Rocky Gerung Sebut yang Bully Dirinya Tak Konsisten: Dibilang Homo, Terus Impoten Segala
Pengamat Politik, Rocky Gerung membandingkan bullying yang diterima dirinya dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
BANGKAPOS.COM--Pengamat Politik, Rocky Gerung membandingkan bullying yang diterima dirinya dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dikutip TribunWow.com, hal ini diungkap Rocky Gerung saat menjadi narasumber program Indonesia Lawyers Club (ILC) bertema 'Anies di Pusaran Bully' melalui siaran YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (13/8/2019).
"Saya tertarik dengan temanya, Anies Baswedan di pusaran bully itu," ujar Rocky Gerung menyebut topik ILC.
"Saya juga tiap hari di-bully tuh, tapi saya enggak pernah anggap itu sebagai siksaan. Saya enggak tahu Anies tersiksa enggak dengan bully-an itu," tanya Rocky Gerung.
Ia menganggap bully yang diterima dirinya sering berubah-ubah.
"Karena saya anggap yang bully saya tiap hari enggak konsisten. Satu waktu saya dibilang Atheis, terus dibilang homo, terus dibilang womanizer itu sudah bertentangan homo ke womanizer. Terus impoten segala macam," kata Rocky Gerung.
"Jadi terlihat bahwa yang bikin bully ke saya itu tak ada koordinatornya. Jadi resultance-nya nol, ngaco saja" ucap Rocky Gerung.
• Alissa Wahid Nangis Saat Gus Dur Pinjam Uang Rp 5 Juta, Alasannya Bikin Terenyuh
Dari pengamatannya, tak hanya warga DKI Jakarta namun juga luar Jakarta yang merundung Anies Baswedan.
"Tapi Anies kelihatannya ada koordinator bully kenapa? Karena saya perhatikan yang bully Anies itu bukan sekedar warga Jakarta, warga non Jakarta pun bully Anies. Satu Indonesia bully Anies," papar Rocky Gerung.
"Artinya ada konduktornya, ada orkestrasi untuk bully Anies." papar Rocky Gerung.
Dirinya lalu mendiskusikan lebih jauh, alasan mengapa Anies bisa di-bully.
"Baru kita ajukan pertanyaan lagi, kenapa dia di-bully satu Indonesia. Itu bukan soal keahlian teknis, ini adalah soal yang lebih politis, pasti itu," ujarnya.
"Jadi itu soalnya, nah kita usut satu per satu apa soalnya itu, karena ada konsekuensi peristiwa politik. Dari nasi goreng, nasi kebuli segala macam, macam-macam itu. Dan orang mau cicil bully-an itu untuk lihat psikologi Anies," papar Rocky Gerung.

Ia lantas mengatakan Anies sebenarnya tidak sedang di-bully karena ia pejabat publik.
"Bully itu biasanya yang jadi persoalan kan kalau anak kecil di-bully. Jadi bully itu bukan soal politik, menghina martabatnya orang itu mem-bully. Tapi kalau menghina pejabat politik, itu bukan bully," katanya.
"Karena pejabat publik itu memang terbuka untuk dihina, dicaci maki bahkan. Karena kalau kita kritik itu jabatannya bukan orangnya. Tapi kalau soal ras tadi, segala macam, identitas privat itu baru bully itu," paparnya menjelaskan.
Sedangkan melihat reaksi Anies, ia merasa hanya sia-sia untuk merundungnya.
"Anies ngakak saja, enggak merasa. Jadi enggak ada gunanya ini koordinasi se-Indonesia ini," pungkasnya.
Lihat videonya di menit ke 2.18:
Anies Menjawab Bully-an
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjawab rundungan atau bully-an terhadap dirinya.
Awalnya, Karni Ilyas sebagai pembicara menanyakkan tanggapan Anies Baswedan sering di-bully dari berbagai aspek.
