Anak Mereka Main di Situ, Warga Menolak Rusunawa Pangkalarang Jadi Tempat Karantina ODP Covid-19

BANGKAPOS.COM,BANGKA -- Rencana Pemerintah Kota Pangkalpinang menggunakan Rusunawa sebagai tempat karantina ornag dalam pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ringan gejala virus corona mendapat penolakan warga Pangkalarang.

Warga di kawasan Pangkalarang Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memblokir jalan masuk ke Rusunawa, Selasa (31/3/2020).

Hal Ini dilakukan sebagai bentuk penolakan warga tehadap rencana dijadikannya Rusunawa sebagai tempat merawat pasien virus corona.

Warga khawatir jika ini dilakukan akan berimbas dan menular kepada mereka.

Apalagi Rusunawa kerap dijadikan anak anak sebagai tempat bermain.

"Apapun alasanya kami menolak Rusunawa dijadikan tempat perawatan pasien corona. itu kan di tengah kampung, anak anak kami kerap main di sana ya takut ketularan kami. Memang tidak ada tempat lain apa?" kata Dotri warga ditemui saat memblokir jalan.

Pantauan bangkapos.com selain memblokir jalan masuk warga juga memasang baleho besar menolak rencana Rusunawa dijadikan tempat perawatan pasien corona.

Sebelumnya, pemerintah Kota Pangkalpinang menyiapkan 100 unit kamar di Rusunawa Pangkalarang, yang dijadikan tempat karantina untuk orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) ringan.

Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil (Molen), menyatakan, pemkot siap memerangi Covid-19 dan pihaknya getol berupaya melakukan pencegahan-pencegahan agar masyarakat terhindar dari pandemi ini.

Molen menyebut, unit yang digunakan untuk ruang karantina hanya perlu dibersihkan dan menambah perlengkapan, seperti tempat tidur maupun kipas angin.

"Kita sudah siap untuk tempatnya, tinggal masukkan barang-barang. Minggu ini dikerjakan, satu minggu lah kira-kira untuk pengerjaannya selesai," kata Molen usai meninjau lokasi, Senin (30/3/2020).

Dia menuturkan, ruang karantina yang diperuntukkan bagi ODP ini, yakni bagi mereka yang merasa tidak mampu dari segi finansial dan mencari kebutuhan gizi baik.

Sebaliknya, bagi orang dengan status ODP ingin menjalankan karantina di rumah masing-masing, tetap dipersilahkan namun harus melalui pemantauan tim medis pemkot.

"Bagi yang tidak mampu dan mau saja. Yang ODP tidak mau, tidak masalah bisa di rumah," kata Molen.

Molen menuturkan, pihaknya akan melakukan sosialisasi ke penghuni dan warga setempat setelah penyelesaian ruangan ini. (*)