Bawa Bayi Tiga Bulan Ngangkot di Bandung, Ini Alasan Yanti Enggan Meninggalkan Buah Hatinya

Bukan tanpa alasan Nuryanti HR alias Yanti (40) bekerja menjadi wanita sopir angkot di Bandung

Editor: khamelia
Daniel Andreand Damanik
Yanti dan anaknya Adriyan 

Sehari-hari, Yanti harus pintar-pintar dalam mengatur keuangannya.

Ia harus menyisihkan uang untuk beberapa keperluan.

Untuk setoran kepada pemilik angkot, Yanti harus menyisihkan Rp 100 ribu per hari.

Ia kemudian juga harus menyisihkan pengeluaran untuk susu, Rp 14 ribu per dus.

Setiap bulannya, Yanti juga membayar sewa rumah kontrakan, sebesar Rp 300 ribu.

Belum lagi untuk sewa lahan di mana angkotnya diparkirkan di sebuah halaman dekat rumah kontrakannya.

Yanti harus menyisihkan Rp 5.000 per hari untuk sewa lahan parkir.

Tak ketinggalan, ia juga harus menyisihkan uang untuk bensin angkotnya Rp 100 ribu per hari.

Perjuangan Yanti sebagai ibu tak berhenti sampai di situ.

Setiap hari, ia harus bangun dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB.

Kemudian, ia juga harus mencuci pakaian, masak, dan memandikan Adryan.

Barulah pada pukul 06.00 WIB, Yanti bersama bayinya pergi menggunakan angkot di parkiran.

Ia mencari nafkah sampai pukul 16.00 WIB.

Karena itu, pukul 17.00 WIB, Yanti sudah kembali ke rumah.

Cara Mengemudi

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved