Yuk Sholat Gerhana Bulan Dini Hari Nanti, Ini Lafadz Niat & Tata Cara Pelaksanaan Salat dan Doanya
Yuk Sholat Gerhana Bulan Dini Hari Nanti, Ini Lafadz Niat & Tata Cara Pelaksanaan Salat dan Doanya
Adapun sholat Gerhana Bulan (juga Matahari) hukumnya adalah sunnah muakkad.
• Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini Sebut Prabowo Subianto Bisa Jadi Pimpinan Oposisi
Dasar pelaksanaan Shalat Sunnah Gerhana bersumber dari hadits yang disampaikan istri Nabu Muhammad SAW, 'Aisyah.
Melansir Suara Muhammadiyah, dalam hadits tersebut, ‘Aisyah mengatakan, pernah terjadi gerhana matahari lalu Rasulullah saw memerintahkan seseorang menyerukan ash-shalata jami‘ah.
Kemudian orang-orang berkumpul, lalu Rasulullah saw shalat mengimami mereka.
Beliau bertakbir, kemudian membaca tasyahhud, kemudian mengucapkan salam.
Sesudah itu beliau berdiri di hadapan jamaah, lalu bertahmid dan memuji Allah, kemudian berkata:
"Sesungguhnya Matahari dan Bulan tidak mengalami gerhana karena mati atau hidupnya seseorang, akan tetapi keduanya adalah dua dari tanda-tanda kebesaran Allah. Maka apabila yang mana pun atau salah satunya mengalami gerhana, maka segeralah kembali kepada Allah dengan zikir melalui shalat," (HR. an-Nasai).
Pada riwayat lain, ‘Aisyah berkata, pernah terjadi gerhana matahari pada masa hidup Nabi saw.
• Perbandingan Harga dan Spesifikasi Oppo F9 Vs Oppo F11, Mau Pilih Beli yang Mana?
Lalu beliau keluar ke mesjid, kemudian berdiri dan bertakbir dan orang banyak berdiri bershaf-shaf di belakang beliau.
Rasulullah saw membaca (al-Fatihah dan surat) yang panjang, kemudian bertakbir, lalu rukuk yang lama, kemudian mengangkat kepalanya sambil mengucapkan sami‘allahu li man hamidah, rabbana wa lakal-hamd, lalu berdiri lurus dan membaca (al-Fatihah dan surat) yang panjang, tetapi lebih pendek dari yang pertama, kemudian bertakbir lalu rukuk yang lama, namun lebih pendek dari rukuk pertama, kemudian mengucapkan sami‘allahu li man hamidah, rabbana wa lakal-hamd, kemudian beliau sujud.
Sesudah itu pada rakaat terakhir (kedua) beliau melakukan seperti yang dilakukan pada rakaat pertama, sehingga selesai mengerjakan empat rukuk dan empat sujud.
Lalu matahari terang (lepas dari gerhana) sebelum beliau selesai shalat.
"Kemudian sesudah itu beliau berdiri dan berkhutbah kepada para jamaah di mana beliau mengucapkan pujian kepada Allah sebagaimana layaknya, kemudian beliau bersabda: Sesungguhnya Matahari dan Bulan adalah dua dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan tidak mengalami gerhana karena mati atau hidupnya seseorang. Apabila kamu melihatnya, maka segeralah shalat," (HR Muslim).
Shalat gerhana dilaksanakan pada saat terjadi gerhana sampai dengan usai gerhana, baik pada saat gerhana Matahari maupun gerhana Bulan, pada gerhana total atau gerhana sebagian.
Apabila gerhana usai sementara shalat masih ditunaikan, maka shalat tetap dilanjutkan dengan memperpendek bacaan.
• Sandiaga Uno Bingung Saat Dinasihati Arief Muhammad: Kalau Main-main Gitu Terus Kamu Kapan Kayanya?