Diarak Keliling Polda Sumut, Oknum Perwira dan Bintara Ketahuan Nyabu dan Rekam Polwan Lagi Mandi
2 Oknum Polisi Kepergok Rekam Polwan saat Mandi dan Gunakan Sabu, Polda Sumut Kenakan Sanksi Ini
Satpam itu pun tampak berkomunikasi dengan seseorang melalui handy talkie (HT).
Dua orang pria kemudian datang menghampiri mereka, dengan mengenakan seragam satpam serta kemeja batik.
Begitu turun dari motor, mereka langsung melakukan penganiayaan terhadap sang pasien.
Pasien itu juga tampak dibentak, sebelum akhirnya ditarik dan diminta naik ke atas sepeda motor.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama RSJ DR Soeharto Heerdjan, Laurentius Panggabean buka suara.
Menurutnya, aksi oknum satpam itu hukumannya cukup berat.
"Saya pastikan itu memang berat hukumannya," ujarnya.
"Kalau itu menyangkut tentang HAM ya, hak asasi manusia, apalagi dia pasien."
Ia juga menambahkan bahwa tidak ada pasal-pasal yang bisa membela pelaku.
"Tidak ada pasal-pasal yang membenarkan itu, dibela enggak ada," ungkapnya.
Lebih lanjut, pihak rumah sakit juga mengatakan bahwa pasien itu tidak kabur karena tidak mampu membayar biaya perawatan.
Kabur Seusai Olahraga
Dikutip dari Kompas.com, pasien RSJ berinisial F (27) itu mencoba kabur setelah melakukan olahraga pagi.
F disebut mencoba kabur dengan memanjat pagar rumah sakit.
"Keliling olahraga lalu pasien kabur. Pas sudah dapat (tertangkap) tangannya tapi dia nyikut anggota."
"Langsung dia turun, langsung loncat ke arah jembatan layang Grogol," ujar seorang petugas keamanan yang tak mau disebut namanya di RSJ Soeharto, Jakarta Barat, Selasa (10/12/2019).
Sementara itu, Laurentius kemudian menjelaskan bahwa pasiden dikejar sampai keluar, namun penangkapannya tidak sesuai SOP.
"Kejar sampai keluar dari RS yang penting kan pasien aman," beber Lauren di RSJ, Grogol, Jakarta Barat, Selasa (10/12/2019).
"Lalu dikejar tapi mungkin pas ketangkap prosedur yang terjadi enggak sesuai dengan SOP kami."
"Karena dia lari kemudian dikejar, setelah didapat seolah-olah itu yang lari bukan pasien, seolah-olah kriminal, ini yang disayangkan," sambungnya.
Ia pun meminta maaf kepada semua pihak, termasuk keluarga pasien atas insiden ini.
"Memang kepada pihak keluarga sudah kami sudah meminta maaf, memang ini sesuatu yang di luar perkirakan kita."
"Dan untuk pihak keamanan akan meninjau kerja sama," ungkapnya.
Menurut Laurentius, pasien diduga kabur karena halusinasi.
"Pasien jiwa berbeda dengan pasien biasa, rasa ingin lari keluar mereka itu kerap terjadi, jadi kita kejar untuk hindari dia dari risiko terjatuh atau tertabrak," tegas Laurentius.
(Surya/Sarah Elnyora)
Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Tubuh Masih Terpasang Infus, Pria ini Nekat Hubungan Intim dengan Pacar di Ranjang IGD Rumah Sakit