Gerhana Matahari Cincin
Mitos Gerhana Matahari Cincin, Ada yang Pukul Kentongan tapi Kini Lenyap Ditelan Zaman
Di beberapa daerah di Nusantara, terdapat berbagai cerita terkait fenomena Gerhana Matahari.
Kepada Bethoro Suryo, Buto mengancam suatu saat akan menelannya.
Tak hanya itu, ia juga mengancam akan memakan bulan di malam hari.
Akhirnya, ketika matahari atau bulan menjadi gelap karena gerhana nenek moyang selalu membunyikan gejok lesung (penumbuk padi) dan memukul kentongan.
Hal ini dilakukan agar si Buto melepaskan matahari atau bulan.
“Zaman dulu, kalau tiba-tiba ada gerhana, langsung bunyikan lesung dan kentongan. Sambil bilang, to buto kui ojo di untal lepeh o (Buto itu jangan dimakan, keluarkan dari mulutmu),” katanya.
Tetapi Buto sudah terlanjur menelan matahari dan bulan.
Tanpa sadar jika ia tidak memiliki perut.
Sehingga meski ditelan, matahari maupun bulan tetap keluar lagi.
“Cerita mitosnya seperti itu, itu dulu zaman sebelum ada HP dan TV. Kalau sekarang mungkin sudah dilupakan dan jarang diceritakan,” kata dia.
Apa Itu Gerhana Matahari?
Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi.
Dilansir dari laman bmkg.go.id bahwa fenomena yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan Matahari, Bumi, dan Bulan ini terjadi pada saat fase bulan baru.
Adapun Gerhana Bulan terjadi ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan dan terjadi pada saat fase purnama.
Baik Gerhana Matahari maupun Gerhana Bulan, peristiwanya dapat diprediksi dengan tingkat akurasi yang tinggi. Pada tahun 2019 ini diprediksi terjadi lima kali gerhana, yaitu:
1. Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 5-6 Januari 2019 yang tidak dapat diamati dari Indonesia,