Sukmawati Angkat Bicara soal Tuduhan Menistakan Agama: Saya Dirugikan, Ada Tangan Jahil Edit Kalimat

Dituduh Menistakan Agama, Sukmawati: Saya Dirugikan, Ada Tangan Jahil Edit Kalimat Saya

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
DISKUSI KEBANGSAAN - Ketua Umum PNI Marhaenisme, Sukmawati Soekarnoputri menyampaikan sambutannya pada diskusi kebangsaan bertajuk Siaga Pancasila, di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Senin (15/5/2017). Sebelum menhadiri diskusi, putri Bung Karno ini terlebih dulu mendatangi Mapolda Jabar menindaklanjuti pelaporannya tentang tindak pidana penodaan terhadap lambang dan dasar negar dengan terlapor Imam Besar FPI, Habieb Rizieq Shihab. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

Sukmawati Angkat Bicara soal Tuduhan Menistakan Agama: Saya Dirugikan, Ada Tangan Jahil Edit Kalimat Saya

BANGKAPOS.COM -- Putri mantan Presiden RI pertama Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri memberikan tanggapan mengenai dugaan dirinya yang dituduh menistakan agama di sebuah acara peringatan Hari Pahlawan 2019 beberapa waktu lalu.

Ia mengungkapkan ada tangan jahil yang memotong pernyataan lengkapnya.

Sukmawati memberikan tanggapannya dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Senin (18/11/2019).

Dilansir melalui tayangan Youtube Kompas TV, kejadian tersebut berlangsung pada 11 November 2019 dalam acara peringatan Hari Pahlawan.

Dalam penyampaian Sukmawati, terdapat dua hal yang kemudian bermasalah dan berujung laporan ke pihak kepolisian.

Fahri Hamzah Terang-terangan Nyatakan Siap Bela Ahok: Kalau soal Talenta, BUMN Perlu Saudara Ahok

Sukmawati dianggap membandingkan Alquran dengan Pancasila, dan dianggap membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Soekarno.

Sukmawati Soekarnoputri (Youtube KompasTV)
Sukmawati Soekarnoputri (Youtube KompasTV)

Merasa Dirugikan

"Jadi setelah ibu perhatikan dan ibu amati, saya merasa sangat dirugikan," ucapnya.

Ia mengungkapkan adanya tangan-tangan jahil untuk merubah dan mengedit kalimat yang disampaikan Sukmawati.

"Itu mengecohkan semua masyarakat Indonesia seolah-olah begitulah yang ibu Sukmawati katakan," ucapnya.

Sukmawati mengungkapkan acara tersebut diadakan oleh Humas Polri.

Link Live Streaming Mola TV Timnas Malaysia Vs Indonesia Pukul 19.45 WIB, Bisa Pakai Ponsel di Sini

"Acara diadakan oleh Focus Group Discussion dari Humas Polri yang rutin mengadakan acara-acara, kebetulan setelah Hari Pahlawan, 11 November diacarakan. Saya salah satu narasumber, sebagai putri proklamator," ucapnya.

Acara tersebut bertemakan "Bangkitkan Nasionalisme, Menangkal Radikalisme, dan Berantas Terorisme".

Sukmawati menjadi salah satu narasumber.

Sukmawati menyebut dirinya hanya menyampaikan sesuai dengan tema yang diusung.

"Saya mengikuti alur sesuai tema," ucapnya.

NASA Sebut Asteroid akan Hantam Bumi, Benarkah Ancaman Kepunahan Umat Manusia di Tahun 2022?

Sukmawati mengungkapkan dirinya menceritakan tentang nasionalisme di Indonesia yang bangkit mulai awal abad ke-20.

"Nasionalisme Indonesia itu kan memang mulai bangkit mulai ada di awal abad 20. Itu sudah menjadi trend. Sebelum abad itu belum ada ideologi nasionalisme. Jadi itulah yang saya pahami karena saya pikir saya ahli lah untuk urusan cerita sejarah Indonesia," jelasnya.

Hanya Mengutip

Sukmawati mengaku pertanyaan yang dilontarkan hanya mengutip pertanyaan dari perekrut calon radikalis dan teroris.

"Yang diedit adalah kata-kata saya, kalimat saya, dieditnya menjadi 'mana lebih bagus, Alquran dengan Pancasila', padahal itu bukan ucapan saya yang demikian," ucapnya.

Sukmawati mengaku ada kata-kata yang dihilangkan.

Bibir Barbie Kumalasari Bengkak Setelah Sulam Bibir, Ngaku Serem Lihat Bibirnya: Kayak Ikan Lohan

"Sebelumnya ada ucapan 'dari para perekrut calon-calon radikalis dan teroris'. Saya bercerita, saya mendapatkan info, kalau cara untuk merekrut radikalis atau teroris itu, salah satu pertanyaannya demikian, mana lebih bagus, Alquran apa Pancasil," ucapnya.

Sukmawati menegaskan bukan dirinya lah yang membuat sendiri pertanyaan tersebut.

