WIKI BANGKA

Menjelajahi Bukit Maras, Kapan Waktu Baik Mendaki Hingga Pantangan Pengunjung yang Harus Dipatuhi

Bukit Maras menyimpan beragam keindahan dan pemandangan alam yang menakjubkan, dengan ciri khas hutan lebat

Editor: nurhayati
Bangkapos.com/Nordin
Keindahan Bukit Maras, jalur pendakian dari Desa Berbura, Dusun Buhir, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka 

Ada beberapa jalur pendakian ke Bukit Maras yang sering ditempuh pendaki, salah satunya adalah melalui Dusun Buhir, Desa Berbura, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka.

BANGKAPOS.COM,BANGKA-- Bukit Maras menyimpan beragam keindahan dan pemandangan alam yang menakjubkan, dengan ciri khas hutan lebat, jalan terjal, curam dan bebatuan sepanjang jalur pendakiannya.

Bagi yang hobi berpetualangan dan mendaki, Bukit dengan ketinggian 669Mdpl juga merupakan puncak tertinggi di Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini cocok untuk dicoba.

Ada beberapa jalur pendakian ke Bukit Maras yang sering ditempuh pendaki, salah satunya adalah melalui Dusun Buhir, Desa Berbura, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka.

Keindahan Bukit Maras, jalur pendakian dari Desa Berbura, Dusun Buhir, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka
Keindahan Bukit Maras, jalur pendakian dari Desa Berbura, Dusun Buhir, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka (Bangkapos.com/Nordin)

Adapun jarak dari Kota Kabupaten ke Desa Berbura sekitar 1 jam lebih perjalanan menggunakan kendaraan, dengan jarak kurang lebih 45 kilometer.

Pendaki tidak perlu cemas jika baru pertama kali datang ke Bukit Maras, kebanyakan warga di Desa Berbura, Dusun Buhir sangat ramah dan bersedia menunjukan jalur pendakian.

Jika ingin mengetahui seluk beluk Bukit ini, sang juru kunci yakni Damino (50), wajib ditemui, biasanya para pendaki sering berhenti dan memarkirkan kendaraannya sebelum mendaki di rumahnya.

Ketika ditemui Minggu (27/10), dikediamannya, Damino, bercerita banyak tentang Bukit Maras, diantaranya tentang pendakian paling baik untuk mendaki bukit ini hingga pantangan saat naik.

Keindahan Bukit Maras, jalur pendakian dari Desa Berbura, Dusun Buhir, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka
Keindahan Bukit Maras, jalur pendakian dari Desa Berbura, Dusun Buhir, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka (Bangkapos.com/Nordin)

Dijelaskan Damino, kebanyakan pendaki yang ingin mendaki ke bukit Maras selalu datang setiap Sabtu malam Minggu. Dia berasumsi bahwa waktu tersebut adalah santai bagi mereka.

Sebetulnya menurut Damino, waktu yang paling baik untuk mendaki bukit ini adalah hari Kamis malam Jumat, bukan hari Sabtu malam Minggu.

"Kalau saya boleh sarankan hari Kamis malam Jumat itu paling baik mendaki Bukit Maras, biasanya saya sering malam itu, kalau Sabtu malam Minggu itu kurang baik untuk mendaki," terang Damino.

Dia melanjutkan, bagi pendaki pemula jarak tempuh Bukit Maras sekitar tiga jam paling cepat, dari kaki hingga puncak bukit, namun dirinya dan anak-anaknya butuh waktu satu sampai satu setengah jam sampai puncaknya.

Keindahan Bukit Maras, jalur pendakian dari Desa Berbura, Dusun Buhir, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka
Keindahan Bukit Maras, jalur pendakian dari Desa Berbura, Dusun Buhir, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka (Bangkapos.com/Nordin)

Biasanya kekuatan fisik yang menjadi faktor utamanya, karena jalan yang dilalui saat mendaki hampir semuanya tanjakan dengan bebatuan dan beberapa pohon tumbang.

"Anak saya ada tiga satu kelas dua SMA, itu mereka paling cepat ketika mendaki sekitar satu jam sampai puncak, kalau saya satu jam setengah mungkin karena umur juga kalau saya," katanya.

Namun para pendaki harus menjaga sikapnya saat mendaki, karena ada larangan adat dan umum saat datang ketempat ini.

Larangan umum seperti tidak membuang sampah sembarangan, merusak hingga menebang pohon, minum minuman keras dan membawa senjata tajam.

Sedangkan larangan adat di antaranya bersiul, tidak membawa makanan tertentu seperti telur hewan, pisang, bersiul, bermain gitar sambil menggendong panci dan bagi perempuan sebaiknya tidak mendaki saat haid.

"Pantangan ini wajib dipatuhi karena ada dendanya, kalau pantangan umum itu seperti membuang sampah sembarangan, kalau sampah sebaiknya dibawa turun lagi saat turun, sedangkan pantangan adat ini biasanya lebih ke pribadi, seperti kerasukan, kehilangan atau menambah teman, nyasar dan sebagainya," terang Damino.

Keindahan Bukit Maras, jalur pendakian dari Desa Berbura, Dusun Buhir, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka
Keindahan Bukit Maras, jalur pendakian dari Desa Berbura, Dusun Buhir, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka (Bangkapos.com/Nordin)

# Pengunjung Sepi Saat Musim Kemarau

Menurut Damino, ketika musim kemarau pengunjung yang mendaki ke bukit Maras cendrung sepi, hal itu dikarenakan sulitnya mendapatkan air sedangkan sumber air yang ada biasanya mengering.

"Kalau hari-hari normal atau musim penghujanlah biasanya penuh pendakian, puluhan hingga ratusan orang apalagi saat liburan, tapi berbeda dengan musim kemarau yang agak sepi," ungkapnya.

Tempat ini akan sangat menarik jika dikunjungi musim penghujan, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang hijau sekaligus air terjun dengan bebatuan khas berlokasi di pos satu.
Pengunjung yang mendaki ke bukit ini tidak dipungut biaya asalkan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan, jikapun berkenan mereka bisa memberikan seikhlasnya. (Bangkapos.com/Nordin)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved