Muharram 1441 H
Bubur Suro, Gunungan Hasil Bumi hingga Apem, 5 Makanan Khas Tahun Baru Islam di Bulan Muharram
Di beberapa daerah Indonesia, Tahun Baru Islam di hulan Muharram dirayakan dengan syukuran, memanjatkan doa, dan bersantap bersama.
BANGKAPOS.COM - Di beberapa daerah Indonesia, Tahun Baru Islam di bulan Muharram dirayakan dengan syukuran, memanjatkan doa, dan bersantap bersama.
Ada beberapa makanan yang selalu muncul saat perayaan Tahun Baru Islam seperti yang KompasTravel rangkum berikut ini.
1. Bubur suro

Bubur suro ini selalu keluar saat Tahun Baru Islam khususnya Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan.
Bubur suro terkenal dengan bumbu yang berbeda dengan bubur pada umumnya, seperti jahe, santan, dan sereh.
Di atas bubur suro biasanya ditaburi tujuh jenis kacang dan toping yang berbeda setiap daerah.
Biasanya selalu ada protein seperti telur dadar, ayam opor, atau empal, ada juga pendamping lain seperti perkeel dan timun.
2. Bubur merah putih
Beda dengan daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur yang menyantap bubur suro, masyarakat Jawa Barat menyantap bubur merah putih saat Tahun Baru Islam.
Bubur merah putih merupakan bubur dengan perpaduan rasa merah yang manis dari gula merah, sedangkan rasa gurih pada bubut putih dari santan.
Bubur merah putih ini disantap bersama di masjid oleh masyarakat Jawa Barat.

3. Gunungan hasil bumi
Warga Banyuwangi terkenal punya tradisi Grebek Tumpeng Suro yakni gunungan dengan berbagai
macam hasil bumi yang kemudian diarak satu kilometer.
Selesai diarak, tumpeng diperebutan warga dan dapat disimpan atau dimasak yang dipercaya dapat menjadi berkah.
4. Apem

Di beberapa daerah di Jawa Tengah, gunungan terdiri dari jajanan pasar yang disusun sedemika rupa. Biasanya apem selalu ada dalam gunungan tersebut.
Masyarakat Karanganyar, Jawa Tengah bahkan punya tradisi Wahyu Kliyu yakni melempar apem ke tikar yang telah dilapisi daun pisang. Tradisi ini untuk memohon anugerah kepada Tuhan.