Dieng Kembali Diselimuti Embun Es, Suhu Udara Mendekati Titik Nol Derajat Celcius, Lihat Fotonya

Kawasan dataran tinggi Dieng di Wonosobo dan Banjarnegara, , Jawa Tengah, kembali diselimuti kembang es.

Editor: khamelia
IST | Widjatmiko untuk Tribun Jogja
Hamparan embun es berwarna putih menyelimuti kawasan dataran tinggi Dieng 

BANGKAPOS.COM - Kawasan dataran tinggi Dieng di Wonosobo dan Banjarnegara, , Jawa Tengah, kembali diselimuti kembang es.

Suhu udara drop sampai mendekati titik nol derajat Celcius dalam beberapa hari terakhir.

“Pagi ini pukul enam tadi, suhu 5 derajat Celcius,” kata Widjatmiko, petugas pemugaran candi di Dieng, Selasa (16/7/2019) pagi ini.

“Badan ini seperti membeku, padahal udah pake baju dobel, jaket dobel, kaus kaki dan sepatu,” akunya via telepon kepada Tribunjogja.com.

Menurut Miko, panggilan akrab Widjatmiko, suhu dingin ekstrem mendekati titik beku ini sudah berlangsung enam hari terakhir.

Hamparan embun es berwarna putih menyelimuti kawasan dataran tinggi Dieng pada Selasa 16 Juli 2019 pagi
Hamparan embun es berwarna putih menyelimuti kawasan dataran tinggi Dieng pada Selasa 16 Juli 2019 pagi (IST | Widjatmiko untuk Tribun Jogja)

“Sudah enam hari terakhir di bulan ini Mas,” tambahnya.

Secara umum situasi di kawasan wisata Dieng sepi. Tak banyak wisatawan yang berburu suasana bekunya Dieng.

Dari foto-foto dan video laporan pandangan mata Miko, kembang es menyelimuti rerumputan, pucuk-pucuk kembang, pucuk tanaman, permukaan mobil, kanopi, dan batu-batu candi.

Dataran tinggi Dieng kembali diselimuti embun es pada Selasa (16/7/2019 pagi. Suhu udara mendekati titik beku
Dataran tinggi Dieng kembali diselimuti embun es pada Selasa (16/7/2019 pagi. Suhu udara mendekati titik beku (IST | Widjatmiko untuk Tribun Jogja)

Kemunculan kembang es di permukaan rumput di komplek Candi Arjuna, Setyaki, dan kebun kentang di sekitarnya menampakkan hamparan putih keabu-abuan.

Embun es di dataran tinggi Dieng pada Selasa (16/7/2019) pagi
Embun es di dataran tinggi Dieng pada Selasa (16/7/2019) pagi (IST | Widjatmiko untuk Tribun Jogja)

Meski tidak seekstrem suhu pada bulan lalu, ketika pernah mencapai angka minus 9, suhu ekstra dingin ini membuat aktivitas di Dieng pagi terlihat lamban.

Warga dan para pekerja menunggu sinar matahari muncul, sebelum memulai pekerjaan di lapangan dan kebun-kebun sayur di sekitar kawasan wisata Dieng.

Embun es menempel pada tanaman-tanaman di dataran tinggi Dieng pada Selasa 16 Juli 2019 pagi
Embun es menempel pada tanaman-tanaman di dataran tinggi Dieng pada Selasa 16 Juli 2019 pagi (IST | Widjatmiko untuk Tribun Jogja)

Suhu dingin ekstrem di dataran tinggi Dieng ini dikenal fenomena tahunan saat puncak musim kemarau.

Para petani Dieng sejak lama mengenal embun upas, atau embun beracun untuk menyebut kemunculan kembang es ini.

Embun es menempel pada tanaman-tanaman di kawasan dataran tinggi Dieng menciptakan hamparan berwarna putih pada Selasa 16 Juli 2019 pagi
Embun es menempel pada tanaman-tanaman di kawasan dataran tinggi Dieng menciptakan hamparan berwarna putih pada Selasa 16 Juli 2019 pagi (IST | Widjatmiko untuk Tribun Jogja)

Embun upas alias kembang es ini dianggap mematikan bagi para petani, terutama kentang. Kembang es yang menempal di pucuk daun atau pucuk tanaman bisa membunuh tanaman itu.

Dataran tinggi Dieng memiliki ketinggian rata-rata 2.000 meter di atas permukaan laut.

Suhu berkisar 12-20 derajat Celcius di siang hari, dan 6-10 derajat Celcius di malam hari.

Hamparan embun es berwarna putih menyelimuti kawasan dataran tinggi Dieng pada Selasa 16 Juli 2019 pagi
Hamparan embun es berwarna putih menyelimuti kawasan dataran tinggi Dieng pada Selasa 16 Juli 2019 pagi (IST | Widjatmiko untuk Tribun Jogja)
Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved