Muharram 1441 H

Kisah di Balik Puasa Asyura, Kapal Nabi Nuh Berlabuh hingga Nabi Yunus Keluar dari Paus

Ada alasannya mengapa puasa 9 Muharram (Puasa Tasu'a) dan 10 Muharram (Puasa Asyura) disunahkan untuk umat muslim.

Editor: fitriadi
Tribun Pekanbaru
Keutamaan puasa asyura di bulan Muharram 

BANGKAPOS.COM -- Tanggal 1 Muharram 1441 H sudah dinanti-nanti masyarakat muslim Indonesia dan dunia.

Umat muslim disunahkan untuk mengerjakan puasa sunah di bulan Muharram, khususnya pada tanggal 9 dan 10 Muharram.

Puasa Asyura, Amalan Istimewa di Bulan Muharram 1441 H

Ada alasannya mengapa puasa 9 Muharram (Puasa Tasu'a) dan 10 Muharram (Puasa Asyura) disunahkan untuk umat muslim.

Mengutip nu.or.id, berikut alasan umat muslim disunahkan untuk mengamalkan puasa di bulan Muharram.

1. Hari Nabi Adam bertobat kepada Allah 

Nabi Adam diceritakan membuat dosa pertama umat manusia karena memakan buah khuldi.

Pada tanggal 10 Muharram, usaha Nabi Adam untuk bertobat diterima dan diampuni oleh Allah SWT.

2. Hari Kapal Nabi Nuh Berlabuh dengan Selamat

Nabi Nuh di sejarah umat Islam, diceritakan membuat bahtera untuk mengantisipasi banjir besar.

Jadwal Puasa Asyura dan Puasa Tasua Pada Bulan Muharram 1441 H, Bulan Bersejarah Rasulullah Hijrah

Banjir besar ini diceritakan sebagai azab atau hukuman dari Allah SWT untuk kaum Nabi Nuh yang durhaka.

Setelah berlayar menghadapi air bah, Nabi Nuh berhasil melabuhkan bahteranya pada 10 Muharram.

3. Api Dingin yang Membakar Nabi Ibrahim

Dikisahkan Nabi Ibrahim dibakar oleh Namrud.

Pada tanggal yang sama, 10 Muharram, terjadi mukjizat Nabi Ibrahim.

Mukjizatnya adalah api yang membakar Nabi Ibrahim menjadi dingin, melawan sifat natural api yang panas.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved