Jokowi Harus Lakukan Ini Jika Tak Ingin Dilengserkan Mahasiswa seperti Soeharto, Wajib Dilakukan
Beberapa aksi sudah menggulirkan isu menuntut Joko Widodo (Jokowi) lengser dari jabatannya sebagai Presiden RI,
"Gerindra, Pak Prabowo, kami semua meskipun pahit sudah menerima hasil pemilu. Kami partai taat azas, taat konstitusi. Kami menghormati kemenangan Pak Jokowi meskipun merasakan ada kecurangan, tapi sudah menang, ditetapkan itu harus kita hormati," kata dia.

Siapa Permadi?
Dikutip dari Wikipedia.org, KRT Permadi Satrio Wiwoho atau biasa dikenal dengan nama Permadi, SH lahir di Semarang, Jawa Tengah, 14 Mei 1940.
Namun ada sumber lain yang menuliskan kelahiran tanggal 16 Mei 1940.
Sosok Permadi sangat menyukai warna hitam.
Hal itu terlihat dari setiap pakaian yang dikenakannya.

Ia selalu memakai tas kecil yang selalu diapit tangan dan yang paling unik dia selalu memakai taksi untuk kegiatan di luar gedung DPR.
Permadi menceritakan, alasan kecintaannya menggunakan pakaian hitam berawal dari kebiasaan yang diterapkan oleh Poernomo (ayah Permadi) sejak kecil.
Dalam keyakinannya, hitam memiliki makna tersendiri: Warna hitam melambangkan ilmu jawa yang paling tinggi atau dikenal dengan Sangkan Paraning Dumadi. Kedua, warna hitam adalah warna yang paling konsekuen.
"Anda pakai baju warna-warni, bayangan tetap hitam. Anda pakai pakaian warna kuning, tetap warna bayangan hitam. Artinya, apa yang dipikirkan, apa yang dilakukan, apa yang dirasakan, apa yang diucapkan dan apa yang diperbuat harus sama dan konsekuen" ujar mantan wartawan ini.
Lika-liku dalam kehidupan manusia sangat beragam, masa sulitpun pernah dirasakan Permadi.
Dia mengaku tidak menyangka dirinya bisa menjadi wakil rakyat dan merasakan keagungan gedung dewan yang terhormat.

Dia menuturkan, saat mulai merintis karier, segala macam pekerjaan pernah dilakoni.
Mulai menjadi kondektur, sopir taksi gelap, hingga menjadi pekerja lepas yang tidak mempunyai pendapatan tetap. Itu terjadi antara 1967-1969.
“Dalam hidup, saya tidak pernah ngoyo. Istilah jawanya, ngeli ning aja keli. Jadi, mengalir seperti air saja. Bahkan, saya juga menerapkan prinsip hidup seperti yang diterapkan Eyang Sosrokartono yang merupakan kakak dari RA Kartini, yaitu ngelampah tanpa bolo, sugih tanpa bandho dan menang tanpa ngasorake, dengan prinsip itu hidup akan semakin enak" kata pengagum tokoh Soekarno ini.