Jangan Salah, Ini Niat Puasa Tasu'a dan Asyura Muharram dan Amalan yang Diperbanyak Selama Muharram
Jadwal dan niat Puasa Tasu'a dan Puasa Asyura Muharram 1441 Hijriyah akan disajikan, simak juga amalan baik lainnya di bulan ini.
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”
Istimewanya, niat puasa keduanya bisa dilafalkan di siang hari.
Orang yang mendadak di pagi hari ingin mengamalkan sunah puasa Tasu’a atau Asyura diperbolehkan berniat sejak ia berkehendak puasa sunah.
Karena kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib (menurut madzhab Syafi’i).
Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.
Ia juga dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Tasu’a atau Asyura di siang hari.
Berikut ini lafalnya.
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء أو عَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â awil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Tasu’a atau Asyura hari ini karena Allah SWT.
Ternyata ibadah sunah pada bulan ini tidak hanya berupa puasa saja.
Terdapat amalan sunnah berupa perbuatan-perbuatan sosial kepada sesama manusia yang juga akan diganjar Allah SWT dengan pahala jika dilaksanakan.
Keutamaan bulan Muharram tidaklah perlu disangsikan lagi, namun keutamaan itu harus diisi dengan berbagai amalan-amalan yang bermanfaat, sehingga keutamaan itu benar-benar bernilai, baik secara individual maupun sosial.
Para ulama sudah mengklasifikasikan jenis amalan yang hendaknya diperbanyak selama bulan Muharram yaitu: