Piton Raksasa Lilit Dua Warga Hingga Hampir Ditelan, Bocah Selamat Setelah Ular Ditebas Ayahnya
La Sini, saksi mata mengatakan, korban sudah dalam kondisi digigit ular pada bagian leher, ketika ia melihatnya setelah pulang dari kebun.
Sementara itu, Wa Selmi kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Muna untuk mengobati kakinya yang mengalami luka akibat gigitan ular.
Ini videonya:
KENAPA PITON SULAWESI MEMANGSA MANUSIA?
Kasus ular piton (Pythonidae) atau ular sawah atau sanca kembang memangsa manusia terulang lagi.
Terbaru Wa Sogo binti La Wele (55) itu terjadi pada Minggu (2/6/2019) pukul 17.30 WITA.
Sebelumnya wanita berumur 54 tahun, Wa Tiba, warga Desa Lawela, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), ditemukan utuh dalam perut ular piton yang dibelah, Jumat (15/6/2018) pagi.
Lalu Minggu (26/3/2017), petani sawit, Akbar (27) tewas dimangsa piton di kebun sawit korban, Desa Salubiro, Kecamatan Korossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.
Jasad Akbar ditemukan utuh di perut piton yang dibelah warga.
Pakar herpetologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy mengatakan, ular sanca batik memiliki nama latin Phyton reticulatus.
Menurut Amir, masyarakat di Indonesia dan Malaysia sering menggunakan kata sanca untuk menyebut ular jenis piton tersebut.
" Ular yang memangsa seorang perempuan di Sulawesi beberapa waktu lalu merupakan jenis sanca batik," kata Amir saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/6/2018).
Amir menjelaskan, panjang ular sanca batik dapat mencapai 10 meter dan menjadi yang terpanjang di dunia. Ukuran ini melebihi panjang ular Anaconda dari sungai Amazon.
"Ular piton di daerah Sulawesi memang bisa sangat besar dan panjang karena menjadi predator tertinggi di dalam rantai makanan.
Mangsanya juga mamalia besar seperti babi hutan.
Hal ini membuat ukuran piton di Sulawesi berbeda dengan piton di Sumatera, karena masih ada predator lainnya seperti harimau," jelas Amir.