalu Mahkotanya Direnggut saat Nginep 4 Hari
Dia menunjukkan gambar-gambar dan mengkomparasikannya dengan isi al-Quran, “Kamu lihat, fakta-fakta saintifik itu telah dibuktikan, dan mereka tahu dan telah menyatakannya lebih dari 1.000 tahun sebelumnya. Lihatlah bagaimana al-Quran itu benar dan bagaimana Islam itu benar.”
Dia terus bercerita tentang fakta-fakta kebenaran Islam secara saintifik.
Diceramahi seperti itu Maeno merasa jengkel, ego sebagai warga Jepang yang terkenal sangat suka membaca buku terganggu.

Menurutnya, perkataan anak laki-laki itu merupakan bentuk bujukan untuk percaya, dan bagi orang-orang yang sudah terbiasa dengan ilmu pengetahuan, menurut Maeno, mereka tidak membutuhkan bujukan, mereka bisa memutuskan sendiri mana yang menurut mereka benar atau salah. Apalagi apabila hal itu berhubungan dengan agama.
Tetapi bagaimanapun setelah kembali ke Jepang, Maeno tetap mempelajari Islam, di mana dia tidak ingin bergantung terhadap pandangan media tentang Islam, kali ini dia lebih percaya kepada pikirannya sendiri.
Semakin dia tahu tentang Islam, semakin dia meyakini bahwa Islam adalah agama sempurna yang selama ini dia cari-cari.
• Sambut Bulan Ramadan, Sabyan Gambus Rilis Lagu Ya Romdhon dan Ini Lirik Lagunya
Pertanyaannya dari sejak usia 14 tentang “dari mana saya datang, ke mana saya akan pergi, dan untuk apa saya hidup?” Dia mendapatkannya dari agama Islam.