"Banyak sekali kritikan, walaupun ada pujian juga kepada Pak Anies," tanya Karni Ilyas.
"Aturan genap ganjil dipersoalkan, reklamasi dipersoalkan juga, pembangunan jembatan orang, pengelolaan sampah, silakan Pak Gubernur."
Menjawab pertanyaan Karni Ilyas, Anies menegaskan dirinya tak sedang mengikuti Pemilihan Daerah (Pilkada) dalam waktu dekat.
Namun, dirinya mengaku lebih fokus terhadap janji-janji yang pernah diucapkan.
"Saya perlu garis bawahi pertama saya tidak menghadapi Pilkada bulan depan Bang Karni," ujar Anies Baswedan seperti diberitakan TribunWow.com dari unggahan channel Youtube, Indonesia Lawyers Club pada Rabu (14/8/2019).
"Kami ini bekerja lima tahun, dan janji-janji yang kami buat InsyaAllah kami laksanakan, dan janji itu dibuat untuk lima tahun."
Anies mengatakan, pihaknya belum bisa dikatakan tak menepati janji.
Pasalnya, ia memiliki durasi lima tahun demi memenuhi janji tersebut.
Sedangkan diketahui, saat ini Anies Baswedan baru dua tahun menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Gubernur 5 tahun tersebut menjalani masa bakti 2017-2022.
"Insya Allah semua yang dijanjikan InsyaAllah akan kami laksanakan dan memang durasinya selama 5 tahun," ujar Anies.
"Kita sedang dalam proses ke situ, Insya Allah kita pegang janjinya," lanjutnya.
Satu di antara janji yang sudah dilaksanakan Anies, yakni tidak mencalonkan diri sebagai Calon Presiden (Capres) 2019.
"Termasuk Bang Karni, debat pertama, debat pertama, pertanyaan dari moderator itu, apakah Anda akan ikut Pilpres tahun 2019."
"Ini saya belum menjadi Gubernur, saya baru menjadi Calon Gubernur sudah ditanya apakah mau ikut Pilpres 2019," jelasnya.

Menurut Anies tawaran menjadi capres bukan sekali dua kali.
Namun, dirinya berjanji konsisten untuk tak meninggalkan jabatannya sebagai Gubernur.
"Ini pertanyaan itu diluncurkan saya sebelum jadi Gubernur, jadi ini bukan hal baru ditanyain begini bang, tiap waktu ditanyaain begini, tiap musim," katanya.
"Dan saya katakan saya akan melaksanakan tugas saya di Jakarta selama lima tahun. Tahun lalu saya ditarik-tarik untuk ikut Pilpres, dan saya katakan tidak. Dan saya akan konsisten laksanakan janji saya," tambah Anies.
Sehingga Anies mengatakan, dirinya sudah menjalankan satu di antara janjinya.
Kemudian, Anies mengatakan janji itu tertulis bukan imajinasi.
Ia menjelaskan, dirinya membuat 23 janji.
Namun, banyak pihak yang mengatakan dirinya membuat banyak janji-janji yang sebetulnya tak pernah Anies Baswedan buat.
"Janji itu tertulis, janji itu bukan imajinasi, janji itu ada."
"Jadi kami memiliki 23 janji, karena itu Bang Karni 23 janji itu mohon dibaca, jangan membuat imajinasi lalu mengatakan ini janjinya Anies-Sandi," tegas Anies.
Menurutnya, tagihan-tagihan janji yang tak berdasar dapat menghilangkan obyektifitas.
"Jangan bikin imajinasi sendiri, kalau bikin imajinasi sendiri, lalu kemudian mengukur sendiri nanti kehilangan obyektifitas. Lihat janjinya apapun masalahnya dari mulai perumahan, transportasi sampai soal reklamasi."
"Janjinya dibaca dulu sebelum kita mengatakan menepati atau tidak menepati," tegas Anies Baswedan.
Lihat videonya mulai menit awal:
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah/ Mariah Gipty)