Tragis Bocah 8 Tahun Jadi Korban Bully Hingga Dibakar Teman Sekolahnya, Ibu : Mereka Monster
Tragis Bocah 8 Tahun Jadi Korban Bully Hingga Dibakar Teman Sekolahnya, Ibu : Mereka Monster
Melansir Mirror UK, kejadian ini berawal ketika Kyrylo Yatsun tengah bermain di taman dekat rumahnya.
• Merasa Dikambinghitamkan Keluarga Lina, Teddy Singgung Uang 250 Juta, Bantah Halangi Komunikasi Sule
Entah atas sebab apa, beberapa teman -teman dari sekolahnya yang berusia lebih tua tiba-tiba merundung bocah berusia 8 tahun tersebut.
Teman-teman sekolahnya tersebut menyiram tubuh Kyrylo Yatsun dengan bensin sebelum akhirnya menyulutnya dengan api.
Kyrylo Yatsun yang menjadi korban pun langsung berteriak ketakutan dan menangis minta tolong saat api melahap baju dan tubuhnya.
Bukannya menolong, teman-temannya yang melihat kejadian ini justru tertawa-tawa.
Warga sekitar yang melihat kejadian tersebut langsung berusaha menyelamatkan Kyrylo Yatsun dari kobaran api dan melarikannya ke rumah sakit terdekat.
Kyrylo Yatsun dilaporkan mengalami luka bakar sekitar 35 persen di bagian kepala, tangan dada dan panggul.
• Inilah 5 Drama Korea Penuh Percintaan dan Skandal Tayang Januari 2020, Bisa Nonton Disini
Setelah 10 hari menjalani perawatan di ruang intensif, Kyrylo Yatsun masih belum melewati masa kritis.
Bocah 8 tahun tersebut terjebak dalam koma dan tengah berjuang antara hidup dan mati.
Ibu korban yang bernama Eugenia Yatsun mengatakan tak habis pikir bagaimana bisa putra semata wayangnya menjadi korban perundungan.
Padahal, menurut pengakuannya sebagai ibu, Kyrylo Yatsun adalah anak yang baik, periang dan memiliki banyak teman.
"Ketika hal mengerikan ini terjadi, aku sedang memasak di rumah. Lalu tiba-tiba saja sekelompok anak-anak datang dan mengatakan kalau tubuh Kyrylo terbakar," ucap Eugenia Yatsun.
Eugenia Yatsun mengatakan bahwa anak-anak yang membakar tubuh putranya sama sekali tidak memiliki alasan untuk melakukan hal tersebut.
Mereka tidak menyimpan dendam kepada putranya, aksi pembakaran itu hanya semata iseng yang tak beralasan.
"Mereka tega melakukan hal tersebut kepada anakku tanpa ada alasan. Mereka harus bertanggung jawab. Mereka bukan anak-anak, mereka monster!" ucap Eugenia Yatsun sembari menangis.