Pertama Dalam Sejarah Israel, Benjamin Netanyahu Didakwa Lakukan Penipuan & Pelanggaran Kepercayaan
PM Israel Benjamin Netanyahu Didakwa Melakukan Penyuapan, Penipuan, dan Pelanggaran Kepercayaan
Pertama Dalam Sejarah Israel, Benjamin Netanyahu Didakwa Lakukan Penipuan & Pelanggaran Kepercayaan
BANGKAPOS.COM, JERUSALEM -- Jaksa Agung Israel, Avichai Mandelblit, pada hari Kamis (21/11/2019), mendakwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas tuduhan yang meliputi penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan.
Adapun Netanyahu didakwa dalam tiga kasus berbeda oleh Jaksa Agung Israel, Avichai Mandelblit.
Kasus pertama, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dituduh melanggar kepercayaan publik dan penipuan.
Kasus yang dikenal sebagai 1000 ini melibatkan produser Hollywood Israel Arnon Milchan.
Milchan diduga diminta untuk membeli barang-barang mewah untuk Netanyahu dan istrinya.
• Gadis Pinrang Ini Tewas Gantung Diri, Status FB-nya Berisi: Gw yang Berjuang, Gw Juga yang Terbuang
Dalam kasus kedua, Netanyahu kembali dituduh melanggar kepercayaan publik dan penipuan.
Kasus yang dikenal dengan sebutan 2000 ini, berkaitan dengan kesepakatan untuk liputan media yang menguntungkan.
Netanyahu dituduh melakukan kesepakatan terselubung dengan Arnon Mozes, penerbit harian terkemuka berbahasa Ibrani, Yedioth Ahronoth.
Sementara dalam kasus ketiga yang dikenal sebagai 4000, Netanyahu didakwa melakukan pemberian suap kepada Perusahaan Bezeq Telecom Israel.
Dalam kasus ini, PM Israel Benjamin Netanyahu dituduh memberikan suap dengan imbalan liputan yang menguntungkan di situs web berita perusahaan.
• Jenguk Bundanya Aurel, Atta Halilintar Bawa Barang Ini untuk Ashanty, Istri Anang: Padang Apa Nih?
Dakwaan ini menjadikan Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri pertama dalam sejarah Israel yang didakwa saat masih menjabat.
Jaksa Agung Israel, Avichai Mandelblit akan meminta Knesset (parlemen Israel) untuk melepaskan kekebalan Netanyahu, sebuah proses yang bisa memakan waktu 30 hari.
Polisi Israel Tahan Gubernur Yerusalem
Sementara itu, polisi Israel telah menahan Gubernur Yerusalem Adnan Ghaith pada hari Kamis (21/11/2109), menurut saksi mata.