"Jadi bukan saya yang mengarang pertanyaan itu," ungkapnya.

Ditanya mengenai anggapan membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Soekarno, Sukmawati menjelaskan hanya ingin mengetahui apakah generasi muda memahami sejarah bangsa.

"Kebanyakan (audience) kan generasi muda, mahasiswa, kemudian kan Ibu ingin tahu ya, generasi muda tahu sejarah nggak sih, apakah tau sejarah bangsanya sendiri Indonesia, ataukah hanya tahu sejarah Nabi Yang Mulia Muhammad," jelasnya.

Ruben Ungkap Sarwendah Siapkan ASI Kakak Thalia, Betrand Peto Sedih: Waktu Kecil Minum Teh Manis

Sukmawati mengungkapkan dirinya melontarkan pertanyaan tersebut namun dengan penjelasan penyebutan waktu awal abad 20.

"Saya tanya gitu lho, tapi dengan penjelasan di awal abad 20. Memang nasionalisme ada dan mulai di abad 20. Kemudian yang berjuang pun secara fakta sejarah itu dimulai oleh Insinyur Soekarno dan kawan-kawan," ucapnya.

Terkait dugaan penistaan agama, Sukmawati menepis hal tersebut.

Dirinya mengungkapkan mencintai Rasulullah Muhammad SAW.

"Saya nggak menistakan Agama, saya sangat memuliakan, saya cinta kepada Rasul, jadi kalau saya melontarkan itu saya kira saya menghormati kedua tokoh besar," ucapnya.

Bukti-Bukti Kerinduan Mulan Jameela Kepada Dhani, eks Rekan Duet Maia Estianty Tangisi Momen ini

Resmi Dilaporkan

Tuduhan penistaan agama oleh Sukmawati Soekarnoputri sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya.

Melansir Kompas.com, organisasi masyarakat Forum Pemuda Islam Bima melaporkan Sukmawati ke Bareskrim Polri atas tuduhan penodaan agama, Sabtu (16/11/2019).

Laporan tersebut atas nama Imron Abidin, perwakilan dari Forum Pemuda Islam Bima.

Ketua Umum PNI Marhaenisme, Sukmawati Soekarnoputri. (Tribunnews.com)
Ketua Umum PNI Marhaenisme, Sukmawati Soekarnoputri. (Tribunnews.com)

Kuasa hukum pelapor, Dedi Junaedi mengungkapkan Sukmawati dilaporkan atas pernyataannya dalam sebuah forum diskusi.

"Ibu Sukmawati kan sedang mengadakan forum diskusi masalah radikalisme dan terorisme. Nah, ini beliau menyampaikan beberapa poin yang menurut kami perbuatan penistaan terhadap agama Islam," ujar Dedi.

Diketahui, forum diskusi tersebut tertanggal 11 November 2019.

"Kami ini keberatan terhadap pernyataan Ibu Sukma dalam diskusi tertanggal 11 November 2019 itu yang beredar lewat video di Youtube" lanjut dia.

Dua poin laporan yang dilayangkan yaitu Sukmawati membandingkan Alquran dengan Pancasila, dan membandigkan Nabi Muhammad SAW dengan Soekarno.

Ampuh Mengurangi Sembelit, Diabetes Hingga Usir Jerawat, Ini 8 Manfaat Pare untuk Kesehatan

Dikatakannya, pernyataan adik Megawati Soekarnoputri tersebut diduga melanggar pasal 156 a Jo pasal 28 ayat (2) terkait penodaan agama.

Pihaknya juga telah menyerahkan bukti kepada kepolisian.

"Kami telah menyerahkan barang bukti berupa satu buah CD berisi video serta empat lembar print out screenshot," lanjut Dedi.

 (TRIBUNNEWS.COM/Wahyu Gilang Putranto) (Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Diduga Nistakan Agama, Sukmawati Soekarnoputri: Saya Dirugikan, Ada Tangan Jahil Edit Kalimat Saya dan juga telah tayang di serambinews.com dengan judul Dituduh Menistakan Agama, Sukmawati: Saya Dirugikan, Ada Tangan Jahil Edit Kalimat Saya

Sempat Berdebat sama Tunangan, Kesha Ratuliu Ungkap Alasannya Memutuskan Berhijab

LIVE STREAMING Malaysia vs Indonesia, Larangan dan Imbauan Bagi Suporter Indonesia, Tonton di Sini

Sederet Fakta Unik Aceh, Wanita dengan Mahar Termahal, Aturan Khusus Hingga Surga Bagi Pecinta Kopi

Kronologi Teror Sperma Tasikmalaya, Pelaku Targetkan Wajah Wanita Hingga Dilakukan di Tempat Ramai

Bacaan Niat Puasa Senin Kamis, Lengkap dengan Arti hingga Manfaatnya bagi Kesehatan Tubuh, Yuk Puasa

Setelah Cerai, 4 Selebriti Cantik ini Betah Menjanda, Ternyata Ada Mantan Raffi Ahmad & Irwan Mussry

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved