WIKI BANGKA
Sunset di Puncak Bukit Maras, Letih Pendaki Terbayarkan
Sesampainya di puncak kita akan disugukan dengan pemandangan hutan yang indah dan akan sambut Sunset yang bergitu jelas terlihat.
Penulis: Yuranda | Editor: Ardhina Trisila Sakti
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Pulau Bangka memiliki pesona wisata, tak hanya pantai.
Ada Bukit Maras tertinggi di Pulau Bangka. rasa capek selama mendaki akan terbayar lunas saat mencapai puncak.
Sesampainya di puncak kita akan disugukan dengan pemandangan hutan yang indah dan akan sambut Sunset yang bergitu jelas terlihat.
Saat di puncak Maras ini para pendaki bisa mendirikan tenda, tepat di puncak itu terdapat tanah datar yang tidak begitu luas dengan permukaan berbatuan dan rumput.
Di sana hanya bisa mendirikan tenda kurang lebih sekitar 10 tenda saja, memang tidak begitu karena terdapat jurang di sekeliling daerah itu.
Setelah 4 jam perjalanan yang melelahkan akhirnya sampai juga di Puncak Maras.

Rasa capek hilang seketika saat kaki telah menapak di puncak. Pemandangannya indah, apalagi saat sunset.
Semua langit berubah warna menjadi jingga dan sunrise tidak kalah indah yang memberikan sinar yang menakjubkan.
Saat malam hari para pendaki juga disuguhkan dengan lampu-lampu rumah warga mulai dinyalakan.
Pemandangan dari atas amat indah. Dengan suasana hening dan terdengar samar-samar suara obrolan di tenda tenda pendaki.

Di kaki Bukit Maras terdapat Air Terjun kecil yang hanya memiliki ketinggian beberapa meter dan dikelilingi batu-batu granit raksasa.
Walaupun kecil, air terjun ini tidak pernah kering saat musim kemarau. Bahkan warga sekitar sering mandi, mencuci dan mengambil air minum di air terjun ini.
Setelah menginap sehari di puncak Maras, pendaki turun ke kaki bukit lalu melepas lelah di air terjun ini.
Airnya yang dingin, sejuk dan jernih membuat rasa lelah sehabis mendaki dan turun hilang seketika.
Bukt Maras juga merupakan hutan konservasi, banyak pohon-pohon yang tumbuh di sana.
Udara amat sejuk, kita bisa menyegarkan pikiran yang jenuh dengan rutinitas di kota yang semrawut apalagi di musim pandemi covid-19 saat ini.
Mitos Pantangan Mendaki Bukit Maras
Bagi pengunjung yang ingin mendaki ke Bukit Maras Desa Berbura, Kabupaten Bangka harus mematuhi larangan atau pantangan untuk mendaki.
Apa saja pantangannya? Menurut Kepala unit pengurus wisata Bukit Maras Damino, pendaki dilarang membawa tiga jenis pisang.
Seperti pisang raja, pisang emas dan pisang rejang. Kemudian tidak boleh membawa minuman alkohol, telur asin, ketan atau barang sesajen lainnya.
"Kalau tidak mematuhi larangan tersebut mereka akan diikuti dan kerasukan," ujar Damino, Minggu (5/7/2020) di lokasi pintu masuk Bukit Maras Desa Berbura Kecamatan Riausilip.

Sementara itu bagi wanita yang sedang datang bulan diperkenankan naik jika memakai gelang resam yang sudah mereka persiapkan.
"Kami stop tinggal disini kalau ada yang membawa barang larangan adat sering terjadi kerasukan, tertawa sendiri dan menangis. Dan juga kalau wanita datang bulan yang pengen naik kami sediakan gelang resam karena wanita datang bulan sangat rentan," ungkapnya.

Selain pendaki lokal, Bukit Maras ini juga kerap dikunjungi oleh wisudawan atau pendaki internasional.
Seperti dari india, Yunani, dan Jepang, mereka ke sini dengan tujuan meneliti kupu-kupu dan melakukan penelitian lainnya.
"Ada juga pendaki dari luar negeri pernah kesini dari India, Yunani dan Jepang yang sempat meneliti kupu-kupu," katanya.
Sementara itu para pendaki dari luar Pulau Bangka juga kerap datang untuk sekedar mendaki Bukit ini, seperti dari daerah lain paling banyak dari Jawa Tengah dan Bekasi.
"Kami juga menyediakan pemandu untuk menunjukan arah mereka, kadang kami juga menawarkan barang bawaan mereka sampai ke atas," tutupnya.
Kisah Pendakian Bukit Maras, Trek Terjal dan Berbatu
Keindahan Kepulauan Bangka Belitung, khususnya Pulau Bangka memang memiliki daya tarik sendiri, baik wisata bahari maupun wisata alam yang indah di Pulau Timah Ini.
Di antara wisata yang menjadi daya tarik saat ini adalah Bukit Maras yang menawarkan sejuta ke indahan alam.
Bukit Maras yang terletak tak jauh dari Kota Pangakalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tepatnya di Dusun Buhir Desa Berbura, Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka.
Menjadi alternatif wisata bagi anda yang bosan berwisata di Pantai. Jarak yang ditempuh dari Pusat Kota Pangkalpinang kurang lebih 90 KM menggunakan kendaraan mobil.
Dengan menempuh waktu kurang lebih 2 Jam lebih dari pusat Kota itu menggunakan kendaraan bermotor maupun mobil.
Bukit Maras yang memiliki ketinggian 669 Mdpl dari permukaan laut, dengan memiliki 12 puncak.
Bila ingin mendaki ke Bukit Maras bisa berhenti di desa Berbura, Kecamatan Riau Silip, di sana kita bisa menitipkan mobil dan motor di rumah warga.
Dari perkampungan itu, kita disuguhkan pemandangan Bukit Maras dengan alam yang masih asri sesampai di Pos pertama kita disugukan dengan air terjun di bawah kaki Bukit Maras yang identik dengan berbatuan dan kejernian airnya.
Dari pos satu untuk mencapai ke pos berikutnya kita harus melewati hutan lembah dengan jalan terjal, curam dan berbatuan sepanjang jalur pendakiannya.
Jalan yang akan dilewati begitu curam dan terjal, treknya berbatu-batu dan licin sehingga kita harus hati-hati serta selalu sigap.
Menurut Defri pendaki Bukit Maras, harus hati hati karena jalannya yang terjal dan curam dan juga treknya berbatu dan licin. Sehingga para pendaki harus sigap, dan tetap hati hati.
"Kita harus hati hati, supaya tidak terjadi kecelakan dan kaki kram, selalu menyiapkan peralatan kesehatan, untuk pertolongan pertama," ujar Defri, Sabtu (4/7/2020)
Sejak beberapa bulan kemarin Bukit Maras ini ditutup saat musim pandemi covid-19, sehingga banyak masyarakat harus yang perlu liburan untuk menenangkan pikiran setelah beberapa bulan di rumah.
"Mungkin mereka termotivasi dengan trek seperti ini, sehingga banyak yang berlibur ke sini, tempat ini juga sangat direkomendasikan bagi masyarakat mau berlibur sambil berolahraga," tambahnya.
Saat di puncak Bukit Maras banyak menemukan para pendaki yang datang dari beberapa daerah baik dari Pangkalpinang, Sungailiat, maupun dari Koba Bangka Tengah.
Mereka ke sini untuk refreshing. Selain para karyawan swasta, orang dewasa, terdapat juga anak sekolah mulai dari SMP maupun SMA yang mendaki ke Puncak Mares.
Sementara Amar anak usia sekolah dasar mengatakan merasa senang saat sampai di puncak Bukit Maras, walapun harus bersusah payah menaklukan trek jalan berbatuan dan curam.
"Senang banget, baru pertama kali ini pun diajak ayah dan teman temannya, tadi susah jalannya Alhamdulillah bisa dilewati, agak sedih susah sih," ujar Amar.
Sesampainya di puncak langsung disuguhkan dengan alam yang indah serta sunset yang begitu jelas serta suhu yang dingin dengan angin yang kencang.
(Bangkapos.com/Yuranda)