Aksi Anarkis Penambang Ilegal di Desa Sijuk Berakhir Damai Ini Kesepakatan Kedua Belah Pihak

Aksi Anarkis pada saat penertiban Tambang Ilegal di Desa Sijuk Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung, Sabtu (2/11/2019) berujung damai

Penulis: Dede Suhendar | Editor: M Zulkodri
(posbelitung.co/dede s)
Wakil Gubernur Kepulauan Babel Abdul Fattah dan Kasatpol PP Yamoa berdamai dengan masyarakat penambang, Sabtu (2/11/2019). (posbelitung.co/dede s) 

BANGKAPOS.COM -Aksi Anarkis pada saat penertiban Tambang Ilegal di Desa Sijuk Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung, Sabtu (2/11/2019) berujung damai.

Walaupun Puluhan Petugas Luka-luka dan tujuh mobil mengalami rusak termasuk mobil dinas Wakil Gubernur Babel, Abdul Fatah,. aksi anarkis yang dilakukan para penambang ilegal di Hutan Lindung Pantai Berkahir Damai.

Perdamaian itu setelah melakukan pertemuan selama beberapa jam, akhirnya Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Babel Abdul Fattah dan Kasat Pol PP Yamoa bersama penambang di Desa Sijuk berakhir damai, Sabtu (2/11/2019).

Kedua belah pihak sudah menandatangani surat damai setelah dimediasikan oleh Kapolres Belitung AKBP Yudhis Wibisana dan Dandim 0414 Belitung Letkol Inf Indra Padang di Kantor Camat Sijuk.

Meskipun demikian, kedua belah pihak tetap dimintai keterangan sebagai dokumen hukum dari kejadian tersebut.

Tadi kedua belah sudah mufakat tidak melanjutkan masalah ini," ujar Kapolres Belitung AKBP Yudhis Wibisana saat menggelar konfrensi pers usai pertemuan.

"Mediasi ini keinginan kedua belah pihak, saya dengan Pak Dandim hanya memediasikan saja. Tadi semuanya sudah mufakat tidak melanjutkan masalah ini," ujar Kapolres Belitung AKBP Yudhis Wibisana saat menggelar konfrensi pers.

Ia menegaskan bahwa jajaran TNI Polri tetap mengutamakan ketertiban dan menciptakan situasi kamtibmas di Kabupaten Belitung tetap aman dan damai sebagai daerah destinasi pariwisata.

Yudhis juga menegaskan bahwa kericuhan yang terjadi pada dasarnya tidak semencekam apa yang dibahas di media sosial.

Ia mengungkapkan keributan dipicu saat petugas gabungan dari Satpol PP, Dinas Kehutanan dan BLHD Provinsi Kepulauan Babel melakukan penertiban TI rajuk di Sungai Sengkelik, Desa Sijuk, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung.

Lalu, berdasarkan informasi lisan dari masyarakat terdapat peralatan seperti mesin robin dan lainnya yang dibakar serta diamankan petugas gabungan tersebut.

Sehingga memicu emosi masyarakat untuk melawan petugas dan terjadi kericuhan di lokasi penertiban.

Akibat kejadian tersebut tujuh unit mobil petugas dirusak dan satu unit motor dibakar berikut pakaian serta barang milik petugas.

Selain itu, tujuh petugas Satpol PP yang terluka dan mendapatkan perawatan di RSUD Marsidi Judono Tanjungpandan.

Namun, khusus Wakil Gubernur Kepulauan Babel Abdul Fattah sendiri tidak mengalami luka apapun.

"Intinya kejadian ini merugikan kedua belah pihak, baik di pihak masyarakat maupun petugas," ujarnya.

Masuk Kawasan HLP

Wakil Gubernur Kepulauan Babel Abdul Fattah mengatakan kegiatan penertiban petugas gabungan berawal dari informasi masyarakat tentang adanya aktifitas TI rajuk ilegal.

Kemudian, berdasarkan hasil kroscek dari Dinas Kehutanan Provinsi Kepulauan Babel kawasan Sungai Sengkelik, Desa Sijuk, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung masuk kawasan Hutan Lindung Pantai (HLP).

"Berdasarkan hal tersebut, kemudian kami lakukan pengamatan langsung. Kami melaksanakan tugas ini dalam rangka penertiban, apabila kami tidak melakukan itu berarti kami tidak menindaklanjuti laporan-laporan dari masyarakat," ujarnya.

Akan tetapi, lanjutnya, pada saat pelaksanaannya terjadi hal-hal yang tidak inginkan dan situasi sudah tidak terkendali.

Menurutnya secara aturan kawasan HLP tidak bisa dilakukan kegiatan penambangan dalam artian kegiatannya ilegal.

20 Petugas Satpol PP Luka-luka

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat PP) Provinsi Kepulaun Bangka Belitung Yomoah mengatakan 20 orang petugas Satpol PP hingga saat ini mengalami luka - luka.

Puluhan orang tersebut sekarang sudah berada di kantor Polsek Sijuk.

20 orang petugas tersebut, diluar dari tujuh orang yang sekarang ini sedang di rawat di RSUD H Marsidi Judono Kabupaten Belitung.

"Kami tidak akan banyak berkomentar, karena masih ada yang di rumah sakit, dan ada 20 orang anggota kami yang luka-luka," kata Yamoa kepada posbelitung.co, sabtu (2/11/2019).

Sedangkan untuk kendaraan yang rusak, secara keseluruhan ada delapan kendaraan. Tujuh di antaranya mobil dan satu unit motor.

"Satu motor dinas dibakar. Termasuk HP (Handphone) anggota kami beberapa di bakar, berikut dengan baju dinas kami, yang ada HP dan duit (uang tunai) ikut dibakar," ujarnya.

Yamoa, hingga sekarang belum bisa memprediksi berapa jumlah kerugian akibat dari kericuhan yang berlangsung saat pelaksanaan razia tambang inkonvensional di aliran sungai sengkelik, Desa Sijuk, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung tersebut.

"Kami belum bisa prediksi kerugian berapa. Kalau untuk koordinasi dengan aparat setempat, kami sebetulnya ada berkoordinasi, suratnya sudah di siapkan, tapi belum kami serahkan," bebernya.

Ditanya mengenai ada salah satu personil Satpol PP Provinsi Babel yang mengalami putus jari. Yamoa belum ingin berkomentar terlalu jauh.

"No komen ya, no komen," kata dia.

Tujuh Mobil Rusak, Termasuk Mobil Dinas Wakil Gubernur

Ada beberapa mobil kendaraan yang digunakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Bangka Belitung (Babel) mengalami kerusakan di tempat parkir atau berada tidak jauh dari lokasi pelaksanaan razia oleh petugas, Sabtu (2/11/2019).

Dari informasi, mobil yang mengalami kerusakan tersebut satu unit mobil truck Dalmas warna coklat milik Satpol PP Belitung Timur, satu unit mobil truk warna kuning milik Dinas Kebersihan Kabupaten Belitung Timur dan satu unit mobil CRV warna putih yang digunakan Wakil Gubernur Provinsi Bangka Belitung Abdul Fatah.

Tiga kendaraan tersebut, merupakan mobil berplat merah. Sedangkan untuk mobil lainnya yaitu berplat hitam yang rusak, mobil Avanza warna hitam, mobil Suzuki R3 warna abu-abu, Suzuki R3 warna putih dan mobil Hailux double kabin warna hitam.

Seluruh mobil - mobil itu mengalami kerusakan di bagian kaca, alias kaca pecah, baik di bagian kaca depan maupun bagian kaca samping kiri kanan dan belakang.

Gubernur Akui Penertiban Tambang Ilegal Bukan Perkara Mudah

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman sangat menyayangkan peristiwa pengepungan Wakil Gubernur Babel Abdul Fattah dan rombongan Satpol PP Babel di Sijuk, Belitung, Sabtu (2/11/2019).

Apalagi massa yang tidak senang ada penertiban tambang ilegal mengamuk dan merusak tujuh mobil termasuk kendaraan yang ditumpangi wagub.

Erzaldi menyebutkan, kejadian ini membuktikan upaya Pemprov Babel untuk melakukan tata kelola tambang timah bukan perkara mudah.

Menurutnya, pemda akan mendapatkan benturan dan penolakan yang penuh risiko.

"Saya prihatin dan menyayangkan kejadian ini, apalagi sampai ada petugas Satpol PP terluka," ujar Erzaldi, Sabtu malam.

Selanjutnya, dia akan berkoordinasi dengan Forkopimda untuk membahas dan menyelesaikan masalah tersebut.

Erzaldi sadar, pasir timah menjadi sektor yang tak bisa ditinggalkan untuk membantu perekonomian masyarakat.

Namun, pola penambangan yang harus ditata sesuai dengan aturan hukum di Indonesia.

Sekadar diketahui, penertiban tambang ilegal di Sungai Sengkelik, Desa Sijuk, Kecamatan Sijuk berakhir ricuh.

Para petugas Satpol PP Babel dan Wagub Babel sempat dikabarkan dikepung masyarakat.

Dari video amatir berdurasi dua menit yang beredar, setidaknya ada tujuh mobil yang dirusak massa.

Satu di antarnya dilaporkan adalah kendaaran dinas yang digunakan Abdul Fatah.

Sejumlah petugas Satpol PP juga dikabarkan terluka akibat kejadian ini.(*)

(posbelitung.co/dede s/Bangkapos.com)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved